5. Kate & Bryan

79 29 8
                                    


Budayakan vote :)

Kate masih setengah sadar sambil terkikik kecil karena ada sesuatu yang berbulu, menggelitiki hidungnya. Berkali-kali ia mencoba menyingkirkannya, namun benda itu selalu kembali ke tempat semula. Jadi ia terpaksa bangun.

Ia membuka matanya dan mendapati sebuah kemoceng berada tepat di atas hidungnya. Dan sialnya, Bryan-lah yang memegang kemoceng itu. Sepertinya ia sengaja.

"Heh! Ganggu aja! Gue kan lagi tidur!" protes Kate sambil melempar sepatunya pada Bryan karena Kate paling tidak suka ada orang yang mengganggu tidur nyenyaknya.

"Emang lu tau kita di mana?" tanya Bryan pada Kate.

Baru saja Kate akan menjawab, ia tersadar lalu ia melihat sekeliling. Ia tak mengenali tempat ini. Ia pun lalu memandang pakaian yang dikenakan Bryan, dan terheran.

"EH LU NGAPAIN DI SINI? MESUM!" Kate tersadar bahwa Bryan tengah berada di kamarnya saat sedang tidur, lalu melempar sepatu yang satunya lagi pada Bryan dan kena tepat pada jidatnya.

"Heh, gua bangun di kamar satunya, jangan mikir aneh-aneh lu." Bryan balas melempar kedua sepatu Kate kembali kepada pemiliknya dan untungnya keduanya meleset.

"Lu gak kepanasan pake hoodie gitu?" tanya Kate.

"Heh, ngaca." kata Bryan lalu menyodorkan sebuah cermin genggam yang kebetulan berada di atas meja di dekat tempat Bryan berada.

Kate lalu mengaca lalu terkejut.

"HUWAAAAAAA" teriak Kate menggelegar.

Ia terkejut bukan main saat melihat kumis-kumis halus seperti kumis milik Naruto. 

Bryan yang berada di sampingnya pun refleks menutup telinga, namun tidak mempan. Ia pun menutup mulut Kate.

"Nah diam." kata Bryan lalu menyilangkan kedua lengannya.

"Panas banget." kata Kate.

"Ga nyambung." balas Bryan.

"Tapi emang panas." balas Kate tak mau kalah. Bagaimana bisa tidak panas, mereka berdua memakai hoodie berwarna abu-abu, celana training abu-abu, serta sepatu yang juga berwarna abu-abu. Bryan memakai sepatu abu-abu gelap, sedangkan Kate memakai sepatu abu-abu terang. Mereka seperti Upin dan Ipin.

Kembar tak seiras.

Karena mereka hanya berdua saja dan tidak ada kegiatan lain, Kate sangat bosan. Lalu, ia pun memainkan tudung hoodienya. Bryan pun tak sengaja melihat sesuatu pada hoodie milik Kate.

"Eh, Kate, tunggu dulu. Coba pake hoodienya." kata Bryan, Kate langsung menurut.

Betapa terkejutnya Bryan ketika ada sepasang telinga pada tudung hoodie milik Kate. Ia pun lekas memakai tudung miliknya juga dan ada pula sepasang telinga pada tudungnya.

"Eh, telinga?" tanya Kate setelah melihat tudung Bryan.

"Kayaknya kita ini Werewolf, deh. Waktu di rumah Dylan gue ingat kartu gue itu Werewolf." kata Bryan.

"Eh, kok sama. Gue juga dapat kartu Werewolf. Oh berarti bener, kita Werewolf." kata Kate.

"Jadi maksudnya kita terhisap dalam permainan? Kok kayak Jumanji?" tanya Bryan, dahinya mulai mengerut.

"Baru mau gue bilang." kata Kate.

Tiba-tiba ada suara yang berasal dari tiang di luar rumah tempat mereka berada. Tiang tersebut terletak agak jauh dari rumah, jadi suara tak terlalu terdengar.

"Ada suara?" tanya Kate.

"Eh, tangan gue kok agak berat, ya?" tanya Bryan, kemudian ia langsung mengecek tangannya dan menemukan sebuah gelang yang tiba-tiba muncul di pergelangan tangannya. Gelang dengan lima lampu berbentuk hati.

"Eh, gue juga ada. Loh kok aneh, ya?" tanya Kate. Bryan hanya mengangkat kedua bahunya tanda tak tahu.

Mereka pun menghabiskan dua jam berdebat tentang asal-usul gelang tersebut, hingga akhirnya Bryan mengalah dan keluar dari rumah. Alasannya untuk menghirup udara segar.

Ia pun bersandar di tiang yang terletak tak terlalu jauh dari rumah. Dan, tiang tersebut tiba-tiba mengeluarkan suara lagi.

"Hari telah malam. Semuanya pergilah ke tempat persembunyian. Hanya Werewolf yang boleh keluar." kata suara itu.

Bryan pun terkejut dan langsung lari menghampiri Kate yang kebetulan baru keluar dari rumah.

"Lu denger kan, Kate? Gue gak gila, kan?" tanya Bryan. Kate pun mengangguk tak percaya.

"Itu Zee." kata Kate.

"Werewolf telah keluar. Malam ini kalian hanya boleh makan satu kali. Gunakanlah satu kesempatan ini. Pemain yang dipilih akan kehilangan satu nyawa, yang berarti satu hati akan berkurang." kata suara itu.

Setelah suara itu pun, gelang mereka bercahaya dan menampakkan tujuh profil pemain, yaitu Savannah, Ruby, Levi, Jeremy, Britney, Stella, dan Dylan.

Mereka pun berdiskusi dan akhirnya memilih satu orang.

"Pilihan yang bijak. Werewolf masuklah ke tempat persembunyian."

Mereka berdua pun kembali masuk ke tempat persembunyian, lalu tidur pada kamar masing-masing di mana tadi mereka terbangun, berharap bahwa mereka masih bermimpi dan besok pagi akan terbangun dengan keadaan telah kembali seperti semula.


Minggu, 18 November 2018

martes, 10 de agosto

LAMBDA - INTERTWINE [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang