tujuh

1.8K 177 38
                                    


Hinata duduk berhadapan dengan Sasuke ditemani oleh sang pengacara. Sai yang akan selalu di pihak Sasuke karena dia sahabat selaku pengacaranya.

Berbicara dengan serius dan panjang, hingga mereka menemukan titik temu untuk menyelesaikan kasus ini. Sasuke sangat berterima kasih kepada Hinata tapi, disisi lain dia menjadi benci terhadap Naruto.

"Sasuke-san, bolehkah aku meminta beberapa hal sebagai bayaran ku. Maaf bukannya aku memanfaatkan situasi, tapi aku hanya ingin~"

"Tidak apa Hinata katakan saja"

"Aku ingin saat kau bebas pergilah bersama Sakura sejauh mungkin hanya untuk sementara, aku ingin Naruto bisa melupakan istrimu itu" pinta Hinata pada Sasuke.

Sasuke yang mendengar itu bisa memaklumi nya. Istri mana yang tidak cemburu melihat suaminya terang-terangan mengejar perempuan lain.

"Baiklah, aku juga ingin pergi dari Jepang. Aku tidak ingin melihat maupun bertemu Naruto"  Sasuke mengatakan itu dengan penuh kemarahan. Bisa-bisanya seseorang yang sudah di anggap sebagai saudaranya sendiri menghianati dirinya hanya demi wanita lain terlebih lagi itu istri sahabatnya sendiri. Dan Naruto tidak kah dia memikirkan bagaimana perasaan Hinata sebagai istrinya sendiri. "Nanti aku bicarakan dengan Sakura agar dia menjauhi Naruto, kau tenang saja"

"Sasuke-san ku mohon jangan membenci Naruto-kun, saat nanti semua orang menjauhi dirinya kumohon kembalilah. Ku mohon ja-jangan benci dia. Jika kau juga membenci dirinya, siapa yang akan mendukung nya nanti?"

"...." Sasuke diam tidak ingin menjawab. Dia pun memutuskan untuk pergi dari sana dan masuk kedalam selnya.

"Hinata aku mengerti kau istrinya, tapi perilaku Naruto itu tidak pantas" jelas Sai sang pengacara Sasuke kepada Hinata.

"T-tapi"

"Kita jalani saja dulu, untuk permintaan mu itu biar Sasuke nanti yang menjawabnya. Sekarang dia masih belum bisa berpikir karena dia kecewa dengan Naruto. Kau harus pahami itu Hinata"

"Baiklah" Hinata pun menuruti apa kata Sai.

Hari sudah menjelang malam. Hinata pun pulang di antar oleh Sai. Sai pria yang baik dan dia belum menikah. Dia masih belum menemukan wanita yang cocok baginya. Dan dia ingin fokus dulu pada karir nya.

Memasak untuk makan malam itu yang Hinata lakukan sekarang. Anak ini menginginkan dorayaki, Hinata pun membuatnya dengan banyak. Dorayaki itu bisa buat cemilan malamnya saat dia lapar.

Anak ini selalu dalam keadaan sehat, hanya Hinata nya saja yang kurang sehat. Hinata harus kuat demi anaknya. Hanya beberapa bulan saja dan dia pasti bisa melewati nya.

Hinata sudah mengirimkan foto USG bayinya pada Naruto, tapi belum ada respon dari Naruto.

Praank

Hinata terkejut mendengar suara benda pecah, dia pun keluar dari dapur dan menghampiri ruang tamu. Dia melihat Naruto yang sudah pulang. Naruto terlihat kacau dengan teriakan seperti orang gila.

"SIAAALAN SASUKE!"

praaank

Naruto terus membanting semua benda yang dia lihat. Naruto ingin membanting figura pernikahan mereka.

Hinata pun segera mencegahnya. "Naruto berikan itu pada ku" pinta Hinata dengan halus.

"Pergi kau brengsek!" Naruto menepis tangan Hinata dan membanting figura tersebut.

Figura itu hancur, fotonya memang tidak rusak. Tapi atas niat apa Naruto menghancurkan itu?

Hinata hanya menatap nanar pada kepingan kaca tersebut.

HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang