14. Fifth Night

50 22 10
                                    


Budayakan vote :)

Zee masih sibuk membaca buku yang ia dapat di dalam laci. Ia sepertinya mulai memahami peran teman-temannya.

Namun, ia masih stuck pada buku berjudul 'Intertwine'. Buku itu tiba-tiba muncul di atas meja belajar di ruangan yang ia tempati.

Ia tak mengerti segala penjelasan dari buku itu. Bahasanya tidak memungkinkan Zee untuk mengerti.

"Apa apaan ini buku. Dikira gue tau simbol-simbol apa? Gue mah apa atuh." kata Zee memijat pelipisnya.

Ia terus membuka-tutup buku tersebut. Ketika ia mulai bosan, ia pun kembali ke kursi depan monitornya, menunggu adanya tanda dari monitor.

Satu hal yang tak ia ketahui, ada sebuah bayangan yang sedang mengintipnya.

Di sisi lain.

Kate dan Bryan sedang menunggu adanya panggilan untuk memakan seseorang. Mereka mulai bosan dengan rutinitas mereka yang baru ini.

"Bosan nih. Gue mau keluar." kata Bryan. Kate pun menoleh ke arah Bryan sekilas, lalu berdiri.

"Mau ke mana lu?" tanya Bryan.

"Ya enggak tau juga, yang penting keluar." jawab Kate.

"Ikuuut!" kata Bryan lalu menyusul Kate.

"Tapi dingin." kata Kate.

"Coba cek lemari." kata Bryan sambil menunjuk lemari.

Kate lalu berjalan ke arah lemari dan membuka lemari tersebut.

"Wow, impressive." Bryan terkagum ketika melihat lima mantel berada di dalam lemari.

"Gue mau yang hijau." kata Kate mengambil mantel tersebut.

"Gue yang hitam kalo gitu." balas Bryan, Kate lalu mengambilkannya.

"Yaudah." kata Kate lagi.

Mereka pun memakai mantel pilihan mereka masing-masing, lalu berjalan ke arah pintu dan keluar.

"Sumpah, dingin. banget" kata Kate setelah melewati pintu rumah persembunyian mereka dan tak lupa untuk menutupnya.

"Yaiyalah, gua aja bisa denger salju turun dari dalam rumah tadi." balas Bryan.

"Coba jalan lurus." usul Kate.

Mereka lalu berjalan lurus tanpa arah tanpa tujuan. Mereka pun merasa kelelahan.

"Capek nih gue." kata Kate.

"Singgah situ deh!" kata Bryan sambil menunjuk sebuah rumah.

Tanpa pikir panjang, Kate dan Bryan pun berjalan ke arah rumah tersebut.

"Coba cek ada orang atau tidak." usul Kate.

Bryan pun mengetuk pintunya.

Tok tok tok.

Pintu langsung dibuka. Terlihat seorang Levi sedang memegang panci, serta Dylan yang memegang golf club.

"Kalian ngapain sih?" tanya Kate menatap Levi dan Dylan aneh.

"Gapapa. Kita kira kalian orang jahat. Jadi, kita siap siaga." jelas Levi.

"Kok kalian bisa sama-sama sih?" tanya Bryan.

"Takdir." jawab Dylan seadanya.

"Peran kalian apa?" tanya Dylan dan Levi bersamaan.

"Werewolf." jawab Bryan spontan. Kate pun menginjak kaki Bryan.

Geblek. batin Kate.

"Seriusan?" tanya Dylan tak percaya.

"Iya, serius." kata Bryan lagi. Sekali lagi, Kate menginjak kakinya.

"Tai." umpat Bryan.

Mereka lalu duduk di sofa rumah tersebut.

"Eh, gelang gue nyala sendiri." kata Bryan.

"HEH LAMPU LU HATI NYA BERKURANG SATU!" teriak Kate sambil menunjuk gelang Bryan.

"Kok lu bisa liat gelang Bryan, sih? Kemarin dari gue, Levi, Cavy, dan Jeremy, kita ga ada yang bisa liat gelang masing-masing." tanya Dylan bingung.

"Mungkin karena kita sama-sama werewolf?" ujar Kate yang kemudian tersadar hatinya juga berkurang satu.

"Kampret." umpatnya.

Tiba-tiba Bryan merasakan sesuatu yang terduduki olehnya.

"Eh, apa nih?" tanya nya lalu berdiri.

Ia lalu mengambil sebuah botol kecil, lalu membukanya.

"Apa isinya?" tanya Dylan.

"Nih." kata Bryan sambil memberikan  botol kosong, penutup botol, serta kertas pada Dylan.

"Lah kayak tulisan kebalik." kata Levi.

"Cermin mana cermin?" tanya Kate.

Dylan lalu bergegas mencari cermin, kemudian membuka kertas tersebut lebar-lebar hingga ia dapat membacanya.

"Astaga." kata Dylan.

"Kenapa?" tanya Levi.

"Tulisannya gini nih. 'Bagi yang memberitahu peran pada orang lain, hatinya berkurang satu'."

"Pantesan." kata Bryan.

Tiba-tiba pintu diketuk dan mereka semua berbalik ke arah pintu.

Ketika Levi berniat membuka pintu, pintu terbuka sendiri, dan terdapat bayangan hitam dengan mata merah.

"Hey.." kata bayangan itu.

"Tayo."

Kate menginjak kaki Bryan lagi.

"Showtime." kata bayangan iu lalu berlari ke arah mereka.

"GAWAT!" teriak mereka semua.

Sabtu, 15 Desember 2018

Happy birthday, Zee! GeorgiaJadey

miércoles, 11 de agosto 2021

LAMBDA - INTERTWINE [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang