Kematian dan Kebangkitan

20.2K 1K 9
                                    

- The Princess -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- The Princess -

"Kalian pergilah duluan, aku akan mencari anak - anak dan perempuan yang tersisa!" Perintah seorang wanita berpakaian serba hitam dengan rambut panjang yang kuncir kuda tinggi.

Suara ledakan terdengar bagai sirine peringatan bahaya bagi sejumlah agen penyelamat yang ditugaskan oleh pemerintah untuk menyelamatkan ratusan anak - anak dan perempuan dari salah satu rumah bordil.

Ini bukan pertanda baik!

Tangis para perempuan yang berhasil diselamatkan membuat Jasmine mengepalkan kedua tangannya yang terbungkus sarung tangan berwarna hitam. Perempuan malang dan anak - anak tak berdosa sudah menjadi korban keserakahan para manusia yang tak pernah puas akan harta.

Mereka tega menjadikan para perempuan sebagai pemuas napsu birahi manusia biadap diluar sana dan menjual anak - anak dibawah sepuluh kepasar gelap. Cara mereka mendapatkan uang membuat Jasmine ingin merobek mulut dan mengulitti mereka semua hidup - hidup.

Emosinya semakin memuncak ketika ia berbalik cepat karena mendengar suara derap langkah seseorang dari belakang. Kedua mata Jasmine menyorot tajam kearah pria tua dengan pakaian berantakan sedang menahan seorang anak balita berusia dua tahun dalam dekapannya.

Laki - laki itu nampak seperti orang gila karena penampilannya yang acak - acakkan dan lusuh. Sepertinya dia gila karena Jasmine sudah menipu dan menghancurkan sumber uang berharganya. Jasmine ingin tersenyum mengejek namun dia tidak bisa melakukan hal tersebut disaat ada seorang balita yang menjadi sandera pria itu.

Jasmine Emerland. Seorang agen mata - mata dan intelijen taktis kelas atas yang pandai menipu dan memperdaya musuh dengan penyamarannya. Memiliki tingkat kemampuan beladiri yang tinggi dan menguasai beberapa jenis beladiri mematikan mulai dari taekwondo, silat sampai wushu. Sejak kedua orang tuanya meninggal, Jasmine dilatih dengan keras oleh seorang panglima angkatan darat agar mampu bertahan dikondisi sesulit apapun.

"Pengecut. Menggunakan anak kecil sebagai tameng." Ucap Jasmine dengan nada mencemooh.

"Kekeke, kau masih bisa mencemooh seperti itu disaat nyawa anak kecil ini berada ditanganku."

Jasmine menyipitkan kedua matanya. Dengan gerakan secepat kilat, tangan kanannya menodongkan pistol kearah pria itu. Tak sampai disitu, Jasmine bahkan menembak lampu gantung dibelakang pria itu untuk memberi ancaman.

"Jangan macam - macam atau leher anak ini akan kupatahkan!"

Jasmine tersentak. Dia terlalu kalut dalam emosi sehingga telinganya tuli dan tak mendengar suata tangisan pilu balita malang itu. Dengan gerakan perlahan Jasmine menurunkan senjata apinya.

"Apa maumu?" Jasmine bertanya skeptis.

"Buang pistolmu sekarang!"

Pria itu tertawa puas sementara Jasmine mengumpat dalam hati, mau tidak mau dia membuang pistolnya kelantai. Sorot matanya berubah semakin tajam tiap kali melihat wajah berlinang air mata balita malang itu. Sejak dahulu, Jasmine tumbuh dan dibesarkan di sekitar anak - anak tak beruntung di panti asuhan.  Ia membantu para perawat untuk merawat balita dan anak - anak, Jasmine sangat menyukai anak - anak dan hal itu berpengaruh padanya saat sedang misi seperti ini.

The PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang