Bab 4 bercinta di gedung angker

7.9K 163 1
                                    


            "Gimana sekolahmu Rio? kamu suka dengan teman barumu?" tanya Bude Indah.

            "Biasa saja Bude," jawabku

            "Besok, kalau mau Sekolah, pakai sepeda saja supaya sehat Rio,"ucap Bude.

            "Ya Bude,"jawabku.

             "Ingat ya Rio, jangan main di sebelah gedung sekolahmu itu,"ucap Bude mengingatkan.

             "Yang mana Bude?"tanyaku.

             "Yang rumah tua kosong itu Rio," jawab Bude.

             "Tapi aku tadi lihat ada teman yang main ke gedung itu Bude,"ucapku heran.

             "Temanmu? nekad sekali dia? benar temanmu?"tanya Bude.

             "Iya Bude, perempuan Bude,"jawabku.

             "Perempuan? kamu tidak usah tiru ya, pohon dekat rumah itu banyak penunggunya, angker, Rio!"ucap Bude.

             "Maksud Bude?" tanyaku penasaran.

             "Sudahlah jangan di pikirkan, kamu belajar saja yang rajin, ya!"jawab Bude.

             "Iya Bude," ucapku.

             Percakapanku dengan Bude membuatku penasaran dengan pohon di gedung itu, memang terlihat angker dan banyak sampah daun-daun kering di sekitarnya, beberapa hari aku naik sepeda menjadi bahan tawa teman-temanku, posturku tubuhku yang gemuk, seringkali menjadi ejekan teman-temanku.

            Satu bulan sudah aku di sekolah baru, mereka mengucilkanku karena merasa aku anak orang miskin, aku tidak pernah menghiraukan ucapan mereka, aku tidak pernah merasa menjadi orang kaya, karena semua milik orangtuaku.

           Saat aku gayuh sepedaku, dari kejauhan Ovi turun dari mobil, dan setelah mobil itu jalan, Dani yang sudah menunggunya di pinggir sekolah menyambut Ovi, mataku terbelalak melihat Ovi menghampiri Dani dan langsung menamparnya.

           Dani menggandeng Ovi menuju gedung kosong itu, mereka tidak menyadari kehadiranku dari jauh memperhatikannya, rasa penasaranku tinggi, aku parkirkan sepeda di pinggir pohon, aku mendekati gedung tua itu.

           Pelan-pelan langkahku sangat hati-hati, karena sering menginjak ranting kering dan daun, dari jendela yang terbuka, aku mengintip mereka, aku ternganga tak percaya, melihat dua sejoli bercinta, berciuman dengan ganas sambil berdiri.

 ***

Petaka Cinta Di Gedung Tua (part 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang