7. Day Two

70 29 4
                                    


Budayakan vote :)

Levi membangunkan Savannah yang tengah tertidur nyenyak. Sebenarnya, ia tak tega tapi Zee sudah mengisyaratkan mereka bangun lewat alarm pada gelang yang mereka pakai.

"Cavy bangun woi. Bangun!" kata Levi sambil menguncang-guncangkan badan Savannah.

Savannah tak bergerak sama sekali. Levi lalu mengecek suhu tubuhnya.

Gila panas banget. batin Levi.

Levi pun mondar mandir untuk berpikir. Ia mencoba meneriaki nama Dylan. Namun bodohnya, ia berteriak di dalam rumah. Ia ingin keluar rumah, tapi masa ia meninggalkan Savannah begitu saja.

Ia lalu mengutak-atik gelang di tangannya. Dan hasilnya, ia dapat terhubung dengan Dylan.

"Halo? Levi?" kata suara di seberang sana.

"Dylan. Lu bisa denger gue? Lu di mana? Masih hidup lu?" tanya Levi berturut-turut.

"Bisa. Di rumah. Ga tau juga di mana ini. Intinya dekat sini rumputnya biru semua, dekat klinik pula. Masih." jawab Dylan sesuai urutan pertanyaan Levi tadi.

"Bisa kesini gak?" tanya Levi.

"Kenapa?" Dylan bertanya balik.

"Cavy demam. Gue ga bisa ngapa-ngapain. Eh, lu sendiri?" tanya Levi lagi.

"Gue lagi sama Ruby. Bentar gue nyusul. Lu di mana?"

"Di depan rumah pohon."

"Oke." Dylan lalu memutuskan sambungan teleponnya.

Kurang dari satu jam kemudian, Ruby tiba bersama Dylan di rumah yang Levi dan Savannah tempati.

Levi pun bercerita tentang kejadian tadi pagi. Ruby dan Dylan mengangguk mengerti. Namun, Ruby melihat ada kejanggalan pada gelang milik Savannah.

"Eh Cavy gelangnya kok cuma empat lampunya? Bukannya lima, ya?" tanya Ruby.

"Eh iya ya, cuma empat." kata Dylan.

Levi pun hanya ternganga. Tadi malam ia tak melakukan apa-apa kecuali tidur. Itupun ia melihat Savannah tertidur duluan. Tak mungkin ia berjalan sambil tidur.

"Eh gelang kita nyala lagi." kata Dylan.

"Kemarin malam ada yang terbunuh. Waktunya eksekusi. Hati-hati, bisa saja ada serigala berbulu domba. Pilihlah pilihan yang paling bijak." kata suara dari tiang luar, namun masih bisa terdengar di dalam rumah.

"Berarti Werewolf nya makan Cavy, dong?" Levi menebak.

"Yaudah berarti bukan antara kita berempat. Lalu siapa? Jeremy? Britney? Bryan? Kate? Stella?" tanya Ruby sambil berpikir.

"Woi nanya satu-satu dong dasar ibu-ibu gosip. Kayak Levi aja lu." protes Dylan.

"Heh apaan, sih. Gue pilih Kate." kata Levi memprotes kemudian memilih.

Savannah yang tengah tidur pun terbangun karena diskusi yang dilaksanakan di samping tempat tidurnya.

"Eh? Udah bangun?" tanya Ruby, lalu ia mengecek suhu tubuh Savannah.

"Nggak terlalu panas. Udah, kita voting dulu aja selepum terlambat." kata Dylan mengutak-atik gelangnya.

Savannah pun ikut voting. Ia sendiri juga sudah menyadari bahwa ia sudah terbunuh kemarin malam. Dan, ia juga memilih Kate.

"Semua peran telah memilih. Satu telah di eksekusi. Selamat melanjutkan." kata suara dari tiang tersebut.

"Kok gue merinding, ya?" kata Cavy melihat gelangnya itu dengan tatapan ngerinya.

Mereka berempat pun mengecek keadaan gelang masing-masing. Untungnya, tak ada yang berkurang.

"Eh, kita kok gak lapar?" tanya Levi setelah baru menyadari mereka belum makan sedari habis bangun tidur.

"Ini bukan dunia nyata, ya wajarlah." kata Savannah.

Levi mengangguk. Ucapan Savannah ada benarnya juga. Ini bukan dunia nyata. Apapun dapat terjadi di sini. Situasi sangat tak terkendali.

"Eh, ayok keluar. Cari angin." ajak Dylan. Mereka bertiga pun mengangguk lalu keluar dari rumah.

Belum lama mereka keluar, tiba-tiba Levi melihat sesosok Jeremy yang tengah berjalan sendirian.

"WOIII JEREMY!" teriak Levi kencang sampai Dylan menoyor kepala Levi.

Yang dipanggil pun langsung berbalik, lalu berjalan ke arah Levi dan ketiganya.

"Eh, kalian pilih siapa tadi?" tanya Jeremy to the point.

"Kangen kangenan dulu kek. Langsung nanya gitu." protes Dylan.

"Ih, ngapain gue kangenin lo?" ucap Jeremy jijik.

"Yaudah ih. Btw gue pilih Kate. Kita berempat pilih Kate." kata Dylan.

"Eh, sama. Pasti Kate yang dieksekusi." kata Jeremy.

"Eh, kita kembali aja deh, di sini malamnya cepet banget, kayak baru berapa jam doang." ajak Levi.

"Eh, gue jalan-jalan dulu yah." kata Ruby. Keempat lainnya hanya mengangkat jempol tanda menyetujukan. Mereka berempat lalu kembali ke rumah dan meninggalkan Ruby seorang diri berjalan tanpa arah.

Minggu, 18 November 2018

miércoles, 11 de agosto 2021

LAMBDA - INTERTWINE [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang