kebenaran

176 24 2
                                    

Cahaya matahari mulai memasuki jendela Aska, namun Aska tertidur dengan keadaan berantakan, dengan rambut berantakan, kamar penuh dengan pecahan kaca. Dan Shittt, tangan Aska terlihat luka yang habis di sayat dan telah mengering, Aska pun membuka pintu kamarnya perlahan, disana Aska dapat melihat bundanya yang tertidur di depan kamar Aska.

Tunggu, jadi bunda semaleman ada disini, lalu perlahan Aska memeluk erat bundanya, dan menangis. Sontak saja Tantri terbangun.

"Bunda, maafin Aska ya bun, Aska udah buat bunda susah dan kesulitan." isak Aska ditengah tengah tangisnya. Lalu Tantri pun mengusap pelan punggung Aska.

"Sayang, kamu bilang apa sih. Bunda nggak pernah kesulitan ngurusin kamu sayang." Tantri membelai lembut kedua pipi Aska.

"Dan hmmm kamu menyayat tangan kamu lagi?" tanya Tantri saat dia melihat luka sayatan yang cukup panjang terpampang di lengan Aska.

"Maaf bun." hanya kata itu yang dapat terucap dari bibir mungil Aska.

"Baiklah, tapi kamu janji dulu sama bunda, kalau kamu akan cerita ke bunda tentang masalah kamu sayang gimana?" tanya Tantri kepada Aska.

"Hmmm iya bun." jawab Aska sambil memeluk Tantri, dan Aska pun menceritakan semua nya.

"Sayang apa kamu masih memikirkan lelaki yang bersama mu saat di kolam itu?" tanya Tantri kepada Aska.

Ya. Aska bercerita semua nya dan Juga pikiran lelaki itu yang selalu mengusik ketenangan Aska. hingga Akhirnya Aska menceritakan juga kepada bundanya, bahwa Ada sesuatu yang aneh dari lelaki itu namun apa. Bundanya malah menjawab bahwa itu tandanya aku jatuh cinta pada lelaki itu. Watt! jatuh cinta? Aku saja tak bisa mengingat wajahnya. Bagaimana aku bisa jatuh cinta kepadanya, sedangkan saja sekarang aku menyukai Reihan dari dulu bahkan sampai sekarang. Dan kapan aku punya waktu untuk menyukai lelaki itu?

Oke back to topik

"Iya bun, Aska masih kepikiran. " gumam Aska

"Apa kamu tau, itu perasaan apa sayang?" tanya tantri yang kini mendekatkan dirinya kepada anaknya, yang tengah memakai seragam sekolah. Dan mulai merapikan rambutnya. Namun saat aska ingin merapikan rambutnya ,Tantri langsung menyisir rambut Aska.

"Emang apa bunda."tanya Aska penasaran.

"Cinta." jawab Tantri sambil tersenyum.

"Cinta? Bun, kok bisa? Bukannya Aska itu sukanya Sama Reihan. Tapi kok Aska bisa suka sama pria itu?" tanya Aska yang tak terima, karna sudah jelas bahwa dia menyukai Reihan bukan lelaki misterius itu.

"Sayang kamu tak mengerti, kamu itu salah faham sayang." jelas Tantri.

"Sebenarnya kamu itu menyukai lelaki itu dan bukan Reihan, berhubung wajah mereka sama, dan yang kamu tau hanya Reihan, jadinya kamu mengira bahwa kamu menyukai Reihan, tapi kamu lupa bahwa ada saudara Reihan juga disana. Dan bunda Rasa, Saudara Reihan itu yang kamu suka, dan bukan Reihan. Sayang cobalah berpikir sekali lagi. Bunda harap kamu mengerti dengan penuturan bunda." jelas Tantri panjang lebar. Lalu pergi ke meja makan, untuk menyiapkan bekal Aska.

"Saudara Reihan." gumam Aska.

yeah! Aska ingat Saat itu dia bersama Rayhan. Dan temannya mengatakan, bahwa dia saudara Reihan, dan memang sih wajahnya mirip ,tapi kayaknya Rayhan lebih menyeramkan dibanding Rei. gumam Aska sambil membayangkan wajah marah Rayhan.

"Ah sudahlah, untuk apa juga aku memikirkan mereka." gumam Aska lalu pergi menuju ruang tamu.

"Bun, aska berangkat ya Assalamualaikum." lalu Aska pun menyalimi tangan Bundanya.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang