Minggu, 30 September 2018
Aku diam bukan ingin kau sapa
Aku pergi bukan ingin kau cari
Semua itu aku lakukan...
Untuk menyadarkan diriku sendiri
Bahwa sebenarnya, aku memang tak berarti.Andaipula kau tau, bahwa aku terseok melangkah.
Memaksakan untuk jalan menjauh...
Kakiku berat untuk menapak.
Tapi lebih berat lagi pilu hatiku ini....Sempat sekali aku menoleh kebelakang
Ternyata kau memang tak mencari
Dari kejauhan aku memandangmu masih duduk dikursi
Bersama seorang wanita kau berdiskusiHAHA...
Bisa apa aku?
Mungkin penyesalan yang akan ku dapatkan
Karena aku memutuskan pergi
Tapi sepertinya aku tak salah
Meski hati ku injak patahKembalilah aku dalam goa nan sepi
Sesak, gelap dan tak be*ruang
Aku tak asing lagi disini
Karena aku diruang rindu yang matiAku merangkai irama tangis disini
Seraya pelan mengobati hati
Perih, karena hatiku luka lagi
Terpaksa ku jahit kembaliEntah berapa lama aku harus bermain sepi
Dari merah jambu hati aku telah menepi
Memasang puzzle hati yang hancur karena api
Meski aku tau tak akan tersusun rapiMungkin kini malam? Aku tak tau.
Aku tersenyum sendiri, apakah ini mimpi?
Oh tidak...
Saat ini aku memang tersenyum memikirkanmu
Menipu hati dengan kata yang menenangkan
" Tak apa aku begini, sekali lagi aku bilang tak apa. "
Menunduk...
" Asal kau bahagia, aku tak apa :) "

KAMU SEDANG MEMBACA
Perempuan Hujan
PoesíaIni aku dengan kisahku, wanita penanti hujan. Cerita yang akan ku tulis, hanya ketika turun hujan.