Kita di bawah langit yang sama

32 9 5
                                    

Saat ini aku sendiri.
Berjalan untuk melakukan sebuah perjalanan di dunia ini.
Aku bingung, kemana aku pergi dengan sayap yang tertusuk ini.
Kini ku hanya bisa berdiam diri.

Waktu berlalu ketika kilauan cahaya langit datang.
Kini ku tersadar,
Untuk mengambil langkah menuju tujuan akhir.
Karena itu lebih baik dari pada menunggu akhir datang.

Mengambil berbagai jalan,
Menerima jalan-jalan yang tersesat.
Kini tak ada lagi rasa sakit.
Berbisik di dalam hatiku sebuah ucapan,
'Jangan takut'.

Ku bersimpuh terdiam kepada langit.
Mata ini ku pejamkan walau bintang sedang menghias sang langit.

Ku temukan kau sangat bersedih.
Di dalam kegelapan.
Pun menyendiri.
Kini ku paham.
Kita hanya terpisah sementara.

Jadi kemarilah, temui aku dan keluarlah dari kegelapan itu.
Raihlah cahaya yang sedang menunggumu.
Dan aku berjanji akan membuatmu tersenyum tulus.
Walau disaat kau menahan diri untuk tak menangis.

Terima kasih 'kan ku bisikkan padamu secara halus.
Karena kau pun, aku tidak lagi berada dalam kesendirian yang sekarang telah padam hangus.

—de Poura

SenandikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang