Kisah Rei 1

4 0 0
                                    


"Sampai kapan kau menjadi pengamat dari kesengsaraan seperti ini??"

................................................

Rei's POV

Gelap, aku tak dapat merasakan apapun, hanya aku sendiri bersama dengan kegelapan abadi ini.

"Hei, kau! Cepat bangun!"

Saat aku terbangun, aku berada di sebuah ruangan sempit. Rasa sakit diperutku dan bau tanah dan besi berkarat yang memenuhi ruangan membuatku merasa mual. Disampingku terdapat dua orang lainnya yang terluka dan wajahnya babak belur. Seorang lainnya sedang dipaksa memberikan alamat rumahnya dan seorang lagi satu-satunya perempuan diantara kami ditarik paksa kemudian tubuhnya dijatuhkan ke atas meja.

"Keluarga bangsawan memang luar biasa. Tubuhnya sangat terawat."

"Hm, kita benar-benar beruntung, selain dapat uang, kita juga dapat mencoba tubuh keturunan bangsawan. Hahahaha"

Bangsawan? Aku mulai berpikir apa yang sebenarnya terjadi di sini! Hal terakhir yang aku ingat adalah aku sedang berada di pengingapan bersama dengan sylvia dan lainnya.

"Heh! Adaapa dengan tatap itu! Kau tidak suka hah!"

Pria itu menendang wajahku, aku ingin menangkisnya dengan kedua tangannku namun sayangnya kedua tanganku tidak dapat digerakan. aku benar-benar bisa merasakan rasa sakit dari tendangan itu.

"Hei liat simbol itu, sial sepertinya kita akan berurusan dengan marga yang berbahaya. Aku dengar mereka sangat kuat!"

"Tenang saja, dia hanya anak-anak tidak mungkin dia bisa menggunakan kekuatannya. Kita pikirkan nanti bagaimana caranya menukarnya setidaknya kita nikmati dulu yang satu ini."

Anak-anak? aku baru menyadarinya, tubuhnya menjadi tubuh anak-anak, tanganku tidak dapat digerakan karena sedang terikat dan yang lebih parah lagi  aku tidak dapat menggunakan sihirku! Sekarang aku cukup mengerti AKU SEDANG DICULIK!

Penculik itu mengambil pisau dan menyobek pakaian gadis itu tanpa ragu-ragu, gadis itu berteriak sambil berusaha melepaskan diri. Tentu saja itu hal yang sia-sia, apa yang dapat dilakukan seorang anak kecil menghadapi para penculik itu. Gadis itu meronta namun para penculik itu memengangi kedua tangan dan kakinya.

Pengecut! Itu hal pertama yang terlintas dikepalaku, penculik lainnya melanjutkan aksi mereka, sebilah pisau keluar dari kantongnya dan menggores pipi temanku. Tentu saja gadis itu berteriak kesakitan.

Hentikan! Aku bilang hentikan semua ini....!!!!!!!

Semua menjadi gelap...! saat kesadaranku pulih, aku berada di atas mayat para penculik itu. Tubuh para penculik itu terkoyak cukup parah dan ada yang hangus terbakar. Semua yang masih hidup di ruangan itu meringkuk ketakutan melihatku.

Aku hanyalah monster, Sang Iblis Pembunuh!

"Kau bukanlah seorang monster, aku tahu Rei orang yang baik hati." Aku ingat gadis itu,

Gadis yang sangat berarti untukku.

"Claire?" mendengarku memanggil namanya dia hanya tersenyum, senyum yang selalu kuingat dalam hidupku.

"Sudah saatnya kau melupakanku Rei, Selamatkanlah dunia ini wahai pahlawanku Rei..."

"Rei...Rei..."

.......................................................................................................


Valtear Project: The Main StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang