Terjatuh

7.5K 478 5
                                    

Ini keterlambatan update terlama saya, maaf🙇🙇 ada sedikit masalah dengan hp saya. Saya ngetik pakai hp, soalnya ga punya laptop. Sekali lagi maaf, setelah ini saya berusaha ikutti jadwal untuk update.

@adoracious_ adalah nama ig saya, silahkan tanyakan sesuatu disana karena saya jarang buka kotak pesan di wattpad.

**********

Jasmine menegakkan punggungnya, memutar tubuhnya kebelakang lalu menatap Davendra dengan tatapan mata yang menunjukkan semua kebingung dan kegelisahan yang mengganjal dipikirannya.

Wanita itu membutuhkan kepastian atas apa yang akan mereka lakukan setelah ini untuk menyelamatkan diri sekaligus desa sesuai dengan apa yang telah ia janjikan pada gadis kecil bersurai merah muda disebelah Davendra. Jasmine terdiam beberapa saat, ia telah menyadari sesuatu.

Ekspresi wajah gadis muda itu terlihat seperti seorang pendosa yang dikelilingi oleh penyesalan. Ia terus menunduk sambil meremat jari jemarinya, bahunya bergetar meskipun terlihat samar. Jasmine tahu jika gadis itu tengah menyembunyikan sesuatu.

"Pecahan pelindungnya tidak berkerja." Ucap Davendra. "Mereka menyadari keberadaan kita." Telapak tangan Davendra terkepal, ia kemudian mengayunkan tangan kanannya, mengeluarkan sebilah pedang perak yang tercipta dari kekuatan gaib miliknya.

"Pelindungmu tidak berkerja?" kata Jasmine khawatir.

Tidak peduli dengan pelindung apa yang Davendra maksud, namun yang Jasmine tahu pasti kebenarannya adalah mereka sedang berada diposisi yang tidak bagus.

Davendra menatap lekat kedua mata Jasmine, sorot matanya yang dingin membuat Jasmine merasa sedikit terintimidasi. Tatapan mata yang sama dengan milik atasannya ditempat kerja dulu. Untuk sesaat Jasmine teringat kembali masa - masa ketika dirinya sering terkena omelan sang atasan.

"Harusnya kau menurutti apa yang ku katakan."

Mendengar perkataan itu Jasmine mencibir tetapi kemudian dia sadar jika dirinya memang patut disalahkan karena kekeras kepalaannya.

******

"Mereka pasti ada di rumah itu, aku bisa merasakan kekuatannya." Ucap wanita berpakaian serba hitam. Sepanjang kedua kaki telanjangnya melangkah diatas permukaan tanah, ia telah mengubah hampir sebagian desa menjadi padang es.

"Bisakah kau mengendalikan kekuatanmu? Aku hampir tidak bisa keluar." Keluh sebuah suara.

Zoria melirik kearah benjolan yang tercipta ditanah, benjolan itu kemudian berubah menjadi gumpalan tanah liat berbentuk tubuh wanita dewasa. Perlahan - lahan wujud asli dari gumpalan tanah itu mulai terlihat, seorang wanita bersurai cokelat panjang dengan atasan terbuka sehingga menampilkan bahu putih dan mulusnya. Wanita itu membawa sebuah kipas logam bersimbol elemen bumi ditangan kanannya.

The PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang