Perhiasan Masa Lalu

11.7K 766 4
                                    

Belum direvisi😅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Belum direvisi😅

****************

Seorang wanita berpakaian kerajaan melangkahkan kedua kakinya menelusuri gelapnya hutan keramat seorang diri. Ekspresinya yang begitu dingin meninggalkan kesan angkuh bagi siapa saja yang melihatnya.

Ratu kerajaan Dalerium itu semakin melesat masuk kedalam hutan keramat, sesekali menggerakan salah satu tangannya untuk menebas tubuh - tubuh Wilo yang berusaha melompat kearahnya dengan angin setajam pedang.

Langkahnya seringan angin, bergerak tanpa rasa takut meskipun para Wilo terus berdatangan karena mencium aroma tubuh dan hembusan napasnya.

Tiba - tiba akar pohon melesat keluar dari dalam tanah, ujung runcing dan tajam. Akar pohon lainnya ikut menerobos keluar, menyerang Ratu Dalerium dengan membabi buta dan nyaris menusuk perutnya andai saja ia tidak segera melompat mundur.

"Kegelapan. Ini aku, hambamu Ophelia." Ucapnya dan disaat yang bersamaan, akar - akar pohon itu berhenti menjalar kearahnya kemudian kembali masuk kedalam tanah dengan cepat.

Ophelia menatap lekat sepasang pohon yang tumbuh bersisian seraya berlutut dengan satu kaki, dihadapannya sebuah siluet perlahan - lahan mulai muncul dan membentuk tubuh seorang pria yang dikelilingi asam hitam pekat keunguan.

"Hamba ingin bekerja sama." Ophelia menatap lurus kedepan dengan ekspresi wajah penuh keyakinan.

*************

Jasmine kembali kepaviliun ditemani Juri. Rupanya pelayan itu bukan sengaja meninggalkannya sendirian ditaman tadi, melainkan karena Juri  tidak sadar jika dirinya terkena pengaruh kekuatan sihir yang mengelilingi taman tersebut. Juri mengatakan dengan jujur jika dirinya merasa bingung dan kehilangan arah saat itu.

Dunia Fantasy dengan berjuta keajaiban didalamnnya ini membuat kepala Jasmine berdenyut nyeri. Kepalanya semakin sakit ketika Juri mengatakan jika Raja dan Putra Mahkota memintanya untuk kembali mengulang pelajaran pembentukan karakter dan kepribadian seorang Putri dari awal.

Malam tiba dengan lambat, Jasmine duduk termenung didepan jendela bundar kamarnya. Menatap bulan purnama yang terlihat dua kali lebih besar dan dekat dibandingkan dengan bulan purnama didunia manusia.

Jasmine menghela napas ketika pikirannya tidak sengaja mengingat kehidupannya dulu. Ada kenangan yang membuatnya rindu dengan dunia manusia. Ia merindukan teman - temannya, bibi Anna--tetangga baik hati yang selalu memperlakukannya seperti anak kandung, dan anjing kecil berbulu cokelat  kesayangannya--Pong.

Sejak dulu Jasmine hidup seorang diri, kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah misi merebut kembali suatu wilayah milik negaranya yang dikuasai oleh para bandit - bandit dari luar negri. Mereka berdua terpisah dari tim dan berakhir tragis karena dihabisi massa.

The PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang