9. Mimpi dan Rindu

6.2K 568 39
                                    

Belom di revisi, Maaf banyak typo nya dan maaf baru bisa up
🙏🙏🙏

**//**
Dengan memejamkan mata aku dapat melihat sosok mereka, memeluk mereka dan tertawa bersama mereka yang selalu aku rindukan  -- Dunia semu --

*****

Alex menyambut kedatangan putra kecilanya yang baru pulang sekolah. Dengan seragam merah putih, dasi kupu-kupu, jam tangan bermodel kepal robot, dan tas punggung  berbentuk mobil berwarna biru, Kevin kecil tampak begitu manis. Di tambah dengan tingkah Kevin yang tak bisa diam dan selalu bersikap manja di hadapan sang ayah hal tersebut tentunya akan membuat semua orang di hadapannya merasa gemas padanya. Seperti saat ini, dengan mata berbinar dan senyum lebar yang menghiasinya anak itu berlari mendekati Alex. 

Sedangkan Alex, pria itu langung memosisikan dirinya berjongkok di hadapan Kevin kecil guna menyejajarkan tinggi tubuh Kevin, sedangkan Kevin kecil sambil menyembunyikan kedua tanganya di belakang punggung, dia kini berdiri di hadapan Alex. Tidak seperti biasanya yang bila bertemu Alex anak itu langung mencium punggung tangan alex dan memeluk ayahnya, kali ini dia tidak melakukanya. Entah mengapa Kevin kecil malah menyembunyikan kedua tanganya di belakang punggung dan tersenyum manis di hadapan ayahnya itu. Membuat Alex mengerutkan keningnya dan menyipitkan matanya mencoba menebak hal lucu apa lagi yang akan putra kecilnya lakukan.

"Ayah, coba tebak adek bawa apa hari ini?" Tanya Kevin tiba-tiba dan Alex langsung mengubah ekspresinya menjadi seperti orang yang sedang berfikir.

"Mm.. Bawa apa ya..? Kasih tau dong." Pinta Alex yang membuat Kevin kecil mengerucutkan bibirnya.

"Tebak dulu dong ayah." Kevin kecil tidak mau memberitahu, dengan tingkah lucunya dia mengatakan bahwa kalau ayahnya dapat menebak maka ayahnya akan Kevin beri hadiah.

"Oke, oke ayah tebak ya..." Alex mengacungkan ibu jarinya. Mengetuk dagunya mengunakan jari telunjuknya lalu mulai menebak. "Bawa Permen?" Tebaknya kemudian.

" Salah."

"Coklat?"

"Bukan juga."

"Ciki momogi?" Gelengan kembali Kevin kecil tunjukan dan hal itu tentunya membuat Alex flustasi, karena semua yang biasanya putranya bawa dari sekolah sudah Alex sebutkan tapi tidak ada yang benar, lalu apa yang kali ini putranya bawa.

Kebiasaan Alex setiap pulang kerja yang selalu membelikan makanan kesukaan Alvin dan Kevin membuat Kevin terinspirasi dan melakukan hal yang sama. Jadi sejak Kevin masuk ke taman kanak-kanak hingga sekarang saat anak itu sudah duduk di bangku sekolah dasar, disetiap pulang sekolah, uang jajannya akan dia belikan permen atau coklat guna oleh-oleh untuk ayahnya. Dia sangat suka saat ayahnya membawa oleh-oleh maka Kevin pun selalu membeli oleh-oleh supaya ayahnya senang.

"Bukan, coba tebak lagi."

"Mm.. Apa ya... Ayah nyerah deh..." Ucap Alex menyerah dan hal itu lagi-lagi membuat bibir Kevin mengerucut. Membuat Alex menjadi gemas melihat tampang imut putra kecilnya.

"Kok nyerah sih, tebak lagi dong."

"Abis tebakkan ayah salah semua sih. Coklat bukan, ciki bukan." Melihat wajah murung ayahnya Kevin kecil menganggukkan kepalanya.

"Yaudah deh... adek kasih tau." Senyuman lebar terhias di bibir Kevin kecil kali ini. Dalam hati anak itu sudah tidak sabar menunjukan oleh-oleh yang dia beli untuk ayahnya dan Kevin sangat yakin kalau ayahnya pasti sangat suka dengan oleh-oleh yang dia bawa.

Sambil menghitung di dalam hati, perlahan tangan Kevin bergerak dari tempat persembunyianya. Satu.. dua..  dan... "TARAMM!!" Kevin menunjukan sesuatu yang sejak tadi dia sembunyikan di blakang punggungnya dan Alex setelah melihat apa yang disembunyikan Kevin kini pria itu memandang putra kecilnya dengan tampng takjub. Sungguh tak dapat di tebak. "Adek beli ini buat ayah, Ayah suka kan??" Kevin memberikan sebungkus kopi bergambar kapal api pada Alex dan Alex pun dengan senyum lebarnya mengangguk mantap.

Longing HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang