1.

419 34 0
                                    


"Yerim ! Tolong tata kue bolunya di etalase, kita udah mau buka !" suara Seungwan menggema dari lantai satu rumah sederhananya dengan sang adik.

"Aisshh ! Yerim kemana sih ?! Katanya tadi ke kamar mandi bentar" Seungwan mengerutu pada sikap adiknya yang minta ijin ke kamar mandi tapi belum kunjung kembali ke dapur dan membantu Seungwan.

Dengan langkah tergesa Seungwan naik ke lantai dua dan mencari adiknya. Lamat lamat dari kamar Yerim terdengar suara pekikan Yerim kegirangan bercampur dengan suara lagu di televisi.

"Sejak kapan di kamar mandi ada tv yer ?" Seungwan melipat kedua tangannya saat dia berada di ambang pintu kamar Yerim dan melihat adiknya tengah kegirangan menonton acara musik di televisi.
"Eh, kak Seungwan" Yerim yang ketahuan Seungwan hanya cengegesan dan mengaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal.
"Bukannya bantuin kakak, kamu malah nonton tv --- buruan turun bantu kakak"
"Bentar kak 3 menit lagi" rengek Yerim memohon.
"Ngapain kamu emang ? Mau nonton tv lagi ?"
"Iya kak, BTS lagi comeback nih kak"
"Astaga Yerim, jadi kamu lebih milih nonton grup gak jelas itu daripada bantuin kakak ?!"
"Bentar aja kak, yang itu ganteng banget kak" mohon Yerim sambil menunjuk salah satu personil member BTS yang memiliki rambut warna merah untuk comeback mereka kali ini.
"Gak ada hubungannya sama kita yer, udah cepet kue bolu udah nunggu kamu"
"Bentar kak, aku bisa liat kue bolu tiap hari tapi liat BTS jarang kak" Yerim masih merengek pada Seungwan.
"Tapi kue bolu yang ngasih makan kamu, kamu malah ngabisin duit buat mereka"
"Kakak ! Itu namanya hubungan timba balik antara pengemar sama idola"
"Udah gila adik gue --- buruan ke bawah kakak tunggu"
"Awas aja kalo kakak ntar ketularan aku suka BTS !"
"Gak akan yer !"

Seungwan menyerah meninggalkan Yerim melanjutkan menonton televisi yang menampilkan comeback spesial boy grup BTS. Seungwan memaklumi jika adiknya menyukai lagu lagu dari boy grup itu, Seungwan juga tidak melarang Yerim ngefans dengan BTS karena menurut Seungwan dengan melihat BTS di televisi sudah menjadi hiburan tersendiri untuk Yerim. Seungwan sadar ditengah kondisi Yerim yang sedang sering sakit sakitan seperti itu hanya menonton acara tv dan boy grup kesukaannya bisa menjadi obat untuk mengusir kebosanan Yerim.

Seungwan juga tidak terlalu paham boy grup atau girl grup mana yang sedang naik daun sekarang. Yang di ketahui Seungwan hanya resep kue kue yang dikuasainya, lagipula Seungwan juga hidup di pinggiran kota Jeju tidak masalah jika dia kurang pergaulan atau istilah kerennya tidak hitz.

Tringg

Suara bel pintu masuk toko kue Seungwan terdengar menandakan ada pelangan datang, dengan ramah Seungwan menyambutnya.

"Bibi Kim, ada yang bisa aku bantu ?"
"Seungwan, bibi butuh beberapa kue untuk dibawa ke Seoul"
"Wah, bibi akan ke Seoul ?!" bukan Seungwan yang bertanya tetapi Yerim yang berada di belakang Seungwan dengan membawa nampan kue bolu ditanggannya.
"Iya yer, bibi mau menjenguk keponakan bibi yang sedang sakit"
"Aku kira bibi akan jalan jalan"
"Sekalian juga yer"
"Wah, bibi bisa liat konsernya Bangtan dong ?!"
"Yaa ! Bibi itu sudah tua mana mungkin bibi mau liat konsernya Bangtan" jawab Seungwan gemas pada Yerim.

"Sudah bi, jangan dengarkan Yerim --- dia terlalu menyukai boy grup itu, ini pesanan bibi" jawab Seungwan sambil menyerahkan bungkusan berisi lima macam kue.
"Tidak papa Seungwan, Yerim masih muda"

Seungwan dan bibi Kim mengobrol sebentar sampai pelangan berikutnya datang.

"Mau apa lo kesini ?" tanya Seungwan malas dengan pelangan didepannya.
"Lo bisa liat gue ?!"
"Lo --- hantu perempuan di dekat supermarket kan ? Yang sering gangguin adik gue kalo belanja kesana" tebak Seungwan.
"Jadi cewek itu adik lo ?"
"Iya, kenapa emang ? Awas lo ngerjain adik gue lagi --- gue panggang lo di oven" ancam Seungwan.
"Lo gak takut sama gue ?"

Seungwan terdiam sebentar dan menelisik dari atas sampai bawah penampilan hantu perempuan di depannya. Hantu perempuan itu memakai baju putih dengan rambut panjang dan wajahnya terlihat pucat dengan mata mengeluarkan darah. Dan kantung mata hitam pekat disekitar matanya.

"Gue pernah liat yang lebih parah dari lo" jawab Seungwan santai.
"Masak ?!"
"Terserah lo mau percaya atau gak --- yang jelas jangan gangguin adik gue lagi"
"Gue gak akan gangguin adik lo lagi tapi ada satu syarat"
"Apaan syaratnya ? Lo minta kembang apa ?"
"Tolongin gue" pinta hantu perempuan itu.

Seungwan menautkan alisnya saat mendengar permohonan hantu perempuan itu.

"Maksud lo ?" tanya Seungwan.
"Tolongin gue biar gue gak terus terusan terjebak di sini"
"Lo ngomong yang jelas deh !" suruh Seungwan.
"Gue terjebak disini karena masih ada yang nanggisin kematian gue --- gue capek lontang lantung gak jelas disini, gue pengen ke atas. Jadi gue mohon lo mau bantuin gue buat nuntasin masalah gue di sini biar gue bisa pulang ke atas"
"Lo punya masalah apaan ? Lo punya utang ?! Sorry gue gak bisa bantuin --- lo tau sendiri gimana kehidupan gue disini kayak gimana"
"Enak aja lo ! Gue gini gini orang kaya ya"
"Terus ?"
"Lo janji dulu mau bantuin gue"

Seungwan terdian sesaat menimbang keputusannya untuk membantu hantu perempuan itu atau tidak. Hati Seungwan ada rasa iba saat melihat hantu perempuan itu, Seungwan tahu rasanya saat sudah meninggal tetapi jiwanya masih ada di dunia karena masih ada urusan yang belum tuntas. Seungwan pernah mendengar curhatan hantu di sekitar rumahnya jadi Seungwan paham bagaimana rasanya.

"Oke gue janji" akhirnya Seungwan mengiyakan untuk membantu hantu perempuan itu karena rasa iba Seungwan.
"Gue gak akan nyusahin lo kok --- lo cuman bilang aja ke tunangan gue nanti lo tinggal ngikutin gue aja"
"Oke deh, by the way kenapa lo meninggal ? Lo pasti meninggal baru baru aja kan --- soalnya lo masih inget masa lalu lo sebelum lo meninggal"
"Gue kecelakaan abis berantem sama tunangan gue dan gue nyesel"

Mendadak Seungwan merasa ikut sedih melihat wajah hantu perempuan di depannya berubah sendu. Seungwan bisa merasakan penyesalan yang teramat dalam dari hantu perempuan itu.

"Kakak, ngomong sama hantu ya ?" pertanyaan Yerim membuyarkan lamunan Seungwan dan hantu perempuan di depannya juga hilang karena kehadiran Yerim.
"Iya yer, kasihan dia"
"Kakak, ati ati kalo urusan sama hantu kalo ada apa apa, berabe urusannya"
"Iya yer, tenang aja --- udah sana kamu makan terus minum obat kamu"
"Iya kak --- tapi abis nonton Bangtan !" pekik Yerim kegirangan dan pergi meninggalkan Seungwan sebelum Seungwan mengumpatnya.

Seungwan hanya geleng geleng sambil tertawa melihat kelakuan Yerim. Hanya Yerim yang Seungwan punya di dunia ini setelah kepergian ayah mereka dan luka yang ditorehkan ibu mereka. Hanya Yerim pengobat rasa lelah, sakit juga penyemangat Seungwan dan kesehatan Yerim lah prioritas Seungwan sekarang.

🎼🎼🎼🎼

SymphonieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang