Berubah

134 18 0
                                    

"Eh Bro, Mata lu kenapa?" tanya Candra yang melihat lingkaran hitam, di sekeliling mata Rayhan.

Candra telah pindah ke sekolah Rayhan sejak 1 minggu yang lalu, begitu pun dengan Reno, saat dimana Aska sedang masuk rumah sakit, maka saat itu juga mereka pindah.

Rayhan hanya terdiam. Dia tidak ingin menjawab pertanyaan Konyol, dari Candra,

Rayhan mendudukkan Bokongnya, di kursi dekat lapangan. Dimana disana kita bisa melihat seluruh siswa yang sedang berlalu lalang.

Rayhan menghembuskan nafasnya Kasar, sial nya dia selalu terbayang bayang wajah Aska, Why? Apa mungkin Rayhan ke makan omongannya sendiri.

"Hai sayang, kamu kemana aja hmm?" Tanya Claudy, yang tiba tiba sudah duduk disamping Rayhan.

Rayhan berdecak kesal, kenapa dia harus berurusan sama Claudy. Ohh Salah! Rayhan lah yang memulai nya, dia yang mengajak Caludy untuk balikan bukan? Sekarang Rayhan merutuki dirinya sendiri.

Kayaknya gue salah ambil keputusan deh

"Eh kok malah melamun? Liatin apa sih?" Claudy pun mulai melihat apa yang Rayhan lihat dan .....

"Aska?"

"Ehh??"

Rayhan menoleh kedepan. Benar itu Aska, tapi tunggu..., kok penampilannya Beda??

Cup

Claudy mencium pipi kiri Rayhan. Rayhan tersentak kaget, dia merasakan Hawa dingin sekarang, Bagaimana tidak semua orang yang berada di lapangan sedang melihat mereka.

Begitu pun dengan Reno dan Candra, mereka hampir saja menjerit histeris.

"Lo!" Rayhan menggeram Kesal, kenapa Claudy harus menciumnya disini.

"Kenapa? Aku salah ya? Perasaan nggak tuh. Kan kamu pacar aku jadi nggak salah dong ya, udah ih, jangan natap aku kayak gitu, nanti aku baper loh! Dah yuk pergi." Dengan cepat Claudy menarik tangan Rayhan dan pergi dari sana.

"Ehhh, mau dibawa kemana temen gue." Reno dan Candra
pun mengekor dibelakang Claudy dan Rayhan.

Tes
Tes

Bulir bulir air mata jatuh di pelupuk mata Aska.

"Ya Allah, ada apa dengan jantung hamba? Kok rasanya sesak ya." batin Aska.

"ASKAAAAAAAAAA." Teriakan Chika menggema di seluruh penjuru sekolah,

Aska hanya menatap sendu kearah Chika, bahkan dia lupa sekarang kalau dia masih berada dilapangan, dan Masih dengan tatap membunuh para Siswa.

Chika memeluk Aska dengan Sangat erat, Chika benar benar merindukan sahabatnya yang satu ini.

Aska tercengang dibuat nya, dia melupakan satu hal, Disini Masih ada Chika yang mungkin mengkhawatirkan nya.

Tanpa disadari Aska juga menangis didalam pelukan Chika, dan meluapkan semua kesedihannya.

"Udah gih, jangan nangis nanti cantik nya ilang loh." kata Chika sambil melepaskan pelukan nya.

"Eh apa lo liat liat! Kayak nggak pernah liat orang hijrah aja lo pada! Sudah sana Bubar!" Bentak Chika, ketika melihat ada sebagian siswa yang merekam mereka berdua, dan Memfoto mereka. Siapa lagi kalau bukan Aska yang difoto.

Aska menyenggol sikut Chika,  sehingga Chika mengadu kesakitan.

"Aduhhh, apa sih Ska, kamu tuh seharusnya bersyukur tau, udah mending aku bantuin kamu terbebas dari mata jahat mereka."

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang