Aku mimpi Jungkook menelepon dan menginterogasiku tentang password ponselku. Aneh.
"Chaeng! Ayo kita jalan-jalan!" Lisa tampak bersemangat menyambut hari libur kami,
"Kemana?" aku menatap wajahnya lewat kaca, terlalu malas membalikkan tubuhku di kursi meja rias,
"Kemana saja." dia menyisir rambutku dengan jemarinya, menghancurkan rambutku yang sudah rapi,
"Lisa!!!" tanganku menepis tangannya, membuatnya meringis,
Pintu kamar kami terbuka, Jisoo unnie datang menggendong Dalgom, disusul oleh Jennie unnie dengan Kai dan Kuma, mereka sudah berpakaian sporty. Hm, aku tahu apa yang akan terjadi.
"Ini giliran kalian jaga. Kami mau mengajak anak-anak mengitari komplek." Jisoo unnie tersenyum lebar ketika mengatakan itu,
Aku bisa melihat wajah semangat Lisa berubah seperti anak bayi yang tidak diberi balon. Tanpa mengatakan apapun lagi, para unnie meninggalkan kami.
"Yah, mungkin lain kali." aku tertawa canggung, merasa tidak enak pada Lisa,
Dia mengangguk lalu merebahkan tubuhnya kembali ke kasur, aku berbaring di sampingnya. Dia menghela nafas panjang sambil memainkan rubik yang baru saja dia ambil di meja.
"Jadi, bagaimana kamu dan Jungkook?" tanyanya tanpa ekspresi apapun, sibuk bermain dengan jemarinya,
"Biasa saja." aku menatap layar ponsel Jungkook, memperhatikan setiap detail gambar dari wallpaper yang kutemukan di tumblr waktu itu,
"Kamu suka dia?"
Hatiku agak tidak karuan ketika Lisa bertanya seperti itu. Aku tidak mau menyukai Jungkook, walaupun kadang apapun yang tidak kumau selalu berujung menjadi hal yang kumiliki, kuharap kesialanku tidak berefek terhadap yang satu ini.
"Kamu melamun." tawa Lisa membuatku sadar,
"Ah, apa pertanyaanmu tadi?" tanyaku berlagak sok polos,
"Aku tanya, kamu suka Jungkook?"
"Aniya!"
Dengan percaya diri, aku menepis pernyataan Lisa seperti menyiram bensin ke api, karena pada kenyataannya, waktu itu..
Jungkook: kalau butuh sesuatu atau apapun, telepon aku, ya? sesibuk apapun aku akan coba meresponmu.
Ketika aku bosan:
"Sarankan aku film untuk ditonton, apapun asal jangan horror."
"Oke." suaranya hening seketika, "Lights Out."
"Lights Out? Film tentang apa?"
"Mmm.." suaranya hening lagi, "Tentang 5 sel otak, jadi kisahnya ada lima elemen di otak yang mengendalikan pikiran gadis bernama Riley. Ada Joy, Sadness, Fear, Anger, dan Disgust. Kamu harus menontonnya."
"Aku lihat dulu." waktu itu aku langsung mencari filmnya di google dan agak sedikit terkejut ketika melihat gambar-gambar menyeramkan, "Itu film horror!"
"Bohong? Tunggu dulu." suaranya langsung tidak jelas, dua menit kemudian dia kembali dengan tawa, "Oh, yang kumaksud itu Inside Out! Mianhae."
"Ah, menyebalkan."
Ketika aku kesal:
Dia mengangkatnya dengan logat Amerika, "Donald Trump disini, siapakah gadis cantik yang disana?"
"Aku sedang kesaaaaal!"
"Marahi aku saja."
"Tapi, kamu tidak punya salah dan sedang tidak menyebalkan."
"Kalau begitu aku akan jadi menyebalkan dulu agar kamu bisa melampiaskan kekesalanmu."
"Caranya?"
Saat itu dia terdiam, sepertinya sedang berpikir sebelum melontarkan kata, "Park Chaeyoung jelek."
"Itu upayamu agar aku marah, atau kamu sedang jujur?"
"Aku sedang jujur."
"Oh, oke."
"Dan karena aku sedang jujur, aku juga mau bilang kalau aku menyukaimu."
Aku mematikan panggilannya setelah itu, hanya untuk mencari tahu apa yang akan dilakukannya. Tapi, dia tidak meneleponku lagi, jadi aku anggap itu bercanda.
Tidak hanya peristiwa yang kuceritakan diatas, dia juga selalu perhatian padaku, aku tidak tahu motifnya apa tapi aku merasa nyaman dengan perilakunya. Apa aku mulai merasakan sesuatu padanya? Tapi..
"Lisa.." kukumpulkan semua nyaliku untuk mengatakan, "Kalau aku menyukai Jungkook, bagaimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Notification • rosekook
ФанфикPonsel Jungkook dan Rosé tertukar, inilah pasang surut mereka untuk mendapatkan ponsel mereka kembali. © yoohyeont