Prolog: Ulasan Kata

138 12 2
                                    

Ketika embun berjatuhan dari permukaan daun hijau yang tertera sejuknya hawa sang bayu.

Ketika Bunga Bunga membuka kuncup kuncupnya dan menghirup udara dengan rakus.

Ketika Burung burung melenggangkan sayap sayap indahnya diangkasa.

Ketika Batara Surya Menjejerkan Jubah Jubah emasnya ditelinga langit yang belum sempurna membiru.

Seorang Gadis bersimpuh didepan gundukan tanah merah yang masih sungguh merah.

Menitikkan air mata untuk kekasih hatinya, kekasih hatinya yang selama 7 tahun terakhir telah mengisi kekosongan hatinya.

Namun, kini Miya hanya bisa memandang gundukan tanah merah yang menimbun entah itu jasad Reza ataupun bukan.....

Titik demi titik air mata berjatuhan menghantam tanah merah yang sebenarnya juga berduka. Bukan hanya Miya,seluruh alam menangis meratapi putusnya hubungan Cinta sucinya.

Batinnya pasti bergumam betapa dia membenci yang namanya laut, hey tapi jangan salahkan laut apalagi menyalahkan Tuhan. Kehidupan adalah ujian, jadi wajar jika setiap manusia diberi cobaan oleh Tuhan.

Tapaki kehidupan baru dan temukan kembali cinta sejatimu, percayalah Tuhan lebih mengetahui apa yang terbaik bagimu Miya.

Selengkapnya........

Gelombang Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang