"Jika tak ada lagi kata yang sanggup mengungkap luka, maka airmata yang akan mewakilinya"
--Brukk!
"Jungkook-Ssi!" pekik Tzuyu kemudian berlari mendekat, hatinya hancur saat melihat keadaan Jungkook saat ini.
Wajahnya penuh luka dan sangat pucat, wajah lelah yang nampak dengan jelas. Tzuyu dengan segera meraih tangan Jungkook yang badannya sudah basah kuyup, ia mencoba membantu lelaki ini bangkit.
"Ah," jerit Tzuyu kembali saat ia hampir terjatuh bersama dengan suaminya.
Jungkook hanya tertawa, sesekali ia juga menangis, entah apa yang terjadi pada suaminya. Tapi yang pasti dan Tzuyu yakini, Jungkook tengah mabuk sekarang.
"Jungkook-Ssi," ucap Tzuyu lagi karena Jungkook menabrak meja dihadapannya.
Dengan susah payah Tzuyu berhasil membawa Jungkook ke kamar lelaki itu--yang perlu diketahui, sejak menikah kedua pasangan ini tidur di kamar terpisah--Tzuyu mengangkat pelan kedua kaki Jungkook, setelah itu mengangkat kepala Jungkook dan membenarkan posisi kepalanya.
Jungkook terus saja meracau tak jelas, Tzuyu masih kelabakan membenarkan ini dan itu, ia panik bukan main, sesekali ia hanya melihat Jungkook jika lelaki itu kembali tertawa atau menangis.
Tzuyu melepas sepatu dan kaus kaki Jungkook dan menaruhnya di ember yang ia bawa dari kamar mandi di lantai bawah saat mengambil air es untuk mengompres luka-luka Jungkook. Gadis itu sempat terhenti saat melihat pakaian Jungkook yang basah, tak mungkin ia membiarkannya, Tzuyu mengambil pakaian ganti untuk Jungkook.
"Jungkook-Ssi apa kau mendengarku?" tanya Tzuyu, sementara yanh ditanya hanya tertawa.
Tzuyu mendengus, terpaksa ia harus menggantikan pakaiannya, ia kemudian menyelimuti badan bagian bawah Jungkook, dulu ia pernah bekerja paruh waktu pada seorang dokter dan belajar menggantikan pakaian pada pasien yang tak sadarkan diri--anggaplah Jungkook seperti itu.
"Jungkook-Ssi, maaf aku lancang mengganti pakaianmu, jika setelah ini kau akan marah, aku akan menerimanya,"
Tzuyu kemudian mengankat tubuh kekar Jungkook untuk melepas jas dan kemejanya, terlebih dahulu Tzuyu lap tubuh itu dengan handuk agar kering dan Jungkook tidak akan kedinginan, ia begitu telaten mengurus Jungkook.
Tanpa sepegetahuan Jungkook setelah ia menikah memang Tzuyu yang mengurus semua kebutuhan Jungkook, ia lakukan itu secara diam-diam, karena Jungkook akan marah jika mengetahui Tzuyu menyentuh barang-barangnya.
Tzuyu sudah selesai dengan pakaian basah Jungkook, ia kemudian duduk disamping Jungkook dan mulai mengompres luka-lukanya, terlihat Jungkook meringis membuat Tzuyu refleks meniup lembut luka Jungkook, airmatanya kembali jatuh, hatinya begitu terluka melihat Jungkook seperti sekarang.
"Jungkook-Ssi, apa yang kau lakukan? Kemana kau pergi?" tanya Tzuyu disela tangisannya.
"Kenapa? Hiks," Jungkook kembali menangis. Kini bahkan dengan jelas airmatanya meluncur dari sudut mata Jungkook yang terpejam, Tzuyu menghapus lembut airmata itu dengan ibu jarinya, namun bergiliran airmatanya yang jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Sorrow [COMPLETED]
FanficHidup adalah pilihan tanpa bisa memilih apa yang telah dipilihkan Tuhan untuk kita. Bertemu dengannya adalah takdirku, dan mencintainya adalah nasibku. Takdir dan nasib yang begitu kejam atau Tuhan yang menginginkanku untuk belajar mencintai tanpa p...