siapa dia?

128 21 1
                                    

Seperti ucapan Aska tadi, kini Aska sedang berjalan di koridor sekolah  dengan langkah pelan,  karna aska sedang mengamati sekolahnya, kemudian sampailah Aska melihat Rayhan disana.

"Ayannnn, yuhu!! Aska datang." Teriak Aska dari kejauhan, dan menghampiri Rayhan.

"Yan mau kemana?" tanya Aska yang melihat Rayhan buru buru menuju parkiran.

"Yan, guna mulut untuk apa ya?"

"Bicara,"

"Terus, kenapa nggak dipakek gunanya untuk bicara?" tanya Aska lagi.

Rayhan pun menghembuskan nafas gusar, dia benci diberi beribu ribu pertanyaan.

"Coba lo pikir, sekarang gue lagi ngomong atau ngomel,"

Aska mengerenyit pelan.

"Ngomong? Ngomel? Perasaan sama aja deh yan." Jawab Aska bingung.

"Tuh tau,"

Aska yang melihat Rayhan mengambil motor ninjanya dari parkiran  dan bersiap pergi pun segera menghadang Rayhan.

"Yan mau kemana? Ayan kan udah janji mau anterin Aska pulang, kok sekarang ayan ninggalin Aska."

"Emng gue bilang gue janji?"  Tanya Rayhan  yang kini sedang menaik turunkan Alisnya.

"Nggak,"

"Yaudah minggir sana!"

Lalu Rayhan pun melajukan motornya dan meninggalkan Aska sendirian.

"Ihhh susah ya kalau jadi sceret Admire,  padahal kurang nampak apa lagi, apa yang kurang padahal Aska udah nunjukkin kalau Aska suka Ayan. Tapi kok nggak peka sih, ihhh sampai kapan coba Aska bisa tahan jadi secret admirernya Ayan." omel Aska.

Lalu Aska pun terpaksa pulang menaiki angkutan umum, dan berhenti di sebuah sekolah. Karna Aska melihat motor milik Rayhan berhenti di sekolah itu, sekolah yang lumayan besar dan elit yang dipenuhi dengan orang orang kaya, sekolah itu sungguh mewah dan bersih, disana terdapat taman kecil di sebrang sekolah, dan juga ada pepohonan hijau, gang menambah kesan indah disana.

Lalu Aska pun pura pura membeli jajanan disitu, dan melihat seorang wanita cantik keluar dari sekolah itu dan tersenyum ke arah Rayhan, kemudian dia segera menghampiri Rayhan.

"Omaygat itu cantik bener itu siapa sih." histeris Aska ketika melihat seorang wanita yang sepertinya murid di sekolah itu kemudian dia berbincang bincang dengan Rayhan,

"Ih mana nggak kedengeran lagi kesel deh." ujar Aska Sambil menghentakkan kakinya di aspal

"Eh dek ,gimana ini jadi nggak beli arum manisnya." teriak om om yg sedang jualan itu.

"Iyo om  bentar ih." lalu Aska pun menghampiri penjual arum manis tersebut. Dan mengambil Arum manis yang dia pesan tadi,  namun saat melihat lagi Rayhan dan wanita tadi sudah menghilang.

"Ih cepet banget ngilangnya kayak hantu." lalu Aska pun memutuskan untuk berjalan jalan saja, Aska malas untuk pulang karna dirumah juga tidak ada siapa siapa.

"Dorr"

"Eh ayam copot." gagap Aska saat seorang pria mengagetkan Aska yang tengah Asik memperhatikan siswa siswi disana.

"Rei, ngapain disini?" 

"Ya seperti yang elo liat,"

Lalu Aska pun mengacuhkan Reihan ,karna sepertinya Aska belum sepenuhnya melupakan Reihan.

Apa ini, kok aska deg degan sih di deket Reihan Aghhh Aska benci ini, padahal Aska mencoba untuk melupakan Reihan, dan beralih ke Rayhan, tapi sepertinya belum berhasil. Sedikit demi sedikit arum manis yang Aska beli tadi habis karna Aska makan.

"Ekhem." deheman Reihan  mampu membuat Aska menoleh ke arah Reihan.

"Kenapa Rei?" tanya Aska

"Maaf," satu kata yang Reihan ucapkan mampu membuat Aska bungkam.

"Maaf gue udah nyakitin perasaan elo selama bertahun tahun, gue minta maaf, soal lisa gue bener bener nggak tau, gue bukan cuma nyakitin perasaan elo doang.  tapi gue nyakitin 2 perasaan cewek, maaf Gue bukan Pria yang baik untuk disukai." jelas Reihan sambil menundukkan wajahnya karna malu.

Lalu Aska pun terdiam, Aska segera mengambil tas nya.

"Mau kemana?" tanya Reihan ketika melihat Aska hendak pergi.

"pulang. Lagi ada urusan," bohong Aska.

"Gue anter, nggak ada penolakan. " lalu Reihan segera bangkit dan menggandeng tangan Aska.

"Rei, kamu bawa mobil?" tanya Aska ketika melihat sebuah mobil berwarna silver terparkir dijalanan.

"Iya,"

"Kamu tau itu bahaya!"

"Hmm, bahkan gue udah larang elo buat panggil gue dengan sebutan kamu  waktu itu,  ternyata elo itu keras kepala ya." ucap Reihan sambil mengacak acak rambut Aska.

Seketika pipi Aska memerah akibat perlakuan Reihan barusan.

"Eh muka lo kenapa, cieee,  blushing ya gara gara gue." Reihan pun tertawa terbahak bahak.

"Apasih yuk masuk,"

Lalu mereka berdua pun masuk kedalam mobil Reihan. Tanpa mereka sadari dari tadi sepasang mata sedang memperhatikan mereka.

"Aska,  tunggu Pembalasan gue." ucap Lisa sambil mengepalkan kedua tangannya.

Ya, lisa Ada disana niat lisa tadi dia mau ke minimarket kemudian Lisa melihat Aska dan Reihan tengah tertawa, langsung saja Lisa mengurungkan niat nya ke minimarket tadi.

•••••

"Ekhem, Rumah lo dimana?" tanya Reihan

"Ada tikungan jalan trus belok."
Jawab Aska

Lalu Reihan menurut saja.  Sepanjang perjalanan mereka hanya terdiam.

15 menit kemudian..

"Aska ini beneran rumah elo?" matanya Reihan yang sedikit tidak percaya

"Iya," jawab Aska

"Serius?" tanya Reihan memastikan.

"Nggak ini rumah majikan aku."  lalu Aska pun nyelonong masuk.

"Ska, yang bener, ini rumah orang kok main masuk aja nggak sopan."

"Ini rumah aku kok Rei, tenang aja. Kamu mau mampir dulu ?" Tanya Aska.

"Eh nggak makasih deh ya lain kali aja ,gue balik. " lalu Reihan pun melajukan mobilnya

•••

Rayhan prov

"Turun." ucap Rayhan dengan dingin

"Han Kenapa kamu turunin aku disini? kamu taukan ini itu udah mau sore Han, sepi lagi, kamu tuh tega banget dih turunin aku ditengah jalan kayak gini." kata Claudy kesal.

"Lo, mau turun atau gue yang turun." bentak Rayhan

"Yaudah deh iya aku turun." lalu Claudy pun turun, Claudy kaget saat mendapati Rayhan langsung melajukan motornya.

"Dasar ya! liat aja Han gue bakalan dapetin hati elo lagi." ucap Claudy.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Hai hai maaf ya part nya pendek selamat membaca cerita aku yang gaje ini,

Happy Reading.



Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang