Attention: baca and scroll sampe bawah y, curcol-an ane, please read guys.
_______________________•
Pertemuannya telah terjadi. Baekhyun dengan Jaehyun, begitu pula dengan Chanyeol menyusul di belakang. Anak itu ingin menyapa sang ibu terlebih dahulu sebelum menemui Baekhyun.
Tapi apa yang terlihat oleh mata bulatnya adalah Baekhyun dengan pria yang di kenalnya di universitas tengah berjalan beriringan dengan denting bel pintu pertanda bahwa pelanggan baru masuk.
Ibu Chanyeol mengenali Baekhyun, dan dia tengah tersenyum sembari mendekat tanpa sadar ke calon menantunya.
"Baekhyun-ah!". Baekhyun yang baru saja berbincang serius dengan Jaehyun di kejutkan oleh suara ibu Chanyeol yang nyaring. Ia sendiri bertemu tutornya di area parkir, jadi kebetulan yang sangat menguntungkan, mereka berdiskusi sembari berjalan menuju tempat yang di tuju bersama.
"Eoh! Eommoni?". Baekhyun tersenyum saat tahu itu ibu Chanyeol, ibu Chanyeol telah lebih memeluk sang menantu yang tentu saja Baekhyun menerimanya dengan senang hati.
Ia menepuk-nepuk pundak yang lebih tua, dan ia mendapati Chanyeol yang tengah berdiri di depan kasir, dengan tatapan tajamnya.
Setelah ia melepaskan pelukannya, ia langsung memperkenalkan Jaehyun kalah tahu sang Ibu mertua mengernyit bingung karna Baekhyun membawa seseorang bersamanya.
Sementara Jaehyun dan ibu Chanyeol saling bertukar sapa, Baekhyun menghampiri Chanyeol yang tengah dengan angkuhnya berpose melipat kedua tangannya di depan dada.
"Apa yang kau lakukan dengan tatapan galak itu?". Chanyeol sudah cukup emosi dengan dia yang tengah bersabar menunggu Baekhyun di sini tapi ia malah mendapati Baekhyun membawa wajah baru baginya. Dan sekarang anak ini malah menanyakan hal semacam itu di saat seharusnya ia mendapatkan sapaan hangat dari sang kekasih.
"Cih.. Kau menanyakannya? Serius?".
"Mwoya? Kau kerasukan sesuatu, ah.. Aku ingat sebelumnya aku yang seharusnya marah saat ini". Chanyeol dengan raut bingungnya memandang Baekhyun yang juga melakukan hal yang sama sepertinya, yaitu melipat kedua tanganya di depan dada.
"Mwo, apa maksudmu?". Tanya Chanyeol, ia menurunkan tangannya.
"Cih.. Kau benar-benar ya?". Bukan jawaban yang di dapat, ia hanya dapat sebuah 'Cih!' yang sebelumnya ia ucapkan ternyata berbalik padanya.
Baekhyun tidak terlalu memperdulikannya, ia menghampiri Jaehyun yang tengah duduk di meja pilihannya, Baekhyun minta maaf sebelumnya karena sempat meninggalkannya, dan Jaehyun menjawab tidak masalah lalu membiarkan Baekhyun duduk di seberangnya.
"Mungkin tidak seharusnya aku ikut campur, tapi aku hanya ingin tahu kenapa kau membatalkan pertemuan sebelumnya? Itupun kalau kau tidak keberatan". Baekhyun merasa bersalah.
"Maaf sebelumnya, aku memiliki urusan penting yang tidak mungkin aku tinggal". Dalam hatinya ia berkata bahwa dirinya berbohong.
"Ah.. Begitu? Pantas saja, apa sekarang tidak masalah".
"Tentu saja". Jaehyun tersenyum.
"Kalau begitu, aku akan mendiskusikan hal ini denganmu, kira-kira kapan waktu yang pas bagi kita berdua, supaya kau tidak menganggu sekolahmu dan aku tidak menganggu jadwal kuliahku, bagaimana?".
"Baik, aku setuju".
.
Di selah momen itu selalu ada orang yang siap melempar bola api pada keduanya, Chanyeol mendapati sang ibu mendekat dan menceritakan sedikit tentang orang yang di bawa Baekhyun kemari dengan sedikit bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunbae? [COMPLETE]
FanfictionBaekhyun. Sangat benci dengan kesenioritasan, di pertemukan dengan kakak kelas yang menyebalkan tingkat dewa. "Ya Tuhan.... Kenapa kau ciptakan orang sepertinya". "Karna aku tampan". Bunuh. Aku. Saja.