Karena aku tiada hak untuk melarang, kau mencintainya adalah ketulusan. Sedangkan padaku, hanya saat kau sedang kesepian. Tak lebih, sebatas peran pengganti saja.
Maka baik-baik dengannya, bahagialah sepanjang hidupnya. Kau hidup sebagai puisi yang akan tetap kukenang, menemani kala dunia sedang tak acuh padaku. Atau, tepat saat siang dan malam sudah tak lagi berarti untukku.
61018.
KAMU SEDANG MEMBACA
KATASTROFE
PoetryDi dunia yang kadang dianggap sebagai rumah sebuah ketidakadilan, siapa saja pasti akan mengalami perpisahan; dengan apa pun atau dengan siapa pun. Yang paling ditakutkan ketika hal itu terjadi, adalah besarnya luka kehilangan. Mungkin beberapa oran...