12.

99 22 1
                                    

Seungwan mematung dan tersentak saat Yoongi dengan santainya menyatakan bahwa Yoongi meminta Seungwan menjadi kekasihnya.

"Apa lo bilang ?" tanya Seungwan memastikan apa yang dia dengar dari mulut Yoongi tidak salah.
"Mulai sekarang lo jadi cewek gue"
"Lo gila ?!"
"Gue gak nerima penolakan"
"Hanya gara gara gue tempatin kamar lo, gue jadi pacar lo ?! Mana bisa ?! Lagian gue gak cinta sama lo" tolak Seungwan.
"Bukannya gak tapi belom --- karena sekarang lo jadi pacar gue, kita harus saling terbuka"
"Ma --- maksud lo ?!" Seungwan gugup juga takut sekarang, masalahnya dia dan Yoongi sekarang sedang berada di sebuah kamar lalu semenit lalu Yoongi menyatakan Seungwan harus mau jadi kekasihnya dan sekarang Yoongi menyuruhnya untuk saling terbuka.

"Gue gak bakal ngapa ngapain lo --- kan gue udah bilang kalo gue gak doyan sama cewek dada rata" ucap Yoongi yang mengetahui gelagat Seungwan.
"Enak aja lo ?! Kalo dada gue rata mana mungkin gue bisa disebut cewek !" bela Seungwan.
"Masa ? Coba liat" suruh Yoongi.
"Apa lo bilang ?! Dasar setan mesum !"
"Dibilangin gue bukan orang mesum --- bercanda tadi gue. Lo tenang aja kita emang sekamar tapi lo tidur di kasur gue di sofa"

Seungwan diam diam menghembuskan nafas lega karena hal hal yang menurut Seungwan masih canggung untuk dia lakukan tidak terjadi.

"Jadi apa aja dari lo yang belom gue ketahui ?" tanya Yoongi menyelidik saat mereka sudah duduk di sofa kamar apartement Yoongi.
"Cukup lo tau masa lalu gue, apalagi yang mau lo tau"
"Gue belom tau keindigoan lo gimana"

Seungwan menarik nafas dan merilekskan dirinya di sandaran sofa, Seungwan terbiasa sejak dia kecil saat ada orang yang sudah tau kelebihannya ini pasti orang akan menanyakan hal serupa dengan Yoongi.

"Gue dilahirin udah kayak gini termasuk kelebihan gue, ya awalnya sih gue tergangu karena tiap gue bangun tidur gue sering liat hal hal gitu dengan berbagai bentuk ----"
"Ada yang seganteng dan seterkenal gue ?" tanya Yoongi.
"Kalo seterkenal lo gak ada cuman yang lebih ganteng dari lo banyak tapi rata rata mereka hantu jaman joseon dulu atau hantu bule waktu gue di Kanada"
"Untung cuman hantu" batin Yoongi dalam hati karena bagaimana pun Yoongi lebih menang dari hantu, hantu sudah jelas jelas orang yang sudah meninggal sedangkan Yoongi bisa kembali ke tubuhnya.

"Tapi lama kelamaan gue kebiasa dan banyak dari bangsa mereka yang berteman sama gue. Gue juga tipe orang kagetan karena saking seringnya liat pemandangan kayak gitu dan selain liat hantu gue bisa baca karakter orang"
"Lo bisa baca karakter orang ?"
"Iya, gue bisa bahkan gak jarang gue sering denger suara yang jaraknya jauh dari gue walaupun masih samar ato nyium bau yang jaraknya jauh juga dari gue ya bisa dibilang kepekaan gue lebih tajem daripada orang lain"
"Kalo gitu coba lo baca karakter gue" suruh Yoongi.

Seungwan hanya menurut dan menatap wajah datar Yoongi. Seungwan menatap teliti setiap jengkal wajah Yoongi mulai dari mata, hidung, bibir sampai kontur tulang pipi Yoongi.

"Setiap manusia ada dua sisi, yang pertama sisi buruknya --- lo termasuk cowok tipe ambisius, terlalu cuek sama orang, lingkungan sekitar lo bahkan lo cuek sama diri lo sendiri. Lo juga pemarah dan gampang ngluarin kata kata nusuk, lo juga pemales. Tapi sisi baiknya ---- lo orang yang gak pernah mengkhianati hati lo dan lebih milih jati diri lo sebenernya daripada lo berpura pura. Lo juga orang berhati baik walaupun lo gengsi buat nunjukinnya dan lo juga sayang sama member grup lo terutama adik adik member lo. Lo juga tipe cowok setia dan pekerja keras" Seungwan mengakhiri penjelasannya dengan senyum tipis di wajah cantik Seungwan.

Yoongi sejenak terdiam atas apa yang dikatakan Seungwan, semua yang dikatakan Seungwan memang benar adanya dan Yoongi membenarkannya. Bahkan Seungwan mengetahui sifat Yoongi yang Yoongi selalu simpan rapat didepan orang lain dan hanya Yoongi sendiri yang tahu.

"Gara gara kelebihan gue juga --- mama benci sama gue. Gue emang lebih banyak punya teman dari bangsa hantu maka dari itu gue sering ngomong sendiri, dan mama anggep gue gila malah. Gue gaktau yang gue punya ini mukjizat atau kutukan --- mama bilang kalo gue anak gak waras dan aib keluarga, bahkan mama bilang mama nyesel lahirin aku ke dunia. Gue gak minta dilahirin kayak gini kalo pun bisa gue bakal ilangin dan hidup normal kayak orang lain --- biar mama gak malu lagi punya anak kayak gue" Seungwan tertunduk lagi saat sepenggal cerita masa lalunya teringat kembali. Seungwan mati matian menahan tanggis agar tidak tumpah untuk kesekian kalinya.

"Lo tau --- lo itu ibarat anak kesayangan Tuhan. Tuhan nyiptain lo dengan segala kesempurnaan dan kelebihan yang Tuhan kasih ke lo. Gue justru mau bilang makasih ke mama lo" ucap Yoongi.

Seungwan mendongak mendengar ucapan Yoongi, terlihat wajahnya kebinggungan bercampur kesedihan dengan mata yang merah menahan air di pelupuk matanya yang mulai berkumpul.

"Kenapa ?"
"Karena mama lo udah lahirin perempuan secantik lo buat hadir di hidup gue" air mata yang Seungwan tahan sedari tadi lolos tepat saat Yoongi mengatakan itu pada Seungwan.
"Lo cantik, lo baik dan lo juga pekerja keras --- tapi lo perempuan rapuh yang sembunyi dibalik ketegaran lo. Lo harusnya bersyukur punya kelebihan kayak gini, dan karena kelebihan lo kita bisa ketemu"

Seungwan tertegun ucapan Yoongi entah itu Yoongi benar benar tulus mengatakannya atau Yoongi hanya berniat menghiburnya saja. Tetapi kali ini Seungwan akui jika ucapan Yoongi benar.

Seungwan hanya perempuan rapuh yang bersembunyi dibalim ketegaran hatinya, Seungwan tidak pernah mengeluh atau protes kepada takdir tetapi didalam hati Seungwan ingin rasanya Seungwan menangis kencang menumpahkan rasa sakitnya, rasa lelahnya dan berharap menemukan kenyamanan juga perlindungan dari seseorang.

🎼🎼🎼🎼

SymphonieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang