+ 19

1.5K 247 8
                                    

Lisa x BobJun

Satu minggu setelah Lisa tinggal di rumahnya, June mulai bisa menerima kehadirannya. Tidak ada lagi embel-embel tiri, seperti kata Mas kesayangannya. Rumah keluarga Koo pun lebih hangat dan berwarna. Mama Koo yang sedang memasak sarapan sekaligus membuat bekal, Papa Koo menemaninya sambil minum kopi di meja makan, tak lupa koran paginya.

"MAA.. kaus kaki June dimana?" teriakan sang anak sulung memecah kehangatan pagi ini.

"Cari dikamar mu, Jun. Barang mu selalu mama simpan di kamar." ucap mama Koo memandang June yang baru sampai di dapur.

"Kalo ada June gak bakal tanya Mama." kesal June.

"Yaudah, sarapan aja dulu, nanti mama cariin."

Akhirnya June pun duduk disamping Lisa yang sedari tadi anteng memakan sarapannya.

"Lisa ayo berangkat, nanti kamu telat." ajak Papa Koo pada anak bungsunya.

"Iya, Paa." Lisa pun beranjak pergi.

June memperhatikan kepergian adiknya itu, hari ini hari pertama Lisa sekolah, setelah mengurus kepindahannya.

June mengernyit heran saat matanya menangkap kaki Lisa, Sepasang kain yang membalut kaki itu melambai-lambai minta pertolongan. iyain Jun -_-

"Lisa itu Kaus Kaki aku!!" teriak June yang membuat Lisa kelimpungan memasuki mobil Papa Koo.

"Ayo, Pa. Berangkat. Nanti kaus kakinya diminta kak June."

Mobil itu keluar dari pelataran rumah saat June baru sampai di teras.

"Mama kaus kaki aku dipake Lisa." adu June pada Mama Koo.

"Yaudah, kamu pake yang lain, Papa lupa beli kaus kaki buat Lisa." bujuk Mama Koo.

"Tapi itu kaus kaki dari Mas Bobby, kenapa harus yang itu sih? itu kan baru di pake 2 kali." gerutu June.

"Nah makanya itu, kalo Lisa pake kaus kaki kamu yang lain bakal melorot lah, apalagi punya mu jarang di cuci." tukas Mama Koo jail.

"Apaan.. aku selalu cuci kok."

"Iya, 2 minggu sekali."

"Mama.." rengek June.

"Wah kenapa ini, Bu?" tanya Bobby yang baru keluar dari rumahnya.

"Biasa, Bayi besar ngerengek." Mama Koo menatap June, "Ini bekal sama Kaus kaki, cepat di pake, noh mas Bobby udah nungguin."

.
.
.
.
.

"Kenapa kok cemberut banget sih?" Bobby menjawil bibir June gemas.

Mereka baru sampai kantor, dan pout-an June belum juga kempes. Heran Bobby tuh, Minta banget di cipok pacarnya itu.

June masih tetap berjalan tanpa memperdulikan Bobby. Sedang Bobby berbelok ke arah lain. Dia harus kerja. Biarlah, nanti kalau butuh juga nyariin.

.
.
.
.

Bobby kelimpungan, seharian ini pacarnya ngambek bahkan gak merduliin dia sama sekali. Diajak makan siang, malah gak mau, taunya pergi sama Donghyuk ke kafetaria.

Kini Bobby akan pulang, dilihatnya sang pacar berdiri disamping mobilnya.

"Maaf Mas lama." ucap Bobby sambil membuka pintu penumpang.

June hanya berdiam diri sepanjang jalan, asik memandang jalanan ibukota.

Saat tiba, Bobby segera turun untuk membukakan pintu June. Tapi sebuah suara mengalihkan perhatiannya.

"Kak Bobby."

Seorang gadis, yang Bobby tau sebagai adik June tengah menyapanya dan berjalan menuju pagar pembatas rumah mereka.

"Oh, hai Lisa." Bobby mengusak poni Lisa.

"Kak Bobby baru pulang kerja?"

"Iya, baru juga sampai." Bobby tersenyum ramah.

Ohh.. Kim Bobby tak ingat kah kau pacarmu yang Ngambek, bahkan melihat semua perlakuanmu dari dalam mobil?

June terpaksa membuka pintu sendiri, dan turun, menutup pintu kembali dengan suara nyaring.

Mengagetkan Bobby yang sedang beramah-tamah dengan adiknya. Cih, June bahkan membenci fakta bahwa Lisa adiknya.

"Jun.." Panggil Bobby yang tak diindahkan June sama sekali. Pacarnya itu segera berjalan masuk ke rumahnya.

"Kok Kak June pulang sama Kak Bobby?" tanya Lisa heran.

"Kita satu kantor."

"Oh, ok."

"Yaudah Kak Bobby mau bujuk Kak June." ucap Bobby sambil melewati Lisa, bersiap masuk ke rumah keluarga Koo.

"Kok?" Lisa menggenggam pergelangan tangan Bobby.

"June pasti salah paham, Kak Bobby harus jelasin."

"Kak Bobby pacaran sama Kak June?" tanya Lisa was-was.

"Iya. yasudah ya." Bobby segera menyusul June.

Deg

"Huaaa.. kenapa Kak Bobby pacaran sama Kak June, duhh patah hati tidak langsung adek, Kak." Rengek Lisa dalam hati. Cinta pertamanya malah pacar Kakaknya sendiri.

.
.
.
.
.

Bobby sekarang ada di kamar June, mencoba membujuk June.

"Hei," panggil Bobby, June melirik sinis, "hei tayo, hei tayo. hehe.."

Bobby senyum melihat June melotot.

"Kamu ya Mas, lagi serius juga. masih aja nge-prank?" June mencubit Bobby membabi buta.

"aduhh..duh.. iya yang maaf, kamu jangan ngambek terus dong.. gak suka mas Bobby tuh."

June membuang muka sambil melipat tangannya di dada.

"Maaf ya." Bobby berlutut memengang paha June yang duduk di pinggiran kasur.

June melihat raut memelas Bobby sekilas. Gak, dia gak akan luluh.

"Mas, gak ada apa-apa sama Lisa. Dia adik kamu, jadi mas anggap dia adik mas juga. Kamu kan mau jadi istri mas sebentar lagi."

June melotot.

"Kamu tau, mas udah bilang sama orang tua mas, kalo gak ada halangan mas mau ajak kamu ke sana minggu depan."

"serius, mas?" tanya June.

"Iya, makanya kamu jangan ngambek. Nanti siapa yang mas ajak coba kalo kamu ngambek."

Bruk

"Makasih, Mas." June memeluk Bobby erat, "Maaf June ngambek gak jelas."

"Gapapa, mas ngerti kok."

_______________________________________

Chapter depan June ketemu Camer huhu...

Makasih,

Buronan Mertua, Kim BobbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang