RAHASIA ASKA

254 9 1
                                    

Pintu Icu telah dibuka. Dan nampaklah seorang dokter yang baru saja keluar dari Ruangan Aska.

"Keluarga Areska?" Tanya Dokter itu kepada Tantri.

Tantri pun menganggukkan kepalanya.

"Iya dok, saya Bundanya."

"Ikut saya Buk." lalu kemudian masuklah mereka berdua kepala Ruangan dokter itu.

Tantri kemudian menurut saja, dan memasuki Ruangan dokter tersebut.

Dokter itu tersenyum, kemudian mempersilahkan Tantri duduk.

"Begini Buk, saya selaku dokter, hanya mau mengingatkan ibu agar lebih memperhatikan anak ibu. Ibu tau kan, kalau anak ibu tidak bisa Stres, apalagi Defresi. Itu bisa memicu kematian bagi dirinya bu. Dan ibu harus tau itu, Aska itu hanya akan bisa bertahan beberapa tahun lagi bu." jelas dokter itu.

Tantri hanya mengangguk paham, dia juga menyesal telah mengizinkan Aska untuk pergi ke sekolah.

"Baik dok, terima kasih. Lain kali saya akan lebih berhati hati lagi." Tantri kemudian tersenyum.

💎💎💎

"Ma, gimana? Apa kata dokter?" Pasya menghujani Tantri dengan begitu banyak pertanyaan, Reihan yang melihat itu pun hanya terdiam kaku. Sebenarnya, dia juga tidak mengerti, apa yang keluarga ini sembunyikan sebenarnya.

"Pa. Hiks.., Hiks..., kayaknya kita harus merawat Aska keluar negeri Pa. Karna, Mama rasa, Aska udah nggak bisa bertahan di sini."

Pasya mengangguk paham. Yang dikatakan istrinya benar, Aska harus pindah ke negara lain, untuk mendapatkan perawatan yang lebih bagus.

"Baiklah Ma, secepatnya, Papa akan mengurus surat surat kepindahan Aska." Pasya mengusap puncak kepala istrinya.

Reihan yang bingung pun, akhirnya angkat bicara. Dan mendekati Tantri.

"Maaf Tante, Om. Sebenarnya, Aska kenapa?" tanya Reihan dengan sedikit membungkuk kan tubuhnya.

Tantri dan Pasya hanya menatap satu sama lain. Mereka bisa saja memberitahu Reihan. Tapi, masalahnya adalah Aska tidak mengizinkan mereka untuk memberi tau siapapun, sebelum Aska sendiri yang memberitahu.

"Ehh, A-anu, Aska hanya kecapean aja Nak," jawab Tantri bohong.

Reihan menatap Kecut kearah Tantri, sebenarnya Reihan tau, kalau Tantri sedang berbohong.

"Lalu, kenapa Aska mau pindah Tan?" tanya Reihan lagi.

"Sebaiknya kamu pulang Nak, karna, orang tua mu pasti sedang mencari mu." Potong Pasya.

Reihan menatap tak percaya kearah Pasya.

"Tapi Om--,"

"Pulang."

"Om. Tan, Reihan pamit." kemudian Reihan meninggalkan rumah sakit.

"Mungkin kalian bisa berbohong. Tapi, gue akan cari tau sendiri." kemudian Reihan pergi meninggalkan rumah sakit.

💎💎💎

Part nya pendek. Karna keterbatasan menghayal. Dan kemalasan saya dalam menulis 😂. Semoga cerita ini tetap berjalan dengan baik dan makin menarik 😊😉

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang