Ya Allah Aska lelah

150 20 2
                                    

"Aska."

Aska mendongak kan kepalanya, dan.....

Ya Allah, sekarang apa lagi ini, kenapa mencintai seseorang sesakit ini

"Rayhan." Jawab Aska pelan.

Aska tersenyum sumbang, sepertinya Allah benar benar cemburu kepadanya sekarang, karna telah berlebihan mencintai Seseorang.

"Astaghfirullah, maaf kan Aska ya Allah." ucap Aska dalam hati.

Namun tidak dapat dipungkiri Sekarang Rayhan tidak sendirian, melainkan Rayhan sekarang sedang bersama Claudy. Apalagi sekarang Claudy sedang merangkul lengan Rayhan, dan ditambah lagi Rayhan tersenyum manis kearah Claudy.

Ya Allah, seseorang tolong Aska

"Ngapain lo bengong?" Tanya Rayhan yang menyadarkan lamunan Aska.

Kemudian Rayhan mengulurkan tangannya kepada Aska, tapi Aska hanya menatap tangan mulus Rayhan. Bukannya dia tidak mau menerima uluran tangan itu, tapi Rayhan bukan Mahramnya.

Dengan segera Aska bangkit dari duduknya dan membenarkan hijabnya yang sedikit berantakan.

"Makasih." kata Aska tersenyum ramah, kemudian Aska beranjak pergi dari sana. Aska benar benar tidak kuat menyaksikan kebahagiaan Rayhan, apalagi yang membuat Rayhan bahagia bukan Aska.

Tadinya Aska berharap akan ada seseorang yang datang dan menolongnya dari situasi itu, tapi tak kunjung datang yang diharapkan, langsung saja Aska pergi dari sana.

Dan sekarang tibalah Aska didepan kelas. Yang terlihat Ada Buk Dian yang sedang mengajar.
Aska berusaha untuk tetap tenang dan menghapus air matanya yang terus mengalir dari tadi.

"Bismillah Aska pasti bisa."

Aska mengetuk pintu kelas.

"Assalamualaikum."

Kegiatan mengajar Buk Dian pun terhenti.

"Waalaikumussalam." jawab Buk Dian dan para murid bersamaan.

Aska menarik nafasnya lega,  setidaknya Buk Dian tidak akan memarahinnya.

Aska pun melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam kelas, dan disambut dengan kekaguman para murid.

MasyaAllah itu murid baru kah?

Astaga cantiknya

Bidadari surga nih

Ya Allah, mau juga pakai hijab

Itu Aska ya?

Heleh sok Alim atuh

Kira kira begitulah kata kata yang terlontarkan para murid, perasaan ini untuk yang kedua kali Aska memasuki kelas ini, tapi kok, mereka baru sadar ya.

Aska menghampiri Meja Buk Dian dan menyalimi tangan Buk Dian.
"Maaf buk."

Buk Dian mengerenyit heran, kenapa Aska meminta Maaf?

"Nak, kenapa?" Tanya Buk Dian

"Hah? Apanya Buk?" Tanya Aska balik, tiba tiba saja Aska jadi linglung sekarang.

Buk Dian menggeleng kan kepalanya,
"Kamu kenapa Minta Maaf." kata Buk Dian yang mencoba untuk bersabar.

Aska tersenyum kikuk, kayaknya dia salah Lagi.

"Eh itu Buk, Aska telat." gagap Aska.

"Yaudah duduk." perinta Buk Dian.

Dengan senang hati Aska menduduki bangkunya yang terletak di paling pojok sekali.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang