Ini tentang jarak.
Tak asing, kan?
Ia adalah satu kata yang penuh dengan makna sembilu.Hatiku resah dibuatnya.
Mulutku kaku dibuatnya.
Mataku basah dibuatnya.Sudah tahu terpisah,
kau malah diam tanpa kabar.
Hingga jiwa ini semakin payah,
dan rasa padamu semakin tawar.Aku berhasil bangkit dari tidurnya rasaku padamu.
Sesaat aku merasakan hidup tanpa rasa yang semu.
Ya, kali ini aku senang.Seketika, kau datang.
Namun membuat luka semakin terasa.
Aku berada di antara rasa bimbang,
saat aku mendengar ucapanmu yang tak biasa."Tak usah percaya pada jarak. Itu dusta.
Waktu lalu kita hanya terpisah sementara.
Buktinya, sekarang kita saling menatap mata.
Tak ada lagi jarak, kali ini ia telah ku buat jera."—de Poura