part 2. rindu

8.9K 693 82
                                    

Rindu ini tak akan pernah terbalas karena sosok itu telah menghilang dan pergi ke tempat terjauh dimana aku pun tak dapat melampauinya.

Alexandra Kevin

*******

Rintik hujan itu menemani pagi ini. Membuat sang mentari enggan muncul untuk memberikan kehangatanya. Membuat seorang pria yang masih berbalut selimut tebal di apartemenya pun enggan menghentikan aktifitas tidurnya. Dia malas, sungguh. Rasanya dia ingin tetap berada di balik selimut lembut dan hangatnya hingga malam kembali datang.

Ah.. lagipula bukankah ini adalah hari minggu jadi tak masalah jika dia bermalas ria. Toh, dia sudah berjuang keras selama sebulan ini. Sedikit tidur dan lebih banyak bekerja, dia bahkan suka lupa makan. Jadi..Ya.. Boleh lah di hari liburnya yang jarang dia miliki ini dia mengisi dengan tidur guna mengganti waktu tidurnya yang kemarin menghilang.

Tapi sayang, sedetik kemudian kenyenyakan tidurnya terusik. Ada suara gaduh di dapurnya. Tidak, bukan hanya itu saja, tapi juga ada bau. Bau yang cukup menyengat.

Dengan mata terpenjam Bayu mempertajam penciumannya, dia mengendus-endus aroma yang tidak sedap itu seperti seekor kucing yang mencari sumber makananya. Dia mencoba mengali memori otaknya atas nama dari aroma itu. Hingga kemudian kelopak matanya membuka lebar dengan mimik wajah syock.

HANGUS?!!

Dengan panik dan tanpa berfikir lagi Bayu langsung loncat dari atas tempat tidur dan berlari menujuh dapur. Dia mencium bau hangus, mungkinkan apartemenya kebakaran? Fikiran buruk meracun dalam otak bayu, membuat bayu ketakutan dan tak dapat berfikir jernih. Hingga saat pria itu sudah samapai di depan meja makanya seulas senyuman pun terukir manis di bibir Bayu dan menimbulkan lesung pipi yang membuat para wanita terpesona.

Untuk sejenak pria itu hanya diam di tempat, memperhatikan sosok seorang pria yang memiliki usia di bawahnya satu tahun yang sedang sibuk dengan sepatula dan pan (teflon). Dengan wajah yang terlihat begitu serius dan pelur yang membasahi pelipisnya. Sosok itu pasti mampu membuat para wanita yang melihatnya meleleh. Karena Bagaimana tidak, pria itu juga memiliki paras amat tampan dan bahkan melebihi Bayu. dengan hidung mancungnya, kulit putihnya, rambut pirang, mata coklat gelapnya, serta tubuh tinggi, dan badan sispek, cowo itu sangatlah cocok menjadi model. Tidak, bahkan meski dia saat ini bukan seorang model pun, dia sudah memiliki banyak fans wanita di tempat kuliahnya.

Bayu melangkah mendekati sang adik. dengan senyum yang masih mengembang di bibirnya dia mengacak sesaat pucuk kepala adiknya lalu mengambil sepatula dari tangan adiknya dan membuat adiknya itu mematung di tempat sesaat karena tindakan Bayu yang tiba-tiba.

"Apartemen gua bisa kebakaran kalo cara lo masak kaya gitu." Bayu berucap seraya mematikan kompor, memindahkan teflon yang berisi telur gosong ke wastafel, mengambil teflon baru serta telur lalu mulai membuat telur mata sapi yang baru.

Walau Bayu hobi makan di luar tapi dia cukup jago memasak. Keahlian memasak itu dia dapatkan dari sang mama. Setelah sang adik meninggal mama sangat terpukul. Lalu Bayu menghiburnya dengan memberi semua waktu luangnya untuk sang mama. Dia membantu mama nya sepanjang hari di dapur dan hal itu pun lama-kelamaan menjadi kebiasaan.

Melihat kelihayan Bayu yang telah mengambil alih pekerjaan Kevin, membuat bibir Kevin mengerucut. Pria itu mengeluh tentang kelancangan sang kakak yang bangun sebelum waktunya dan menghancurkan rencananya.

"Padahal gua mau bikin kejutan. Lo ma gak asik, Kak."

Kevin itu berjalan menujuh meja makan, menarik satu kursinya lalu duduk di sana dengan sebelah tangan yang bertumpu pada dagu.

Longing HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang