Izin PDKT

98 18 2
                                    

Happy reading^^

"OSISnya blm dtg kan?" Gue berusaha ngalihin topik pembicaraan.

"Blm pling bentar lg," ujar Sohye.

"Oh iya gue hmpir lupa," gue ngeluarin bekal yg td pagi gue masak.

"Widih buat gue ya?" Tanya Haechan smbil ngulurin tangan gue ke bekalnya.

"Et, enak aja! Ini buat Jeno," gue tabok tangannya Haechan sblum nyentuh bekal gue.

"Cieeee, ada apa nih?" Celetuk Doyeon.

"Nih, Jen buat lo sbgai ucapan terima kasih yg kmren."

"Wih wih wih ucapan terima kasih yg kmren, lo berdua hbis ngapain??" Celetuk Renjun.

"Gue traktir dia makan siang trus kita jlan2 kmren, jgn nethink! Makasih ya," ujar Jeno smbil senyum dan ngambil kotak bekalnya.

"Buka, Jen buka!" - Chenle.

Jeno buka bekalnya trus dia makan sesuap.

"Apanya, Le?" Tanya Haechan.

"Bekalnya goblok!" Seru Haechan smbil geplak si Chenle.

"Sorry ya klo gk enak, gue gk pinter masak soalnya."

"Enak kok, bgt malah. Boleh gk klo lo bawain gue bekal setiap hari?" Tanya Jeno smbil ngabisin bekal dr gue.

"B-boleh, tinggal lo blg aja menunya nnti gue masakin."

"Bner ini mah dugaan gue mereka lg pdkt," ujar Haechan.

"Biarin aja sih makanya punya gebetan biar ada yg bisa diajak pdkt," sindir Jisung.

"Bocah diem bae ntar gue jg punya gebetan tenang aja. Dengan muka gue yg tampannya ngalahin NCT Jeno gue psti gampang dpetin cwe," sombong Haechan.

"Mendadak mules gue," - Renjun.

"Ada baskom gk?" Tanya Sohye smbil celingukan.

"Gue punyanya gelas nih," ujar Jaemin dengan polosnya.

"Tiba2 cepirit gue," - Chenle.

"Awas lo semua!" Sewot Haechan.

Kita ketawa aja liat Haechan misuh2 sndri. Gk lama kakak2 OSIS masuk trus kita dikasih pengarahan buat acara hari ini. Slesai pengarahan kita lgsg diajak ke lapangan. Brg2 yg kita bawa dr rumah digunain buat kerja bakti skligus nanam bibit pohon baru.

Ini jd misi pertama gue sama Jeno yaitu melakukan penghijauan kembali lingkungan skolah biar tetap asri suasananya. Ttep sih ya yg lain pd kerja berkelompok smntara gue sama Jeno kerja berdua, alasannya karna kita peserta King and Queen of The Year biar bisa jd panutan gtu.

"Lo biasa ngerawat kebun ya?" - Jeno.

"Iya, di rumah gue punya kebun kecil."

"Lo ngerawat sndri?" - Jeno.

"Gk, biasanya sama mama klo lg pas di rumah atau sama Bi Sum ART di rumah gue."

"Oh gtu pantes telaten bgt drtd gue liat," ujar Jeno smbil senyum.

"Biasa aja ah," gue senyum malu.

"Ini bibit psti lo bawa jg dr rumah," ujar Jeno smbil nunjuk bibit di dket kaki gue.

"Iya, ini bibit mawar sama tanaman obat ada jahe sama kencur."

"Sini gue bantu tanam yg obat dlu," ujar Jeno smbul ngambil bibit tanaman obat gue.

"Bisa, Jen?"

"Gue jg punya kebun mini di rumah," ujar Jeno smbil senyum.

"Oh ya??" Seru gue dan membuat anak2 yg lg kerja bakti nengok ke gue semua, termasuk Mark.

"Sstt, suara lo gede jg ternyata. Iya gue punya kebun mini di rumah," - Jeno ketawa.

"Hehe sorry, lo nanam apa aja?"

"Banyak, ada mawar, tanaman obat, bunga matahari. Ada pohon jg tp cuma satu," ujar Jeno smbil ngelanjutin aktivitasnya.

"Jeno sama Arin ya?" Tanya seorang cwe dr blkg gue.

"Oh iya, knpa?" Gue noleh ke dia trus senyum.

"Dicari sama Kak Seulgi di kelas XI-IPA 1," ujar cwe td lg.

"Oh iya makasih, btw nama lo siapa?" Tanya gue lg smbil cuci tangan.

"Gue Mina," ujar dia smbil senyum.

"Salam kenal," ujar gue smbil senyum.

"Gue ke sana lg ya, bye!" Dia ngelambaiin tangan trus pergi.

"Mau ke sana skrg?" Tanya Jeno smbil cuci tangan.

"Boleh tp beresin ini dlu," gue masukkin peralatan ke dlm plastik.

"Sini gue bawain," - Jeno ngambil brg di tangan gue.

Kita nyamperin Kak Jb trus minta izin buat nemuin Kak Seulgi di kelasnya. Stelah diizinin gue sama Jeno balik ke kelas dlu naroh alat2 td trus ke kelasnya Kak Seulgi.

"Oh Jeno sama Arin? Sini sini," ujar Kak Seulgi.

"Iya kak," gue sama Jeno masuk.

"Sorry ya gue panggil mendadak, kita mau mulai latihan skrg gpp kan?" Tanya Kak Seulgi.

"Gpp kak," gue senyum.

"Oke jd hari ini gue mau ngasih bbrapa point penting tentang kompetisi King and Queen of The Year. Pertama, buat lo berempat mungkin udah tau banyak tentang kompetisi ini nah buat Jeno sama Arin kalian kan yg pertama nih jd gue bakal jelasin ulang jd simak baik2. Kedua, di kompetisi ini nnti ada dansa, unjuk bakat msing2 ini nnti tampilnya perseorangan sama nnti finalnya fashion show. Terakhir, acara ini nntinya bakal diadain di luar skolah so gue pengen kalian jaga attitude selama di luar nnti. Soal baju kalian udah dikasih sama panitia kan? Klo blm nnti minta sama Jb atau sama Mark. Sampe sini ada yg mau ditanyain buat Jeno sama Arin?" Tanya Kak Seulgi ke kita.

"Buat dansanya itu nnti berdua aja tampilnya atau lgsg semua peserta?"

"Semua peserta, jd nnti gk cuma king and queen aja yg dansa. Semua siswa yg dtg ke acara itu jg harus dansa nnti bakal ada hadiah hiburan jg buat mereka," - Kak Seulgi.

"Kak, msih ada vote gk taun ini?" Tanya cwe yg berdiri di samping gue.

"Oh iya nnti klian ada jadwal photoshoot jg buat sistim vote yg bakal diadain di pantai nnti," - Kak Seulgi.

"Votenya drmna ya kak?" - Jeno.

"Kita pke ig jd nnti diliat siapa yg likersnya pling banyak dan gk cuma itu nnti jg bakal ada point tambahan dr penilaian lain," - Kak Seulgi.

"Oh oke kak," - Jeno manggut2.

"Untuk hari ini gue mau kalian latihan fashion show soalnya klo dansa kan spontan yah jd gk perlu latihan, Jeno sama Arin paham basic fashion show kan?" Tanya Kak Seulgi smbil jlan ke mejanya.

"Paham kak," jawab gue sama Jeno barengan.

"Oke dimulai dr gue trus JeRin trus lo baru lo," ujar Kak Seulgi smbil nyalain musiknya.

Latihan dimulai, untung aja ruang kelas ini cuma ada kita bertujuh jd gue gk grogi2 bgt. Spanjang latihan kdg kita ketawa, sharing jd waktu tiga jam itu gk berasa udah lewat gtu aja.

"Kalian bagus teratur bgt alurnya gue suka pertahanin terus ya," ujar Kak Seulgi smbil senyum.

"Makasih kak," gue senyum.

"Sama2, oh ya kalian lgsg plg?" - Kak Seulgi.

"Kyknya mau cari makan dlu kak," - Jeno.

"Oh iya udah gue dluan, bye!" - Kak Seulgi.

"Arin," panggil Jeno smbil megang tangan gue.

"Hm?" Gue noleh ke dia.

"Soal omongan Haechan td gue boleh gk kalo-" omongan Jeno ngegantung.

Dia malah garuk2 kpala, gue cuma bisa natap dia bingung.

"Boleh apa? Gue turutin slama-," ujar gue tp kepotong.

"Pdkt sama lo!"






To be continue....

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang