Dua

7.7K 875 2
                                    

"Park Chaeyoung! Ponselmu berdering!"

Lisa teriak lagi, padahal semenit yang lalu sudah kukatakan aku tidak peduli. Sekarang aku ada di dapur, sibuk melumuri rotiku dengan selai stroberi sambil pura-pura tidak mendengar Lisa. Jungkook tidak perlu menggangguku, aku juga tidak perlu menghiraukannya. Lagian, kenapa dia tidak setuju dengan ideku untuk mengembalikan ponsel kami lewat pos kilat? Dia bilang beresiko? Dasar sok tahu.

"Park Chaeyoooung! Ada yang telepon!"

Mataku terbelalak saat mendengar Lisa berkata telepon. Aku spontan menggigit rotiku lalu berlari untuk mengambil ponsel Jungkook yang sedang kucharge. Panggilannya tidak terjawab. Aku menghembuskan nafas sambil memakan roti yang sedari tadi kugigit. Kurebahkan tubuhku di sofa, membaca pesan-pesan dari Jungkook di KakaoTalk.

Rosé: ada yang meneleponku tadi..

Rosé: aku sedang asik bermain dengan hyungku dan tidak sengaja mengangkat teleponnya...

Rosé: si penelepon itu memanggil "Park Chaeyoung" dan karena aku tidak kenal, aku bilang salah sambung..

Rosé: peneleponnya wanita, dia sekarang mengirimku pesan seperti ini di KakaoTalk: "siapa ini? kenapa kamu memakai ponsel adikku?"

Rosé: kamu punya kakak?

Rosé: roje-yaaaa! kenapa disaat penting seperti ini kamu tidak menghiraukanku?

4 missed call(s) from Rosé

Alice unnie meneleponku? Celaka! Aku lupa kalau semua akun personal dan nomor pribadi masih tersambung di ponselku. Spontan, aku berlari ke kamar dan menguncinya sebelum menelepon Jungkook.

Dia mengangkatnya dalam 3 detik, "Apalagi yang dia katakan?"

"Dia mengirimiku pesan berkali-kali di KakaoTalk. Apa yang harus kukatakan?" aku bisa tahu sekarang dia panik,

"Cek grup keluargaku, apa dia mengatakan sesuatu disana?"

"Tunggu." beberapa detik kemudian dia memberi informasi, "Tidak ada."

"Bilang padanya tadi ponselku dipegang managerku. Tulis seakan-akan kamu itu aku." dia tidak menjawab, "Jungkook? Sumpah, aku akan membunuhmu kalau kamu bilang yang aneh-aneh!"

"Iya, aku tahu! Aku tidak sebego kamu." dasar menyebalkan,

Ponselnya sekarang bergetar di tanganku, aku spontan melihat layarnya sebelum jadi lebih panik, "Ibumu mengirim pesan, dia tanya kenapa kamu tidak bisa ditelepon. Aigoooo, ottokkeee!"

"Tenang, tenang. Bilang kalau aku sedang tidak bisa dihubungi dan aku akan segera menghubunginya lewat KakaoTalk." suaranya menjadi agak tenang sekarang,

"Setelah ini selesai, aku mau kode verifikasi dari semua sosial mediaku."

"Arasso. Aku juga mau." suara notifikasi terdengar disana, "Kakakmu membalas, dia cuma bilang oh."

"Baguslah." aku menghembuskan nafas lega, "Nanti kuberitahu kalau ibumu membalas pesanku."

Dia memutuskan panggilannya tanpa bilang apa-apa. Aku melempar ponsel Jungkook ke kasur, diikuti oleh tubuhku yang kini berbaring sambil menatap langit-langit. Aku harus tetap tenang menghadapi ini. Lagipula, aku yakin dia tidak akan membuka apapun karena passwordku tidak mudah ditebak. Mungkin dia akan membaca pesan-pesanku, tapi itu bukan masalah karena aku tidak punya apa-apa untuk disembunyikan.

Aku memerhatikan ponselnya, kenapa dia bisa punya ponsel yang mirip denganku? Warna merah dengan ring holder beruang yang kubeli di Jepang, apa dia beli holdernya di Jepang juga? Lamunanku buyar ketika aku mendapat pesan dari ibunya;

'Baiklah. Maaf jika ibu mengganggu. Ibu hanya ingin tahu kabarmu, semoga kamu selalu sehat dan kuat, Jeonggukie! ❤️'

Aku tersenyum membacanya, tanpa disadari jariku mengusap layar membaca pesan-pesan lamanya. Ternyata dia tidak semenyebalkan yang kukira, dia anak yang baik dan aku yakin dia sangat menyayangi ibunya, seperti aku menyayangi ibuku.

Setelah kejadian merepotkan ini, aku dan Jungkook memakai akun sosial media masing-masing. Ini akan lebih mudah.

The Last Notification  •  rosekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang