Chapter 19

9.9K 912 39
                                    

"kau lihat itu?".

Baekhyun melihat anak kecil dengan mainan mobilnya yang terbalik.

"tidak".

"Sungguh?".

Lalu Baekhyun melihat teman anak kecil itu menendang jauh mainan mobilnya.

"tidak peduli".

Mereka awalnya bertengkar, lalu menangis bersama karna anak kecil satunya membalasnya dengan menjatuhkan mainan robot itu ketanah.

"Kau yakin?".

Baekhyun menghela nafas.

Ia akhirnya mendekat dan menenangkan keduanya, walaupun anak itu masih sedikit sesegukan karna terlalu banyak mengeluarkan air mata Baekhyun dengan sabar menenangkannya.

Chanyeol yang melihat itu ikut senang.

"YAKK!!.. TOLONG TENANGKAN ANAK YANG SATUNYA".

"BAIKLAH".

.

Malamnya mereka mengunjungi pasar malam, beberapa makanan khas kaki lima mereka makan di sana dan di sana juga melihat musisi jalanan yang memainkan biola.

"kau ingat tidak? kau memberiku lollipop saat itu".

"t-tentu saja, a-aku mengingatnya".

"lalu kau mengatakan sesuatu, kau masih ingat?".

Masih.. Sangat teringat jelas di pikirannya.

Sore itu mereka pulang bersama, Chanyeol saat itu masih menangis karna kakak senior di sekolahnya mengambil semua uang jajannya sehingga ia tidak bisa menabungnya di rumah sehabis pulang.

Baekhyun berpikir jika mungkin Chanyeol memang sedang ingin menangis karna Chanyeol sama sekali tidak mau menjawab pertanyaannya.

"chan.. Kenapa menangis?".

Chanyeol hanya menggeleng saat itu sehingga membuat baekhyun kebingungan, dan untung Baekhyun punya sesuatu di tas ransel kecilnya.

"kau mau ini".

"lollipop?".

"ya.. Sesuatu yang manis bisa membuatmu bahagia".

"kau bilang tidak pernah menyukai hal yang manis saat itu jadi kau membuangnya lalu meninggalkanku". Baekhyun mendengus karena mengingat kembali semua ini, Chanyeol saat itu sangatlah aneh menurutnya.

"maaf ne, dulu aku hanya teringat dengan kakak senior kita yang akan memukul siapapun yang menolongku.. Lalu kau menolongku dan aku tidak mau kau di pukul oleh sunbae jahat itu jadi aku menjauhimu saat itu".

"aku tidak suka yang manis-manis jadi biarkan saja lollipop itu jatuh".

"Chan?.. Chan?..".

"kenapa kau melakukannya?".

"untuk melindungimu?"

"kau yakin dengan menjauhiku saat itu semuanya bisa membaik. Hah!".

"aku tahu.. Aku berniat untuk minta maaf padamu saat itu tapi yang aku ketahui kau sudah pindah duluan".

"si byun itu sudah pergi karna tidak bisa terus bersama bocah gendut sepertimu. Haha..".

"kau tahu.. Kupikir kau memang sengaja pergi dari sini".

"aku tidak, ini sudah menjadi keputusan kedua orang tuaku saat itu. Bahkan aku sangat marah saat mengetahui aku akan pindah".

Chanyeol tersenyum jenaka.

"kenapa? Kau tidak bisa meninggalkanku".

"Yakk!! Itu tidak benar, aku hanya... Benci saat.. Aku tidak bisa menjagamu dari bullyan itu".

Baekhyun mengatakannya dengan lantang sambil memejamkan matanya, lalu ia mengintip sebentar untuk melihat respon Chanyeol.

Yang ternyata tengah menatapnya sambil tersenyum simpul.

"aku tahu.. Ingat karna aku mencari informasi tentangmu".

"kau benar-benar melakukannya".

Baekhyun membuka matanya.

"ne".

"kenapa?".

"kau masih menanyakannya? Kau benar-benar ingin tahu".

Baekhyun mengangguk polos.

Chanyeol memberinya kerlingan nakal sekilas lalu pria tinggi itu memegang bahunya, membawa dirinya teranyun menghadap Chanyeol.

Baekhyun berkedip beberapa kali.

"entahlah sejak kapan.. Tapi yang pasti aku sudah menyukaimu sejak aku masih gendut dan kau tetap manis.. Aku merasa bersalah terhadap perasaanku yang selalu di pendam, dan kupikir aku benar-benar mencintaimu.. Kau yang dulu atau yang sekarang atau bahkan nanti aku tetap memiliki perasaan yang sama terhadapmu..".

Bunga api sudah berterbangan di langit secara beruntun dengan indahnya, mengalihkan atensi Baekhyun terhadap cahaya yang berkilauan itu tapi tetap tak mengurangi debaran di dadanya.

Chanyeol masih di samping Baekhyun, masih memandanginya, masih tersenyum untuknya, masih merasakannya. Baekhyun juga.

Chanyeol mendekat. Dan Baekhyun menyadarinya, tapi berpura-pura melihat langit malam dengan kembang api yang telah hilang satu persatu.

"kau tahu baek?".

"hm..".

"aku sebenarnya menyukai hal yang manis".

Baekhyun melihat Chanyeol di sampingnya.

"kau menyukainya?".

"kenapa aku harus tidak menyukainya.. Si manis ini terlalu sayang untuk di lewatkan".

Lalu Chanyeol mencolek dagunya.

"YAKK PARK SIALAN.. KAU MEMPERMAINKANKU YA".

Chanyeol menangkap tangan Baekhyun yang sudah siap di layangkan kewajahnya.

"Astaga.. Tidak, sungguh.. Aku menyukaimu dan kau harus jadi kekasihku mulai hari ini".

"siapa kau menyuruhku seenaknya".

"Sunbae kepada junior.. Kau harus patuh, kalau tidak aku akan..".

Baekhyun menarik tangannya kembali, lalu memandang Chanyeol dengan kesal.

"Kau akan apa?!".

"kau akan ku jadikan pendampingku".

Once again.. End Or Tbc?

Voment please.

Sunbae? [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang