"Kak Rei?"
*Tok-tok-tok!
"Kak Rei...! Sarapan telah siap, sebaiknya kakak cepat bangun dan makan, kita harus segera berangkat..."
Rei terbangun karena suara pintu dan teriakan orang dari luar kamarnya, ia merasa pernah mengalami hal yang sama tapi ia tidak bisa mengingatnya. Rei merapikan bajunya kemudian ia membuka pintu.
"Selamat Pagi kak Rei, ayo semua telah menunggu." Kata Victorica.
Saat Rei dan Vic sampai di kamar lain yang mereka sewa, Sylvia sedang menata meja yang akan digunakan mereka untuk sarapan sedangkan Lydia sedang mempersiapkan barang-barang yang akan mereka bawa nanti. Tidak lama kemudian, Sylvia telah selesai menyajikan makanan pada tempatnya. Mereka lalu menyantap sarapan mereka sambil membicarakan rencana yang akan mereka lakukan.
"Setelah ini kita akan pergi ke Timur, di sana mungkin kita akan bertemu dengan para petani. Semoga saja para petani itu bisa mengantar kita sampai di Lavrionne."
"Tentu saja ikut para petani pasti menyenangkan karena kita bisa tidur di atas kereta mereka." Vic terlihat sangat bersemangat.
Setelah mereka menyelesaikan sarapan, Rei dan Victorica membersihkan peralatan makan dan yang lainnya sedang memeriksa ulang barang bawaan mereka. Setelah semua persiapan beres mereka lalu melanjutkan perjalanan mereka ke arah Timur sesuai dengan rencana Lydia.
Beruntungnya mereka saat mereka bertemu dengan kelompok petani yang akan berangkat menuju kota Lavrionne. Vic terlihat cepat akrab dengan kelompok petani itu sehingga mereka diperbolehkan untuk menumpang sampai di Lavrionne. Perjalanan kali ini memang tidak berlangsung cepat dan bisa dibilang membosankan karena tidak ada lagi pemandangan yang dapat mereka lihat kecuali padang rumput yang hijau dan jalan yang sangat halus.
Tiba-tiba kereta yang mereka tumpangi berhenti dan tiba-tiba mereka merasakan sesuatu di leher mereka.
"Aku kira siapa, ternyata Lydia..."
wanita yang mungkin di kenal Lydia itu menyingkikan tangannya dari leher Lydia, dan Sylvia.
"Halo Bibi Via dan Paman Gab. Tumben sekali kalian berjaga-jaga disekitar sini."
"Sebenarnya tadi Gab merasakan ada yang tidak beres makanya kami datang ke sini untuk memeriksa. Apa mereka teman-temanmu?"
"Iya... kenalkan ini Sylvia sedangkan yang bersama dengan Vic itu Rei."
"Gab bilang dia merasakan valtear aneh dari temanmu yang dibelakang apa kalian membawa sesuatu?"
"Tentu saja tidak... Rei kemari untuk mencari pekerjaan." Lydia tersenyum dan mengedipkan matanya ke Rei.
Melihat kode dari Lydia, Reipun mengangguk tanda menyetujui pernyataan itu.
Wanita yang bernama Via itu menunjukan muka tidak percaya akan perkataan Lydia, dia pasti sudah sering menghadapi Lydia.
"Baiklah-baiklah kalian boleh lewat. Jangan sampai kau membuat masalah lagi ya Lydia. Dan maafkan kami karena membuat kalian terkejut" wanita bernama Via itu membungkuk kepada para petani yang cukup terkejut karena kejadian itu.
Setelah mereka mendapatkan ijin dari para penjaga itu mereka lalu melanjutkan perjalanan ke Kota Lavrionne.
"Apa kau yakin Via, anak itu mempunyai valtear yang aneh... aku yakin dia bukan manusia biasa.". "Tenang saja Gab kamu tidak perlu kawatir... aku yakin mereka orang baik sebaiknya kita kembali berjaga." Kedua orang itu kemudian kembali menghilang dari jalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Valtear Project: The Main Story
FantasySetelah pertempuran manusia dengan para Link berakhir, terciptalah era kedamaian. Tapi era Kedamaian ini terancam hancur akibat kematian seorang Jendral Ras Manusia. Ellin pergi dari desa untuk mencari tahu kebenaran dari kematian ayahnya. Kedua sah...