Part - 21

34.9K 2.2K 86
                                    





Sebelumnya aku mohon maaf karena update terlalu lama. Ada banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan, cerita ini akan tetap dilanjut. Semoga kalian sabar menunggu yah
😊😊😘






Happy Reading....

_________




Nizar mendengus kasar, berusaha meresapi sentuhan lembut didadanya. Bibirnya sama sekali tidak tertarik untuk membalas hisapan dan lumatan mesra dari seorang Karina.

Wanita cantik dengan tubuh menggiurkan itu, sudah sejak satu jam lalu berada didalam Apartemen Nizar. Mengangkangkan kedua kakinya duduk diatas pangkuan Nizar, bibir nya belum juga berhenti menghisap dan menggoda lelaki itu.

"Zar," rengek Karina manja.

Karina mulai jengah merayu Nizar dengan segala cara namun lelaki itu sama sekali tidak tertarik. Karina butuh kepuasan, butuh menikmati tubuh Nizar namun apa yang ia dapatkan, sikap Nizar yang dingin bahkan seakan tidak tersentuh.

"Aku bantu buka yah," ujar Karin merayu.

Tangannya terulur berusaha membuka satu persatu kancing kemeja Nizar. Lelaki itu sendiri yang meminta Karina datang, namun setelah ia datang Nizar malah mengabaikannya.

Nizar sendiri juga tidak tahu ada apa dengannya, tubuhnya seakan tidak tertarik dengan Karina. Nizar butuh dipuaskan, tapi mengapa dengan Karina ia seakan merasa jijik.

Tidak biasanya ia seperti itu, dengan wanita cantik dan binal mana pun Nizar akan selalu tergodal, namun kali ini sangat berbeda ia seakan merasa biasa saja.

"Karina!" sentak Nizar menahan tangan Karina yang berusaha menyentuh kemejanya.

"Aku tahu kamu mau kan Zar."

"Karina aku lelah. Pulanglah!" ucap Nizar sinis.

Nizar meremas jari tangan Karina, lalu mendorong tubuh wanita itu hingga jatuh kelantai.

"Aww. Nizar," rintihnya.

Nizar hanya menatap Karina tanpa mau membantu wanita itu sama sekali. Nizar menatap benci lalu memberikan uang kepada wanita itu.

Memang Nizar yang meminta Karina untuk datang dan melayaninya. Namun entah mengapa ia seakan tidak tertarik lagi dengan tubuh wanita itu.

Bayangan Meara terus-terusan berputar dikepalanya, seakan ada sesuatu yang salah pada Nizar.

"Tapi Nizar."

"Karina. Rapihkan pakaianmu lalu keluar dari sini!" ucap Nizar.

Nizar memutuskan untuk meninggalkan Karina yang masih duduk dilantai, tanpa melirik wanita itu lagi.

Nizar hanya ingin segera pulang, melihat wajah benci Meara yang membuat Nizar merasa semakin penasaran dengan gadis itu.

Sudah berulang kali Nizar menikmati tubuh Meara, namun sedikitpun rasa bosan tidak pernah ia rasakan.

"Ini salah Nizar!" geram Nizar masuk kedalam mobil lalu menjalankannya dengan kecepatan tinggi agar segera sampai.

Sampai kapanpun Nizar tidak akan bisa terikat perasaan dengan Meara. Rasa bencinya pada gadis itu sangatlah kuat, setelah semua urusannya selesai Nizar akan segera membuang Meara dan membungkam mulut gadis itu agar tidak mengatakan kepada siapapun.

Nizar hanya butuh perpisahan dengan Amira, sesudahnya Meara juga akan menyusul dan bernasib sama dengan Amira. Nizar akan mencari pengganti dari dua wanita sinting yang sudah merusak ketenangannya.

MEARA (Si Istri Simpanan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang