"Aku fikir langit malam itu indah tapi ternyata bintang yang lebih indah.
Aku fikir bintang yang indah lalu kulihat bulan
Ternyata dia yang lebih indah.
Saat aku berhenti mendongak ke atas lalu melihat mu ternyata kau lebih dari bintang dan bulan"
.
.
.
.
.
.
.
.
.Daniel duduk di samping Woojin memeriksa demam yang melanda temannya itu. Dia sebenarnya ada janji dengan Seongwu untuk menemani lelaki manisnya itu mencari buku referensi. Namun tiba tiba Woojin yang mengurung diri di kamar dan tidak terdengar suara apapun membuat Daniel penasaran dan masuk ke kamar temannya itu. Siapa sangka Woojin yang hyper aktif akan jatuh sakit.
"Mangkanya jangan pecicilan lagi. Sakit mampus kan lu" kesal Daniel.
"Niat nolongin gak sih nying"
"Niatlah, tapi abis sembuh traktir jajangmyeon"
"Mati aja lu Niel, temen lagi begini masih minta traktir"
"Hehehe" Daniel tertawa saat temannya itu protes. Sungguh receh memang.
Mereka berdua tinggal di apartemen milik keluarga Daniel. Ada 3 kamar dan cukup luas, tadinya Daniel akan menempati apartemen ini sendirian karena orang tua nya yang sibuk mengurusi perusahaan di Amerika. Namun, lelaki itu meminta agar Woojin tinggal dengannya daripada harus ngekos sendiri, lagi pula mereka teman dari SMP jadi sudah tidak canggung lagi dan kedua orang tua mereka pun saling kenal. Bahkan saat SMP Daniel selalu menginap di rumah Woojin saat dirinya merasa kesepian.
Dering handphone Daniel membuatnya bangun dan mengecek siapa yang menelepon nya. Ternyata dari Seongwu. Dirinya gugup bagaimana pun tidak bisa juga menolak ajakan Seongwu tapi kali ini, dia harus menolak. Demi solidaritas kepada sahabat se perbokepannya.
"Jadi anterin aku Niel?"
"Maaf kak, Daniel gak bisa. Woojin sakit"
"Buluq sakit? Kok bisa sih? Dia udah makan? Kamu juga udah makan? Udah di kasih obat Woojin nya?"
"Tau gini mending aku yang sakit deh. Dapet perhatian kakak"
"Ishh bersyukur kamu gak sakit. Aku telpon Jihoon ya suruh ke apart kalian. Aku yakin kamu gak bisa ngurus Woojin. Jihoon tuh PMR dari SMP - SMA di sekolah pasti dia lebih paham"
"Iya iya kak... Terus kakak sama siapa jadinya?"
"Sama Jonghyun paling"
Daniel cemberut, tidak suka dia mendengar nama Jonghyun yang saat ini dia nobatkan menjadi saingan nya. Namun kata kata Seongwu selanjutnya membuat dirinya lega.
"Ada Minhyun sama Jaehwan yang bakal nyusul nanti. Kalau udah selesai aku ke apart kamu"
"Siap princess"
"Apa deh! Aku tuh laki! Udah ya Jonghyun udah ngejemput"
Seongwu memutus sambungan telepon membuat Daniel mendesah kesal perihal pujaannya yang di jemput Jonghyun. Jonghyun itu sebenarnya murni berteman baik dengan Seongwu dan semua orang juga tau bahwa Jonghyun sedang mengejar Minki. Tapi kenapa Daniel tidak bisa mempercayai hal itu. Yang terlintas di otaknya adalah 'perasaan manusia mudah berubah'
KAMU SEDANG MEMBACA
Hapikdo Fairy Ong Seongwu (END)
Fanfiction"Sumpah kalo ketemu Daniel lagi gua gak bakal misuh misuh langsung gua patahin kakinya" - Ongseongwu lagi cemburu buta "Seongwu nyeremin kalo lagi marah tapi gapapa akang Daniel tetep cinta" - Kang Daniel bucin2k18 "Anjir Woojin ternyata glow in the...