+ 11

2K 297 32
                                    

Jam 5 sore, Bobby segera memacu mobilnya membelah jalanan. Pikirannya kalut mengingat tetangga manisnya.

Sampai rumah Bobby bahkan langsung ke rumah tetangganya.

Tik Tok

"Permisi.." ucap Bobby setelah mengetuk pintu.

"Iya.. Sebentar," Bobby berdiri tegang di depan pintu, "eoh? Mas Bobby, kenapa?"

"Maaf, Bu mengganggu, June nya ada?" tanya Bobby to the point.

"Masuk dulu kalo gitu."

Bobby mengikuti Mama Koo untuk duduk di ruang tamu.

"Kebetulan June nya lagi tidur, Mas Bobby ada perlu apa?"

"Ohh.. Gitu ya." Ucap Bobby, "kalo gitu lain kali saja, Bu, maaf mengganggu. Saya pulang dulu."

"Nggak mau tunggu June?"

"Nggak usah, Bu. Mungkin June nya kecapean."

Bobby melangkah keluar rumah June.

"Saya permisi, Bu."

******************************

"Junenya ada, Bu?" tanya Bobby di pagi harinya.

"Ada, belum bangun tapi kayaknya." ucap Mama Koo, "Mas Bobby bangunan aja Junenya."

"Ya sudah, saya masuk ya, Bu." izin Bobby.

"Iya, semangat yaa.. " sorak Mama Koo, "June kayaknya ragu sama Mas Bobby."

"Ahh, iya Bu." Bobby hanya bisa menggaruk tengkuknya pelan.

Gundukan diatas kasur, adalah hal yang Bobby lihat saat memasuki kamar June. Tetangga manisnya itu masih tidur ternyata, dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya, menyisakan kepala dengan rambut yang mencuat kemana-mana. Lucu, bikin gemas.

Bobby duduk dipinggir ranjang, memperhatikan June dengan senyum mengembang.

Dilihatnya June menggeliat kecil, lalu menguap lebar.

Bobby tertawa kecil.

Mata itu terbuka, saat merasa ada yang aneh.

Lalu membulat lucu saat melihat orang yang berusaha dia hindari ada di hadapannya.

"Mas Bobby ngapain?" tanya June serak sambil mengucek matanya.

"Mas mau ketemu kamu."

June bangkit mendudukan diri, "A-aku!" tunjuknya pada diri sendiri.

"Iya, Mas mau bilang sesuatu sama kamu." jawab Bobby kalem.

"Kenapa?" tanya June sendu.

"Waktu mas dinas keluar kota, kamu dijahatin Jisoo?" tanya Bobby lembut.

"It-tu.." Bobby melihat mata June yang mengalihkan perhatian ke segala arah.

"Jawab jujur aja, mas pengin tau."

"Iya, Mas.. Bukan mbak Jisoo doang, karyawan lain juga, mereka bilang aku gak pantes kerja disana.. hiks.." June menenggelamkan wajahnya diantara lutut.

Bobby diam menyimak cerita June, dia memang sudah tau semuanya, tapi dia mau tau versi June.

"Ya.. Aku tau hiks.. Aku emang gak bisa apa-apa tanpa mas Bobby, bahkan aku masuk kesana pun karena mas Bobby hiks.." ucap June parau.

Bobby bergerak memeluk June.

"Kayaknya aku mau hiks.. Resign aja mas hiks.." ucap June dipelukan Bobby.

"June dengerin mas ya," Bobby memegang kedua bahu June, "kamu sakit hati kan dibilang kaya gitu? Kalo kamu resign kamu malah akan buat mereka tertawa.. Mereka menang.."

"Tapi aku emang gak berkualitas mas." lirih June.

"Gak, kamu punya potensi buat itu, Jun. Percaya sama mas. Mas bakal bantuin kamu."

"Aku gak mau ngerepotin mas lagi, aku malu mas, terus-terusan ngerepotin mas Bobby." June menunduk lesu.

"Mas gak ngerasa direpotin kok."

"Tetep aja mas, aku bukan siapa-siapanya mas Bobby tapi sering ngerepotin mas Bobby. Itu yang aku dengar mas." suara June melemah diakhir kalimat.

"Kalo gitu kamu mau jadi pacar mas?" ucap Bobby serius.

June mendongakkan kepalanya, menatap mata Bobby sejenak lalu kembali memalingkan wajah ke arah lain.

"Eum." gumam June lirih.

"Kamu mau jadi pacar mas?" tanya Bobby lagi.

"Eum." June mengangguk samar.

"Tatap mata mas Bobby, Jun," Tatapan mereka bertemu, "Mas pacarmu kan?"

"Iya Mas ihh.." June cemberut, pipinya memerah samar.

"Manisnya." ucap Bobby mengusak rambut June.

June tersenyum menatap Bobby, Bobby mendekatkan wajahnya pada June, mengikis jarak diantara mereka, mempertemukan dua permukaan bibir.

Bobby melepaskan ciuman mereka, lalu memeluk June.

"Kenapa kamu gak bilang sama Mas? Kenapa malah dipendem sendiri?"

"Aku gak mau ganggu mas Bobby, Mas Bobby udah banyak bantu aku."

"Sekarang kamu jangan pendem sendiri ya, mas bakal bantu kamu."

"Apa aku boleh bergantung terus sama Mas?" tanya June membalas senyuman Bobby.

"Tentu, mas mau kamu lebih bergantung sama mas.. Mas Bobby akan terus jaga kamu."

Mereka berdua tersenyum indah.

Chu

"Sana mandi, kita pergi kencan." ucap Bobby setelah mengecup kening June.

we're friends with benefit
but i wanna stop this weird relationship
Bobby - Tendae

******************************

End!

Sekarang sih iya, gak tau kalo ada ide :v

Scene tembakan itu terinspirasi dari cara Ae nembak Pete

Ada yang Nonton Drama itu?

Buronan Mertua, Kim BobbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang