Suasana Club malam ini cukup ramai, suara musik yang memekakkan telinga seolah merayap dan memenuhi setiap sudut ruangan, ditengah-tengah tampak orang-orang sedang menari mengikuti alunan musik yang dimainkan oleh Disk Jokey, sementara di sudut-sudut Club tampak pasangan-pasangan Gay sedang asyik bercumbu dan berpagutan, tangan-tangan menyelip dan meraba hingga ke bagian paling sensitif dari tubuh pasangannya, tubuh mereka saling menyatu seolah sulit untuk dipisahkan.
Allie dengan sikap tak peduli berjalan mengitari Lounge area untuk mengantarkan minuman kepada setiap pengunjung yang memesan, kedua sudut bibirnya tertarik keatas, sorot matanya yang teduh dan ramah. Namun ketika ia berbalik seketika ekspresinya menjadi datar.
Suasana hatinya memang sedang kacau, andai saja ia memiliki banyak uang, tidak mungkin ia bekerja di tempat seperti ini untuk membiayai hidupnya.
Kulitnya yang putih, wajahnya cantik untuk ukuran seorang lelaki, serta tubuhnya yang ramping membuat Gay hidung belang kerap kali menggodanya, bahkan dengan lancang meraba bokongnya, namun Allie selalu menolak jika diminta untuk memuaskan nafsu mereka, ia tidak bekerja sebagai pelacur, hanya sebagai Waiter.
Allie memang seorang Gay, tapi ia tidak pernah menginginkan kehidupan seperti ini, ia ingin hidup layak, memiliki kekasih yang mencintainya dengan tulus, untuk itu ia hanya ingin melakukan sex pertamanya pada kekasihnya kelak. Tapi sepertinya itu hanya mimpi, siapa pangeran bodoh yang ingin mencintai gembel sepertinya? menyedihkan.
Allie tinggal disebuah apartemen kumuh di daerah Timur kota London, Wapping District, tidak jauh dari Sungai Thames. Ia tidak memiliki cukup uang untuk menyewa apartemen mewah bahkan yang sederhana. Ia pulang dari Club pukul 02.00 AM, pagi harinya ia bekerja part-time sebagai Cleaning Service di sebuah perusahaan besar di Kota London. 'Weber Corp' merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Property, dengan jangkauan yang sudah sangat luas, dari eropa hingga beberapa negara di Asia.
Menaiki Bus seperti biasa, Allie dengan terburu-buru menuju ke perusahaan tempatnya bekerja, karena atasannya pasti akan memakinya jika terlambat.
Setelah tiba, ia segera mengerjakan tugasnya seperti biasa. Saat sedang mengepel lantai dengan gerakan mundur, ia tidak sengaja menabrak/ditabrak seseorang dibelakangnya, dengan panik dan rasa bersalah ia segera berbalik dan menunduk untuk memohon maaf
"maafkan saya Tuan, saya benar-benar tidak sengaja" ucapnya penuh sesal,
saat mengangkat kepalanya, ia mendapati orang tersebut menatapnya tajam menjurus ke manik matanya, tentu saja Allie terperanjat, pasalnya pria yang ditabraknya adalah Shawn R. Weber- Pimpinan dari Perusahaan ini,
'matilah aku' batinnya.
Mata pria itu masih memakunya, namun Allie melihat keanehan dari tatapannya, ia seperti melihat sirat kebahagiaan, seolah menemukan benda berharga yang selama ini dicarinya, seperti berkata 'aku menemukanmu' atau 'kemana saja kau selama ini?', atau ini hanya persaan Allie?
"Watch your step!" Ucapnya dingin dan penuh penekanan,
Seketika lutut Allie terasa bergetar, darahnya mengalir lebih cepat, dan jantungnya memacu hebat, ia gugup, mungkin karena baru kali ini ia bertatapan langsung dengan Big Boss perusahaan ini?.
"I... I'm so Sorry, sir..." Ucapnya terbata,
"kembali bekerja" balas Shawn dan berlalu mendahului Allie menuju ke Rungannya.
'Ada apa dengan diriku?' batin Allie yang tidak bisa mengenyahkan bayangan Shawn dari benaknya,
Ia seperti merasakan cinta dan kebencian pada saat yang sama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery of Love
RomanceWARNING!!! Cerita ini mengandung unsur Gay atau Homosexual. Namun, saya membuka cerita ini bagi siapa saja yang ingin membacanya, baik itu Homosexual, Bisexual maupun Heterosexual. Saya membuat cerita ini se-natural mungkin, menggambarkan kehidupan...