Ada saat ketika semuanya berjalan dengan baik,
Ada pula saat ketika semuanya berjalan dengan burukKetika aku gugup, keringat pun membasahi telapak tanganku
Setiap saat, hatiku berandai-andai
dan menggeram dalam air mata yang seharusnya berhenti mengalirHal itu mengajariku tentang menyesali kesedihan yang menyerangku
Aku pun memasukkan banyak harapan ke dalam tas di saat perjalanan pulang
Dan di perjalanan pulang itu, kau pun menghentikanku
Membuatku sulit berucap seperti biasanyaKau pun memelukku dengan bungkam
Yang hanya membuatku terus menerus merasa kesepian, saat kau melepas peluk hangatmuTelapak tangan kecil yang selalu ada di sisiku kini mengelus pundakku ketika aku sedang terduduk
Kau menolongku dengan kehangatanmu
yang lebih indah dari pada untaian kata-kataTerima kasih atas keberadaanmu yang tak pernah menghilang.
—de Poura