Sunyi,
Itu yang kurasakan.
Hanyalah degup resah jantungku yang kudengar.Sepanjang diriku melangkah,
Mereka yang pernah singgah,
Mereka yang selalu menghapus rasa gundah,
Juga pelindung bagi hidupku yang berliku,
Mulai muncul di pikiranku.
Tawanya pun terngiang di benak.
Membuat senyuman mereka semakin terbayang.Kenangan indah bersamanya,
Melindungiku dari dinginnya malam.
Tubuhku semakin hangat karena kenangan akan pelukannya terlintas.
Pikiranku pun semakin tenang, seolah kenangan itu terasa kembali kala ini.Bersatu tuk mengobati rasa.
Saling bergenggaman seerat mungkin.
Beranggapan bahwa cerahnya masa depan akan lebih mudah digapai jikalau bersama.Sungguh, aku merindukan mereka yang nyata.
Bukan khayalan.—de Poura