8.

115 21 7
                                    

"Bang, kenapa lo kayak gini ? --- Gue yakin lo kuat bang dan lo harus kuat, disini gue sama anak anak Bangtan yang lain selalu ada di samping lo bang. Gue mohon lo kuat bang" Namjoon yang kali ini bergantian dengan Taehyung untuk menjaga Yoongi, mengajak Yoongi yang masih koma mengobrol.

Namjoon mencoba memberikan suntikan semangat untuk Yoongi walaupun Namjoon tahu bahwa Yoongi sedang koma tetapi Namjoon berharap Yoongi akan mendengarkan ucapannya. Saat ini Bangtan sedang mengalami krisis yang luar biasa karena musibah yang di alami Yoongi. Bangtan terpaksa membagi member mereka untuk menghadiri beberapa acara maupun event di beberapa tempat karena mereka sudah terikat kontrak.

Bangtan juga akan memundurkan planning comeback mereka selanjutnya menunggu Yoongi sadar sambil merencanakan kembali planning mereka yang lain. Member Bangtan pun sampai bolak balik Korea -- Jepang atau Korea -- Amerika untuk mengejar jadwal mereka selanjutnya.

Namjoon sebagai leader tidak bisa berbuat banyak karena ini tuntutan pekerjaan mereka. Untunglah member Bangtan tidak mengeluh atau terpaksa menjalani pekerjaan mereka ini dan untung saja member RV mau bergantian dengan member Bangtan menjaga Yoongi jika mereka tidak ada jadwal.

Keluarga Yoongi belum berada di Korea sampai sekarang padahal kemarin Namjoon mendengar sendiri bahwa bibi Yoongi yang ada di Belanda akan menuju Korea tetapi nyatanya sampai sekarang belum sampai Korea.

🎼🎼🎼🎼

Seungwan mengerjapkan matanya karena sinar matahari yang menerobos masuk melalui celah gorden kamarnya. Seungwan merasakan tubuhnya pegal pegal seperti bekerja seharian tanpa henti. Dengan berat Seungwan memaksa membuka matanya dan perlahan Seungwan melihat pemandangan yang berbeda dari dia biasanya tidur. Biasanya Seungwan tidur sendirian atau dengan Yerim tetapi pagi ini Seungwan terbangun dengan laki laki di sampingnya.

Setelah sadar sepenuhnya Seungwan membulatkan matanya melihat sosok Yoongi juga terlelap di sampingnya.

Brakkk

Seungwan dengan sekali hentakan menendang Yoongi menjauh darinya karena terkejut sampai Yoongi terjungkal ke lantai. Seungwan baru kali ini tidur sekamar bahkan seranjang dengan laki laki dan tentu saja Seungwan kaget.

"Aduh ! Bokong gue !" erang Yoongi setelah ditendang Seungwan.
"Yaa ! Lo ngapain tidur di kamar gue ?!" protes Seungwan sambil menutupi dadanya yang terbalut sweater hangat yang dia kenakan semalam dengan posisi kedua tangan menyilang.
"Astaga ! Gue juga butuh tidur kali !"
"Tapi kenapa di kamar gue ?!"
"Lah gue tidur dimana coba kalo gak di kamar lo ?! Yakali gue tidur di kamar adek lo"
"Lo gak ngapa ngapain gue kan ?!"
"Gue bukan cowok brengsek ya ! Lagian gue gak minat sama cewek dada rata kayak lo" bela Yoongi.
"Apa lo bilang ?!"

Belum selesai perdebatan antara Seungwan dan Yoongi, Yerim datang ke kamar Seungwan dengan wajah bantalnya dan piyama juga boneka yang masih berada di pelukan Yerim sambil mengucek sebelah matanya.

"Kakak, kakak kenapa kok pagi pagi marah marah ?" tanya Yerim masih dengan suara seraknya khas orang bangun tidur.
"Kakak bangunin kamu ya ?" tanya Seungwan merasa bersalah.
"Iya kak, aku denger kakak marah marah ---- ada hantu yang ganggu kakak lagi ya ?"
"Iya yer, hantu mesum --- makanya kakak marah"
"Apa lo bilang ?! Gue bukan cowok mesum !" bela Yoongi saat Seungwan mengatainya hantu mesum.
"Yaudah kamu tidur lagi, kakak bikin sarapan dulu --- nanti kalo udah siap kakak bangunin kamu"

Yerim menurut saja pada Seungwan tanpa bertanya lebih banyak lagi karena Yerim masih setengah sadar dan mengantuk. Seungwan melempar pandangan tajam ke Yoongi dan berlalu pergi menuju dapur.

"Enak aja gue dibilang hantu mesum --- cantik cantik tapi sableng" runtuk Yoongi setelah mendapat tatapan tajam dari Seungwan dan ditinggal Seungwan ke dapur.

Di ruang makan yang sederhana dan terhubung langsung dengan dapur Yoongi duduk sambil memandangi Seungwan yang sibuk sendiri dengan kegiatan masak memasaknya. Yoongi terus menatap Seungwan yang sedang memasak, dirinya tidak pernah melihat perempuan memasak seperti itu.

Ibunya sudah meninggal waktu Yoongi masih menjadi trainee dan semenjak menjadi trainee pula Yoongi sudah tinggal mandiri di dorm, sementara Suran yang berstatus kekasih Yoongi, jangankan memasak membuat kopi saja Suran tidak bisa.

Jangan ingatkan Yoongi dengan Suran, wanita sialan itu sudah membuat Yoongi seperti ini dan Yoongi akan memutuskannya jika dia nanti sadar. Hati Yoongi hancur sejak malam itu, di hati Yoongi nama Suran sudah menjadi wanita di urutan pertama daftar blacklist hidupnya.

"Ngapain lo liatin gue gitu ?" tanya Seungwan pada Yoongi yang sadar diperhatikan sejak tadi oleh Yoongi.
"Gue laper" dusta Yoongi tapi tidak sepenuhnya dia berbohong karena Yoongi benar benar lapar, sejak dia bangun dan sampai ke Jeju dirinya hanya makan sesaji yang ada di kuil itu pun Yoongi mencurinya.
"Lo mau makan juga ?"
"Gak, gue mau kentut ! Yaiyalah gue mau makan" jawab Yoongi sewot.
"Bisa gak sih dirumah orang gak marah marah gitu" peringat Seungwan tidak kalah sewot.

Yoongi terdiam tidak menjawab Seungwan, memang benar kali ini posisi Yoongi adalah tamu di rumah Seungwan dan Yoongi juga harus menghargai Seungwan sebagai pemilik rumah. Butuh waktu setengah jam Seungwan selesai menyiapkan sarapan pagi untuk tiga orang termasuk Yoongi. Seungwan menata peralatan makan meja makan yang ditempati Yoongi.

"Gue gak masak makanan mewah kayak yang biasa lo makan --- tapi seengaknya ini cukup enak kalo cuman buat sarapan" ucap Seungwan sambil menata perlatan makan.
"Lo masak apaan ?"
"Sup kaldu ayam --- itu bagus buat kesehatan daripada kita pesen makanan deliv"

Deg ! Ucapan Seungwan membuat Yoongi mematung. Ucapan Seungwan persis dengan apa yang mendiang ibu Yoongi dulu ucapkan ketika ibu Yoongi memasak sup kaldu ayam sehingga menjadi makanan favorit Yoongi hingga sekarang. Seungwan yang merasa ditatap Yoongi, menautkan alisnya dengan wajah binggung ditatap seperti itu.

"Kenapa ? Ada yang salah ? Atau lo gak suka sup kaldu ayam --- gue masakin yang lain" Seungwan hendak pergi ke dapur dan mencari bahan makanan lain untuk dia masakan pada Yoongi.

Seungwan tahu jika kehidupan Yoongi berbeda dengan kehidupannya. Ibarat bumi dan langit, Seungwan yakin Yoongi selalu hidup dengan kemewahan dan kekayaan sementara dirinya hanya hidup sederhana dan banting tulang setiap hari demi menghidupi dirinya dan Yerim. Sebelum Seungwan benar benar pergi, Yoongi mencekal tangan Seungwan.

"Gak usah, cukup ini aja" jawab Yoongi dengan nada suara menahan getaran seperti orang ingin menanggis.
"Lo gakpapa ?" tanya Seungwan saat menyadari nada bicara Yoongi yang berbeda.

Yoongi mati matian menahan air matanya agar tak jatuh. Selama ini Yoongi hanya dikenal penggemar dan masyarakat luas sebagai rapper dengan wajah dingin, garang juga gayanya yang SWAG tetapi dibalik itu semua Yoongi sering merasa kesepian terlebih saat dia teringat mendiang ibunya yang menyusul ayahnya pergi ke surga.

Yoongi tidak mempunyai siapa siapa lagi kecuali member Bangtan, walaupun mempunyai saudara tetapi Yoongi merasa tidak dekat saudaranya. Tetapi hari ini Seungwan berhasil mengingatkan Yoongi pada memoriam ibunya dan menunjukkan sifat lain dari Min Yoongi.

Greppp

"Biarin gue kayak gini dulu, sebentar aja" Yoongi tiba tiba memeluk pinggang Seungwan dan menumpahkan air mata yang disimpannya sejak lama. Anggap saja Yoongi merasa menemukan sosok ibunya di dalam diri Seungwan.

🎼🎼🎼🎼

SymphonieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang