بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِDengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
***
Ada yang berbeda dari sore ini, rasanya segala perasaan bahagia karena besok adalah hari kelulusan SMA hilang sudah, aku pasti akan sangat merindukan teman-temanku yang kemungkinan untuk bertemu sangat kecil dan yang paling penting serta paling menyakitkan adalah ketika aku harus meninggalkannya, aku sungguh tidak mau meninggalkannya, tetapi takdir telah menuntunku untuk meninggalkannya, melanggar janjiku untuk selalu setia berada di sampingnya, aku menyerah. Sekarang biarlah takdir itu membawa ku masuk ke dalam permainannya.
Matahari telah beranjak meninggalkan bumi, aku suka senja, tetapi malam telah memaksanya untuk pergi, lantas apa lagi yang aku lihat sekarang? Gelap? Hening? Sepi? Aku menyerka air mataku yang menetes kembali, sesekali angin bertiup lembut membuatku merasa kedinginan, tetapi aku tetap tidak mau meninggalkan tempat ini, aku butuh sendiri agar dapat menerima takdir dan menata hati, berharap suatu hari hati itu akan membaik kembali.
"Maafkan Mama." Aku merasakan tubuhku di peluk oleh Mama dari belakang, percayalah itu begitu menyesakkan untukku, aku semakin terisak, membalas pelukan Mama.
"Aku sayang Mama." Aku mengucapkan itu dengan susah payah, mendadak sekali mulut ini kelu dan suara ini tak mau keluar.
Jika ini adalah takdirku maka jangan membuatku menyesal untuk mengambil keputusan ini.
Bersambung...
WiwitWidianti
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Cinta Memilihmu
SpiritualCinta itu seperti api, ketika api itu hidup setetes, maka dia akan membesar, menghabiskanmu.