"Pernahkah kau tau? Jika boleh memilih, aku ingin lelaki yang lebih mencintaiku dibanding aku yang mencintainya"
--Tzuyu masih diam menatap dirinya di cermin, ia masih duduk dan fokus melihat ke dalam matanya sendiri, mempertanyakan tentang keputusan hatinya yang ia harap benar. Tapi, di sisi lain Tzuyu mempertanyakan kebahagiaannya, dulu sekali saat hendak memasuki perkuliahan, Tzuyu pernah berdoa jika kelak ia dipertemukan dengan jodohnya dan menikah, ia ingin lelakinya kelak lebih mencintai dirinya dibanding ia yang mencintainya, mengapa? Ia tak ingin bernasib sama seperti mendiang Ibunya.
Nyonya Park pernah bercerita pada dua anak asuhnya tentang siapa orangtua mereka, jika Nayeon adalah anak dari sahabat bibi Park yang selamat dari kecelakaan maut sedang kedua orangtuanya tak lagi bisa ditolong, berbeda dengan Tzuyu yang begitu menyedihkan, menurutnya Ibu Tzuyu adalah anak dari seorang anak tunggal konglomerat, hanya saja ia mencintai sang Ayah yang sederhana, orangtua Ibunya Tzuyu tidak setuju, hanya saja mereka nekat kawin lari dan nenek Tzuyu meninggal, ditahun pertama semuanya berjalan lancar, dan saat mengetahui kehamilan putrinya, Ayah dari Ibu Tzuyu luluh hati dan mau menerima pernikahan anaknya, miris terjadi setelah Ibu Tzuyu hamil tua, Ayahnya ternyata memiliki wanita lain, dan dia adalah anak dari salah satu pesaing bisnis kakek Tzuyu, di masa lalu kedua kakek Tzuyu sama-sama pesaing bisnis.
Merasa tak terima atas perlakuan menantunya, kakek dari Ibu Tzuyu berniat membalaskan dendam tapi tragis kembali menimpa, di tengah perjalanan kakeknya mengalami kecelakaan karena terlalu bernafsu dalam mengendarai mobil.
Ibu Tzuyu yang malang tak memiliki siapapun lagi, saat usia kandungannya menginjak 8 bulan, dokter mengatakan ia tak bisa kerja lebih keras lagi, ia harus istirahat tetapi tak punya pilihan lain, sang Ibu juga perlu menghidupi anaknya yang akan segera lahir, ia memang perempuan tangguh.
Saat usia Tzuyu menginjak 11 bulan dan mulai bisa menyebut Ibu, saat itu pula sang Ibu meninggal, ia mengidap kanker hati, dan tinggal Tzuyu malang sendiri yang kemudian diasuh oleh Nyonya Park, sahabat dekat Ibu Tzuyu yang saat itu juga telah merawat Nayeon yang terpaut usia 4 tahun dari Tzuyu.
"Tzuyu-Ssi," ucap seorang wanita membuka pintu bercat putih itu membuat gadis cantik itu kembali pada kesadarannya.
"Kau begitu cantik, Nona. Tuan muda Jungkook pasti sangat beruntung mendapatkanmu,"
Tzuyu tersenyum, tapi jauh di dalam hatinya ia ingin sekali mempertanyakan kebenaran tersebut, dia tahu bahwa lelaki yang akan menikahinya sama sekali tak mencintainya, tapi sayangnya hatinya terlalu tulus, ia tak sampai hati melihat Tuan dan Nyonya Jeon yang merendah meminta kesediaannya untuk menjadi menantu mereka walau saat itu ia sudah punya rencana matang untuk pergi, dan yang lebih menyedihkan lagi adalah Tzuyu telah mencintai Jungkook, sangat mencintai pria itu.
"Ayo Nona, semua sudah menunggu. Tuan muda juga akan turun,"
Tzuyu hanya mengangguk, ia beranjak pelan dari kursinya namun kembali ditahan oleh wanita tadi, ia nampak tersenyum sebelum akhirnya memasangkan penutup wajah di kepala gadis itu.
🍁🍁🍁
Gadis yang baru saja berubah marga tersebut masih terpaku, setelah selesai mengucap janji pernikahan dengan lelaki tampan dihadapannya ia hanya diam, bertanya pada dirinya sendiri apa semuanya nyata atau hanya delusinya saja?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Sorrow [COMPLETED]
FanfictionHidup adalah pilihan tanpa bisa memilih apa yang telah dipilihkan Tuhan untuk kita. Bertemu dengannya adalah takdirku, dan mencintainya adalah nasibku. Takdir dan nasib yang begitu kejam atau Tuhan yang menginginkanku untuk belajar mencintai tanpa p...