Bab 1 Rio pindah ke rumah Bude Indah

9.8K 217 5
                                    

                Anggaplah yang sedang bercerita adalah Rio, pemuda tampan yang gagal dalam urusan cinta. Baiklah kita simak ceritanya.

                Namaku Rio, hidup seperti di neraka, tiap malam selalu mendengar pertengkaran Ayah dan Ibu, mereka sama-sama egois, hanya mementingkan karirnya masing-masing. Banyak yang menginginkan menjadi posisi sepertiku, bergelimang harta, orangtua yang hebat memiliki jabatan yang tinggi. Tapi bagiku harta tidak menjamin hidup seseorang bahagia dan tenang.

                Ayah dan ibu melupakan tanggung jawabnya pada anak, mereka selalu berpikir uang dan karir adalah segalanya, mereka berpikir sudah cukup syarat bisa membahagiakan seorang anak. Setiap ada rapat orangtua murid, pembantuku yang di perintah untuk hadir dalam rapat.

              Semakin aku beranjak remaja, aku seperti tidak merasakan apa arti orangtua bagiku, terkadang mereka tidak pulang karena harus bertugas di luar Negri, keributan terjadi dan terus berlangsung ketika Ayahku berselingkuh dengan rekan bisnisnya, membuat Ibuku ikut selingkuh dengan mantan kekasihnya.

              Mereka bersepakat hidup tetap dalam ikatan perkawinan dan tidak bercerai demi nama baik di depan keluarga dan di depan kalangan rekan bisnisnya, hidup penuh pura-pura, ketika bertemu dengan kawan-kawan atau keluarga, Ayah dan Ibu berusaha tampil mesra dan bahagia.

              Orangtuaku lupa, bahwa aku bukan anak kecil lagi yang hanya bisa diam ketika menyaksikan hubungan mereka yang sesungguhnya. Aku menjadi anak yang pendiam dan hanya menghabiskan waktu untuk belajar sesuai keinginan orangtuaku agar aku menjadi anak yang selalu juara.

              Pembantu kami mengajukan berhenti bekerja dan ingin kumpul bersama keluarganya di masa tua, sudah 15 tahun, pembantu kami bekerja di rumah kami, dan orangtuaku memutuskan aku harus ikut Bude Indah karena mereka sibuk dan belum bisa mencari pengganti pembantu yang sesuai mereka inginkan.

            "Rio, sementara kamu ikut Bude, ya? Ibu akan menengokmu jika ada waktu libur," ucap Ibu.

             "Terserah Ibu saja, tapi aku baru duduk di kelas III Bu, apa tidak tanggung?" tanyaku heran.

             "Tidak apa-apa Rio, kamu anak cerdas, kamu pasti bisa mengikuti pelajaran di sekolah manapun," jawab Ibu.

             "Baiklah Bu," ucapku pasrah.

             "Budemu, nanti siang datang, jadi kamu bisa mengemas barangmu dari sekarang yah," ucap Ibu.

              "Iya Bu," jawabku singkat.

***

Petaka Cinta Di Gedung Tua (part 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang