Bab 3 Gedung angker

5.5K 153 0
                                    


           Aku menghampiri penjual yoyo yang sudah tua, dia sangat mahir memainkan yoyo, aku berjalan sambil memainkan yoyo dan benang sering nyangkut karena aku tidak mahir memainkannya.

           Aku keliling mengitari sekolahan, di sebelah gedung sekolah ada gedung tua kosong tidak terurus seperti bekas rumah Belanda, banguna yang kokoh dengan tembok yang kuat, pintu yang tinggi dan jendela-jendela yang tinggi.

          Dari jauh aku melihat Ovi berjalan sendiri, berani sekali dia ke gedung tua yang kosong, di kelilingi pohon-pohon yang tinggi, aku duduk di batu besar di pinggir jalan, 15 menit Ovi tidak keluar dari gedung itu, membuat aku heran dan khawatir.

           Saat kakiku hendak melangkah ke depan, Ovi keluar dengan merapihkan rambutnya dengan tangan, aku mundur dan sembunyi di balik pohon, setelah Ovi lewat, akupun ingin menyusulnya ke kelas, tapi aku melihat pria keluar dari gedung tua itu memakai seragam yang sama.

           Aku belum begitu hapal nama-nama teman karena aku masih baru, aku menghampiri penjual yoyo dan membeli yoyo baru karena benangnya putus.Aku mengamati pria itu dan temannya memanggil.

           "Dani!"panggil teman Sekolah.

           Ternyata namanya Dani, bel berbunyi tanda istirahat sudah habis, aku melangkah menuju kelas, Dani rupanya beda kelas, dia sama-sama kelas III.Aku tidak paham kenapa Ovi dan Dani berada di gedung yang terlihat angker itu.

                                                                                               ***

Petaka Cinta Di Gedung Tua (part 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang