dibalik vidio kejahatan Lisa.

150 26 1
                                    

Setelah kejadian Yang menimpa Aska, Lisa, dan Reihan. Suasana menjadi sunyi. Tak ada lagi, Lisa yang berteriak kepada Reihan. Dan tak ada lagi seseorang yang akan bertengkar dengan Aska.

Aska terduduk lemas di perpustakaan. Aska memejamkan matanya, dan bulir bulir air mata jatuh, di pelupuk mata Aska.

"Maafin aku Lis. Sampai kapan pun aku nggak bakalan pernah, maafin diri aku sendiri. Karna sudah mempermalukan kamu. Tapi tenang aja Lis, aku bakalan tebus semua kesalahan aku." Aska pun menangis. Dan Aska mengingat kejadian dimana, dirinya bisa mendapatkan semua kejahatan lisa.

Flashback

"Ekhem...., Assalamualaikum Ukhty." sapa seorang lelaki yang memakai pakaian anak Pondok. Lelaki tersebut memakai gamis dan Copia di kepalanya.

Lalu Aska pun tercengang dibuat nya, iyalah! orang penampilan pria di hadapannya ini berbeda dari pria lain. Dia yang hanya menggunakan setelan gamis putih. Dan juga memakai peci serta tidak lupa Sorban yang selalu dibawanya.

"Permisi, apakah saya ganggu ukhty?" tanya lelaki itu lagi sambil menundukkan pandangannya.

Aska pun tersadar dari lamunanya.

"Waalaikumussalam." jawab Aska kepada lelaki tersebut.

" Ukhty ngelamunin apa?" Tanya lelaki tersebut kepada Aska.

" maaf sebelumnya anda siapa ?" tanya Aska kepada lelaki tersebut.

"ohh, saya murid dari ponpers Nurul Jannah. Yang letaknya bersebrangan dengan sekolah ukhty, kalau ukhty?" Tanya lelaki tersebut.

"Ahh..! Ana lupa. kan Anti pasti salah satu murid di sekolah ini ya?" Tanya lelaki itu lagi.

"MasyaAllah." gumam Aska dalam hatinya

" eh! Ukhty kenapa melamun?" tanya lelaki itu lagi.

"Ouh nggak kok, ouh iya nama kamu siapa?" tanya Aska kepada lelaki tersebut.

"Kenalin. nama aku Areska dwi syifa." Sambung Aska, sambil mengulurkan tangannya. Namun terkacangkan.

"Danis danial." Jawabnya  sambil mensedekapkan kedua tanggannya.

" Maaf Ukhty, bukan muhrim." tolaknya secara halus dan masih menundukkan pandangannya.

"Senyumnya itu loh Akhy yang bikin Aska melelah." ujar Aska dalam hati

"Eh iya akhy, maaf ya Aska nggak tau." kata  Aska menahan malu.

Gaul dikit gpp kan ya, lagian gini gini Aska juga pandai loh berbahasa arab, cuman lingkungan kurang mendukung,  dan masyarakatnya ya gitu...,  jadinya Aska simpen ilmunya.

"Iya ukhty nggak papa." sambung Danis.

"oh ya, kalau boleh tau kamu  ngapain kesekolah aku?" tanya Aska to de point.

"Ouh. Tadi itu..., ntahlah seperti ada yang bisikin Ana untuk datang kesekolah ini, katanya sih ada yang lagi butuh bantuan." jelas Danis kepada Aska.

Ini manusia atau bukan sih kok tau kalau yang lagi butuh bantuan itu aku

"Hemm gimana ya Nis,  sebenernya sih emang ada yang lagi butuh bantuan." kata Aska gugup.

"oh iya lupa, yuk ngobrol sambil duduk." ajak Aska kepada Danis.

Aska yang melihat Danis tak kunjung duduk pun, berusaha meyakinkan.

"Tenang aja kok, ini anak anak pada belajar dan ya Aku bolos. " ucap Aska dengan entengnya.

"Lah kok ukhty bolos?" tanya Danis yang heran kepada Aska, padahal lebih enakan belajar.

"Ya, males aja." gumam Aska sambil mengalihkan pandangannya ke arah Danis.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang