look at me!

410 30 15
                                    

Aska dan Chika tengah Berada di Kelas, dan kebetulan sekali, kelas Mereka gurunya tidak ada, ya Jadi Chika pun, mulai menghampiri bangku Aska di pojok sekali, paling kiri.

"eh Ska, gue mau nanya dong." Aska mengerenyit heran. Kemudian mengiyakan ucapan Chika.

"Boleh kok. Emangnya mau nanya apa chika?"

Chika menggaruk tekuk nya yang tidak gatal. "Ya tuhan bagaimana bisa aku lupa." batin Chika

Aska mengerenyit heran.
"Chika." panggil Aska yang melihat Chika melamun.

Refleks Chika menoleh.

"Hehehe gue lupa Ska mau bilang apa." jawab Chika dengan cengirannya. Lalu Aska pun hanya memasang Wajah Datar nya.

Pletak

"Auu.... sakit tau, ih Aska." gerutu Chika sambil memegangi kepalanya, yang Aska pukul menggunakan Pena. Lalu Aska pun bangkit dari tempat duduknya, meninggalkan Chika yang kebingungan. Chika pun hanya tersenyum.

"Mungkin Aska juga punya privasi." kata Chika, dengan senyum kecewanya.

.................................................................

ASKA PROV

Aku pun berjalan menelusuri Koridor sekolah, hingga tepat saat aku berada di belakang koridor. Aku merasa ada yang ngikutin aku dari belakang. Eh pas aku lihat. "Li-s-a." ucap Aska terbata bata, lalu aska pun mundur beberapa langkah dari Lisa, tapi sayangnya, Kaki aska tersandung, sehingga membuat Aska jatuh ke tanah."Ya tuhan selamat kan aku kali ini, kumohon. Aku belum siap mengahadapi lisa." ucap Aska sambil memejamkan kedua matanya."

Lisa tersenyum Licik."Hmm takut ya."

Lisa pun berjongkok dan mendekati Aska. Lalu Aska pun membuka matanya, dilihatnya lisa tepat berada di depannya.

"Ka-kamu mau a-pa?" tanya Aska dengan keringat yang mulai menetes di dahinya.

Lisa terkekeh melihat ekspresi Aska yang ketakutan.

"Santai aja kali, muka lo serius amat."

"Hmm, gini ya, sebenernya lo liat gue kan tadi." tanya Lisa yang sedang memegang kedua pipi Aska. "Maksudnya apa sih" batin Aska

"Maksud kamu?" tanya Aska yang mencoba untuk menyembunyikan wajah takutnya.

Lisa pun tertawa Lantang.

"lo pura pura gak tau lagi. Serius lo gak liat gue tadi pagi?" Tanya Lisa sekali lagi, yang kini tengah menarik rambut Aska, sehingga Aska mengadu kesakitan.

"Auu.... Sakit Lis, plis lepasin rambut aku." tangis Aska yang tengah memegangi rambutnya.

"Ohhh sakit ya." Lisa pun, menguatkan cengkaman tangannya pada rambut Aska.

Falshback

"Yang aku liat tadi beneran lisa kan." ucap aska yang terkejut melihat Lisa yang tengah berduaan dengan lelaki lain di belakang sekolah.

"Tapi kok bisa sih dia selingkuhin Reihan?"

"Padahal kan Reihan itu perfect.
Ni anak kayaknya gak mensyukuri nikmat yang telah diberikan Tuhan keknya."

"Udah ah mending aku cabut."

Feedback

"Ouh jadi bener yang aku liat tadi itu lisa." batin Aska.

Lalu Aska kembali pura pura tak mengetahui rahasia Lisa.

"Mungkin ini lebih baik lis." kata Aska dalam hati

"Lis lepasin lis." Pinta Aska sambil meringis kesakitan.

"Hahahahahah okey gue lepasin. Tapi... dengan satu syarat." Tegas lisa sambil melepaskan Cengkaman tangannya dari rambut Aska. Dari kejauhan aku ngelihat seluet seseorang yang sangat Familiar banget, tapi siapa? Dan dia semakin dekat dekat dan yah Itu Reihan.

"Lisa." panggil seseorang dari jauh, sudah kuduga! Itu pasti Reihan, karna Aku hapal banget gerak gerik nya, bahkan cara berjalan Reihan pun aku tau.

" sial ngapain dia kesini." umpat lisa dalam hati.

"Terima kasih tuhan." doa Aska sambil mengangkat kedua tangannya sejajar dengan bahu.

"Heh! inget ya! jangan bilang apa apa sama dia." ancam Lisa sambil mendorong tubuh Aska. Kemudian lisa pura pura terjatuh.
"Aduh sayang, kamu tau nggak sih. tadi Aska udah dorong aku."
rengek lisa dengan air mata buayanya.

Whattt the...

"Maaf lis tapi kenapa kamu--." hufff belum selesai Aska bicara Reihan memotong pembicaraan Aska.

"Gue nggak suka milik gue disentuh." tegas Reihan sambil menatap tajam ke arah Aska.

"Plis Rei kamu gak tau apa yang terjadi sebenarnya."

"Lisa ayo sini bangun." ucap Reihan dengan lembut kepada Lisa. Lalu Reihan membantu Lisa berdiri, dan ya... alhasil Lisa pura pura tak bisa berdiri, dan Reihan sengaja harus menggendong Lisa, karna pacarnya ini sedang ke sakitan.

Well gue menang Ska ucap lisa sambil tersenyum devil ke Arah Aska

sebelum pergi Reihan sempat ngelirik aku, aku kira dia mau nolongin aku, eh ternyata
-,

"Elo itu bukannya yang nabrak gue pagi tadi kan?" Tanya Reihan datar, yang masih setia menggendong tubuh Lisa.

"Eh kuduk gak sadar Kamu yg nabrak aku bukan aku yang nabrak kamu." batin Aska

"Ni anak masih aja mau ngobrol ama di Cupu." kesal Lisa dalam hati.

"sayang, udahlah itu nggak penting. Yang penting itu aku, aku itu luka gara gara dia, kok kamu malah bicara sama dia sih." kesal Lisa.

"Emang salah? gue bicara sama ni anak?" tanya Reihan dengan wajah datarnya, se datar datarnya. wajahnya itu kek mau cekik orang. Ya Reihan itu dikenal sangat Cuek, bahkan Reihan irit bicara, Reihan akan bicara kepada orang yg dia kenal Saja.

"Oke kita pergi." sahut Reihan, yang kini telah melepaskan Lisa dari gendongannya.

"ih...., kok kamu turunin aku sih." tanya Lisa yang merengek manja dengan Reihan.

"sumpah demi apa pun aku pengen jambak rambut kamu lisaaaa." batin Aska. Aska mulai marah dan kedua tangan nya mulai mengepal. aku hargai kamu emang pinter main drama Lis.

"Kenapa harus gue gendong? elo itu masih bisa bicara, gue kira elo fine fine aja, udah gak usah manja ayok pergi." jwb Reihan dengan wajah sedatar datarnya.

"Mampus." teriak ku cukup keras. Yaiyalah! mau sekeras apapun Lisa memainkan dramanya, aku tetep pemenang nya hehehe:v

"Sekarang gue rasa elo
udah puas." kesal Lisa sambil menahan emosinya. Aska hanya tersenyum devil ke arah Lisa, yang tadi lisa tersenyum devil ke arah Aska, kini Aska yang tersenyum devil ke Arah Lisa.

"Tunggu pembalesan gue." ancam Lisa, lalu Dia pergi menyusul Reihan yang sudah menghilang di balik tembok sekolah.

Aska pun mulai terjatuh, dan dia menangis se jadi jadinya.
"Sungguh aku udah nggak kuat lagi." ucap Aska di sela sela tangisnya. jujur, butuh keberanian buat terlihat kuat di hadapan teman sendiri, kalau tidak. Aska mungkin sudah kalah.

"Aska kamu harus kuat." lirih Aska, sambil menyemangatin dirinya sendiri. Lalu Aska pun bangkit dan pergi dari sana.

............................................................Hai hai balik Lagi Sama Aska nih hihihi Maap ya cerita kemarin itu alurnya gak jelas jadi ceritanya Aku ganti judul dan aku ngetik ulang , mohon bantuan vote comenya teman teman ,karna mengetik itu tidak semudah yang kalian bayangkan heheheh see you happy Reading guys

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang