9.

114 20 0
                                    

Dunia atas sedang ribut tak kala keputusan Chanyeol sebagai malaikat pencabut nyawa memberikan kesempatan pada Yoongi untuk kembali ke tubuhnya dan hidup seperti sedia kala. Para malaikat, iblis dan dewa sampai mengadakan konferensi untuk membahas permasalahan ini. Sekarang di bangunan mirip bangunan megah istana dewa dewi Yunani sedang berlangsung konferensi tingkat dunia atas.

"Bagaimana kau bisa memberinya kesempatan bukankah kau ditugasi menjemputnya ?! Bahkan namanya sudah tertulis di bukumu" tanya salah satu iblis disana.
"Namanya hanya tertulis bukan berarti takdir memihak padanya" jawab Chanyeol santai dan tenang.
"Apa kau gila ?! Kau bahkan mengikatkannya dengan wanita itu !"
"Itu bukan urusanmu --- biarkan dewa cupid yang berkerja itu urusan mereka"
"Tapi bagaimana jika dewa cupid gagal ?" tanya malaikat lain.
"Kau meragukan kemampuan dewa sobat ? Jika dewa cupid benar benar gagal maka aku akan menjemput salah satu dari mereka"
"Apa maksudmu ?! Kau berencana menjadikan manusia itu sebagai piala untuk menghina klan malaikat kami ?!" tanya salah satu malaikat cupid.
"Jika kalian berfikiran seperti itu maka berusaha lah yang terbaik" jawab Chanyeol dengan senyuman manisnya.

🎼🎼🎼🎼

Suasana canggung ketara jelas antara Seungwan dan Yoongi setelah Yoongi melepaskan pelukannya pada Seungwan. Hanya dentingan suara sumpit menyentuh mangkuk berisi nasi dan suara Yerim yang cerewet sedari tadi karena mempertanyakan mengapa Seungwan menata tiga mangkuk nasi dan mau tak mau Seungwan menjelaskan bahwa mangkuk satunya untuk roh yang sementara tinggal di rumah mereka. Seungwan juga menjelaskan pada Yerim bahwa roh itu tidak akan berbuat jahat pada mereka.

"Yer, kamu nanti mau pergi dengan Saeron kan ?" tanya Seungwan pada Yerim memecah keheningan diantara mereka bertiga.
"Iya kak, Yerim sama Saeron mau ke toko buku bentar"
"Kakak, boleh nitip sesuatu yer ?"
"Boleh kak ---- nitip apaan kak ?"
"Nitip tepung sama coklat soalnya persediaan kita menipis yer"
"Siap kak"

Setelah sarapan pagi, Yerim pergi dengan Saeron tetangga mereka yang seumuran dengan Yerim. Tinggal Seungwan dan Yoongi dirumah, Seungwan sibuk mencuci piring bekas sarapan dan Yoongi sibuk memejamkan matanya di sofa ruang tengah rumah Seungwan.

"Kita musti ngomong" tiba tiba dari arah belakang Yoongi berkata seperti itu dan mengagetkan Seungwan.
"Astaga !" Seungwan terlonjak kaget dan hampir menjatuhkan piring di tangannya.
"Kita musti ngomong" ulang Yoongi.
"Bisa gak sih gak ngangetin orang ?! Jantungan gue" protes Seungwan.

Yoongi tidak mengubris protesan dari Seungwan dan menarij Seungwan begitu saja ke sofa untuk mereka berbicara seperti keinginan Yoongi.

"Jadi apa yang mau lo omongin ?" tanya Seungwan.
"Gue mau minta bantuan lo"
"Buat ?"
"Gue pengen balik ke tubuh gue yang lagi koma --- dan lanjutin hidup gue kayak semula"
"Terus kenapa lo minta bantuan gue ?"
"Cuman lo yang bisa bantuin gue dan ---" Yoongi dengan senyuman tipisnya mengangkat kelingkingnya yang ada benang berwarna hitam yang diberikan Chanyeol sebagai malaikat pencabut nyawa bahwa Yoongi dan Seungwan saling terkait.

Seungwan mendengus pasrah saat Yoongi mengingatkan dia dengan arti benang hitam dari malaikat pencabut nyawa yang mereka temui semalam.

"Oke gue bakal bantuin lo, terus apa rencana lo selanjutnya ?" tanya Seungwan.
"Kita pindah ke Seoul"
"Apa ?! Lo gila kali ya ?! Gak gue gak mau pindah ke Seoul" tolak Seungwan.
"Lo harus mau --- kalo kita nyari syarat disini lama dapetnya lagian gue juga ada yang musti lakuin disana"
"Terus gimana Yerim ? Gue kerja apa disana ? Tinggal dimana ? Gak pokoknya gue gak mau pindah ke Seoul !"
"Udah gue pikirin --- lo bisa kerja jadi asisten manager BTS dan lo tinggal di apartement pribadi gue, masih satu gedung sama dorm Bangtan"
"Fixs lo gila ! Mana mungkin cewek gak berpendidikan kayak gue bisa diterima jadi asisten manager Bangtan ?! Apalagi tinggal di apartement lo, ogah !"
"Lo mau bohongin gue ?"
"Maksud lo ?"

Yoongi memajukan posisi duduknya dan menatap Seungwan lekat dengan senyum miring di wajah Yoongi.

"Lo sarjana lulusan kampus di Kanada kan ? Lo dan adik lo punya dua kewarganegaraan Korea sama Kanada dan khusus adik lo tambah Amerika. Dan adik lo juga sering sakit sakitan apalagi kalo asmanya kumat makannya lo kerja keras bukak toko kue dirumah lo" jelas Yoongi.

Penjelasan Yoongi membuat Seungwan terdiam sepersekian detik. Yang dikatakan Yoongi memang benar adanya dan fakta hidup Seungwan. Tapi darimana Yoongi tahu semua itu padahal Seungwan tidak pernah sekalipun menceritakan latar belakangnya pada siapapun.

"Darimana lo tahu ? Lo ngikutin gue ya ?!"
"Gue tahu semalem waktu gue gak sengaja jatohin map lo di lemari --- gue mau ambil selimut tapi map lo jatuh terus gue ambil"
"Kenapa lo lancang ?!"
"Itu bukan hal penting --- yang penting lo harus mau pindah ke Seoul sama gue. Coba lo pikir gaji jadi asisten manager sekelas grup Bangtan itu lebih dari cukup buat lo hidup di Seoul. Dan juga apa dengan yang bisa lo harapin dari toko kue lo yang kecil gini ? Lo gak kasihan liat adik lo tiap hari bantuin lo padahal dia harusnya kuliah dan jangan lupain penyakit adik lo. Lagian apa yang lo takutin hidup di Seoul ? Asal lo gak aneh aneh dan tetep fokus kerja hidup lo dan adik lo bakal bahagia disana"

Yoongi mengeluarkan semua jurus andalannya untuk merayu Seungwan untuk mau pindah ke Seoul. Yoongi memikirkan rencana ini saat bersantai tadi, tapi Yoongi juga tidak sepenuhnya merayu Seungwan semata untuk pindah ke Seoul. Semua yang Yoongi katakan karena Yoongi menuruti hati kecilnya saja dan ada rasa iba di hati Yoongi pada hidup Seungwan dan Yerim.

"Lo tau semua dari siapa ?" tanya Seungwan.
"Gue tanya sama hantu hantu disekitar rumah lo termasuk Hyunji"
"Tapi ----"
"Dan yang terpenting lo harus inget kita udah saling terhubung sama benang ini" potong Yoongi saat dia Seungwan hendak berbicara tadi.

Seungwan lagi lagi terdiam, semua yang dikatakan Yoongi benar adanya. Seungwan tidak bisa mengharapkan lebih banyak dari toko kue kecilnya dan sebagai kakak juga Seungwan merasa tanggung jawab sebagai seorang kakak harus dia penuhi yaitu menyekolahkan Yerim agar menjadi sarjana. Belum lagi masalah biaya untuk berobat Yerim. Semua tuntutan itu seolah menuntut Seungwan untuk mempertanggung jawabkannya.

"Oke, gue bakal ikut lo pindah ke Seoul"

🎼🎼🎼🎼

SymphonieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang