"Tiada bahagia cinta tanpa ikatan pernikahan, tapi pernikahan tak mungkin tanpa kesulitan"
--Pernikahan antara Taehyung dan Sana akan kembali dilakukan, dan itu akan terjadi 3 hari lagi. Suasana di rumah keluarga Chou begitu hangat, sudah ada beberapa kerabat jauh yang datang, termasuk keluarga Jeon, mereka menginap di salah satu apartemen milik keluarga Chou, pun dengan keluarga Kim.
Tzuyu hanya tersenyum melihat tingkah yang lain di atas kursi roda, kebahagiaan yang tiada henti terus ia rasakan, Tzuyu sangat mensyukurinya.
"Tuhan, terimakasih, ternyata kebahagiaan ini yang menghampiriku setelah semuanya, sekarang aku tak ingin minta apapun lagi,"
"Tzu, menurutmu lebih bagus warna apa?" tanya Sana membuat Tzuyu mengerjap.
"Mm, apapun warnanya pasti terlihat bagus, karena kulit Eonnie putih," ucap Tzuyu polos masih belum bisa berpikir jernih, semua tergelak mendengarnya.
Jungkook mendekat, ia kemudian membungkukkan tubuhnya.
"Mau apa?" tanya Tzuyu.
"Sepertinya kau harus istirahat, kau tak bisa menjawab dengan baik," ucapnya sambil tersenyum padahal itu memang hanya alasan Jungkook saja.
"Tidak-tidak, aku masih ingin disini, aku masih-"
Ucapan Tzuyu terhenti saat Jungkook kini sudah memangkunya, sia-sia.
"Semua, aku dan Tzuyu permisi,"
Mereka meninggalkan keluarga Chou yang masih sibuk di ruang tengah, kaki Jungkook sudah menaiki tangga dan pandangan Tzuyu masih tertuju pada keluarganya, Jungkook melihat itu dan tersenyum.
"Apa kau tidak merindukanku?" tanya Jungkook membuat Tzuyu menatapnya.
"Iya memang ini hanya alasan, tapi aku benar-benar merindukanmu,"
Kini Jungkook sudah menurunkan Tzuyu di ranjang dan membenahi bantal untuk sandaran Tzuyu agar lebih nyaman, tak lupa ia juga naik ke ranjang itu dan duduk di samping Tzuyu.
"Kau tau, aku tak bisa sehari saja tanpamu," menggenggam tangan Tzuyu.
"Kau tau, belakangan Mina Eonnie sering mengajakku menonton sebuah drama, dan apa yang kau katakan tadi mirip gombalan lelaki di drama itu, Jungkook-Ssi,"
"Gombal?" dengan nada tak terimanya, namun Tzuyu mengangguk membuat lelaki itu mendesis.
"4 hari aku harus ke Seoul, kau benar-benar tidak merindukanku?" dengan nada yang sedikit sulit diartikan, Jungkook tak terima.
"Aku sudah terbiasa tanpamu," ucap Tzuyu sekenanya walau ia sengaja, Jungkook beringsut, dia memukul bantal dan frustasi, Tzuyu hanya tertawa geli.
"Sampai kapan kau akan mengingatkanku tentang kejahatan itu?"
"Sampai kau takkan pernah berpikir untuk meninggalkanku, Jungkook-Ssi,"
Lelaki itu kembali menegakkan tubuhnya, ia langsung melepas bantal yang tadi digunakan untuk menutup kepalanya, Jungkook menatap Tzuyu yang tengah tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Sorrow [COMPLETED]
Fiksi PenggemarHidup adalah pilihan tanpa bisa memilih apa yang telah dipilihkan Tuhan untuk kita. Bertemu dengannya adalah takdirku, dan mencintainya adalah nasibku. Takdir dan nasib yang begitu kejam atau Tuhan yang menginginkanku untuk belajar mencintai tanpa p...