#1

277 7 17
                                    

*******

"Ya terus mau lo apa sekarang?"

"Nggak ada"

"Oh jadi cuman segitu perjuangan lo. Mana janji lo yang mau berubah Raf? Mana Rafa yang dulu gue kenal?! Mana Rafa yang brutal tapi masih tau aturan? MANA?!!"Lala meninggikan nada bicaranya

"Nggak usah ungkit-ungkit masa lalu yah!! Gue udah ada Gea, sekarang lo nggak usah pikirin gimana gue lagi!!"

Rafa melangkah lebih dekat dengan Lala, jantung Lala berdebar kencang takut Rafa melakukan perbuatan nekad padanya.

"Jauhin gue,, nggak usah cari cari gue lagi! Gue udah nyaman sama cewe baru gue. Gue bakal buktiin kalau gue hidup dengan atau tanpa lo pun gue bisa"

"Terus name tag yang lo tinggal dibuku diary gue buat apa Raf?!"

"Apa itu udah nggak ada artinya buat lo? Buat kita?!!"Lala menegakkan wajahnya tepat dihadapan Rafa

"Lupain aja semuanya!!"

"Heee.,, dengan mudahnya lo ngomong kayak gitu sekarang? Setelah gue udah mati matian belajar ngehargai perjuangan lo selama lo ninggalin gue?! PENGECUT LO!!"

"Terserah!! Gue udah nyaman dengan posisi gue saat ini. Jadi lo jauhin gue,, jangan sampe cewe gue tau kalau gue pernah ngejar-ngejar lo!"

"Ihhh.,, kamu aku cariin kok disini sih? Bentar lagi mau main loh"cewe itu lagsung merangkul tangan Rafa dan menyenderkan kepalanya

"Oh iya yah.,, ya udah kelapangan aja yuk!"

"Eh.,, ini siapa? Kamu kenal anak-anak JAYA?"

"Nggak.,, lupain aja. Dia tadi nggak sengaja bikin masalah sama gue!"

"Oh gitu..,, udah minta maaf belum dianya?"

"Udah biarin aja, yukk.."Rafa menarik berjalan meninggalkan Lala dilorong laboratorium SMA JAYA

Dan wanita itu ikut meninggalkan Lala tanpa berpikir panjang, keduanya berjalan berdampingan saling menempel dan bahkan terlihat sangat senang antara keduanya.

Memang Lala tak tau pasti itu karna dia hanya melihat mereka dari kejauhan namun Lala yakin mereka ada hubungan spesial yang tak dia ketahui.

"La..,, ke lapangan yuk. Udah mau mulai acaranya. Emang lo nggak mau nonton apa?"seseorang mengagetkan lamunannya. Caca sengaja mencari Lala terlebih dahulu sebelum pergi kelapangan basket bersama yang lainnya.

"Ohhh.,, duluan aja deh. Gue mau ambil peralatan buat tanding. Gue disuruh ambil bola diruang  guru lama tadi sama Pak Nanang"

"Oh iya.,, lo kan jadi seksi kegiatan yah. Semangat yah!!"

"Pasti dong.,,"

"Mau gue bantuin nggak nih?"

"Nggak usah.,, gue bisa sendiri kok!"

"Ya udah,, gue duluan yah"

Lala masuk ruang guru yang sudah sepi, semua guru sepertinya sudah berada dilapangan. Semua warga sekolah sudah berkumpul dilapangan sebelum sambutan sambutan kepala sekolah tadi. Lala bergegas mengambil bola basket dilemari peralatan.

Pak Nanang berpesan padanya untuk mengambil semua bola basket yang ada dilemari. Disitu ada empat bola basket yang Lala sendiri tak tau bagaimana cara membawanya.

Satu demi satu bola basketnya dia peluk erat. Lingkar tangannya tak muat untuk merangkul semua bola itu. Percobaan pertama dan kedua gagal, kali ini semua bola Lala rangkul perlahan supaya tidak goyah. Dan berhasil.,, semua bola sudah bisa dibawanya berjalan menuju kelapangan.

RAFALALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang