Sebulan setelah kepergian Roger dan Lala masih terlihat belum bisa melupakan Roger. Namun Lala masih tetap menjalani hari harinya dengan baik selama ini. Dan Rafa juga selalu menemani dan mengajak Lala pergi sesekali agar dia bisa move on dari Roger.
Rafa benar benar mengisi kekosongan waktu Lala. Rafa seperti pengganti Roger baginya. Hubungannya mereka juga lebih baik dari sebelumnya. Mereka sering pergi bersama, jalan berdua dan lainnya.
Namun Lala belum bisa memutuskan untuk kembali bersama Rafa. Dan Rafa juga tetap sabar menanti Lala sampai dia benar benar siap.
"La., udah ditungguin Rafa tuh didepan"teriak Bang Arka kepada Lala
"Haaa? Rafa jemput Lala bang?!"
"Iya tuh., dia udah didepan"
"Yaudah deh Lala berangkat sekolah sama Rafa ya bang.,"pamit Lala pada Bang Arka
"Bang Arka nggak ke kampus?!"tanya Lala sembari memakai sepatunya diteras rumah
"Gue kuliah siang., kenapa emang?!"
"Nggak papa,, kayaknya nanti sore Lala pulangnya agak telat soalnya mau ngeprint tugas dulu"
"Oh., ya udah nggak papa. Asalkan kamu pulangnya selamat"
"Iya., dadah bang!! Lala berangkat"Lala melambaikan tangannya ke Bang Arka
"Akhirnya lo bisa ceria lagi La"Bang Arka berbicara sendiri sambil mengamati kepergian Lala dan Rafa
*******
"La., kita jadi ngeprint tugas kan sekarang?!"tanya Kaila
"Iya jadi.,"
"Gue tunggu diparkiran yah.,"
"Ehh tapi gue nggak bawa motor sendiri, gue bareng lo yah"ucap Kaila
"Lo berangkat bareng Rafa?!"
"Ehmmm..,"
"Ohh., terus lo udah ngomong kalau lo nggak balik bareng dia?! Nanti dia udah nungguin lo diparkiran loh"
"Oh iya lupa., untung lo ngingetin gue Ca. Thanks ya"
"Ya udah gue duluan.,"Caca pergi keluar kelas duluan daripada Lala
Lala pun mengirim chat kepada Rafa yang memberi kabar bahwa Lala tidak bisa pulang bareng dia.
"La., tugas lo yang buat besok udah selesai?!"tanya Jovan sambil duduk dibangku yang berada didepan Lala
"Kenapaa emang., ini gue sama Kaila mau ngeprint tugasnya"jawab Lala sambil mengetik pesan untuk Rafa
"Gue sekalian ngeprint punya lo ya La. Ya plisss.."
"Issshhh., kebbiasaan banget si lo. Maunya dapet nilai dengan cara yang praktis. Untung lo punya temen kayak gue"
"Yaudah yuk., tapi gue naik motor sama lo ya. Gue nggak bawa motor soalnya, dan sekalian anterin gue pulang"
"Oke siap boss!!"mereka berdua pergi bersama untuk urusan tugas sekolah
"Thanks ya udah nganterin gue pulang. Mau mampir nggak?!"ucap Lala pada Jovan
"Nggak usah lah., kapan kapan aja. Duluan ya La"
"Ati ati lo.,"
"Yoiii.,"
*******
Hari demi hari sudah terlewati, Lala dan Rafa pun semakin sering berangkat pulang sekolah bareng. Bahkan hampir setiap hari mereka bertemu walaupun itu hari libur.
Rafa selalu main kerumah Lala. Entah itu tujuannya buat ketemu Lala ataupun cuma sekedar ngobrol bersama Bang Arka. Mereka berdua emang udah akrab banget.
Sehingga pada suatu ketika Rafa main kerumah Lala, Bang Arka sampe nyuruh Rafa nginep dirumah Lala.
"Nginep aja lah Raf., lagian besok libur kan?!"
"Tapi bang., gue nggak enak"
"Nggak enak sama siapa? Disini nggak ada siapa siapa, nggak enak sama Lala?!"
"Ya udah makanya kalian tuh pacaran lagi aja"
Deg, perkataan Bang Arka membuat Rafa kepikiran.
"La., sini deh duduk"Bang Arka memanggil Lala yang tadinya dia mau ke dapur
"Lo mau kan pacaran lagi sama Rafa?! Mau kan.,?"tanya Bang Arka
"Ehhmm., kok jadi~"Lala mencoba menjelaskan
"Udah jawab aja., nggak usah banyak omong La. Mau nggak?!"
"Ehhhmm., sorry. Kalau untuk saat ini Lala belum bisa. Kita temenan dulu aja ya Raf, anggep aja kita nggak ada rasa apa apa dulu"
"Ohhh jadi nggak mau., tapi nggak menutup kemungkinan bakal mau pacaran lagi kan sama Rafa?!"tanya Bang Arka lagi kepada Lala
"Ehhmm., nggak tau ah bang!! Apaan si"Lala sangat canggung saat itu dan langsung pergi dari mereka berdua
"Heiii La., nggak usah malu malu kali.,"
"Hehehehe., ya gitu lah Raf. Sabar aja yah., gue tau lo pasi udah tau gimana karakter Lala"
"Iya bang., gue paham kok sifat Lala gimana"
"Gue cuma bisa doain yang terbaik aja buat lo dan Lala. Yang pasti satu lo harus inget, jangan pernah nyakitin dia lagi! Karna orang tua Lala udah percayain Lala ke gue. Jadi kalau ada apa apa gue yang harus pertama kali tau. Karna gue punya tanggung jawab atas Lala"
"Iya siap bang"
"Oke bagus., ehhmm kalu misalnya Lala nggak mau pacaran lagi sama lo gimana? Lo marah nggak?"
"Ya enggak lah bang., itu kan hak Lala. Yang penting kita berdua masih bisa temenan kayak gini aja gue udah seneng bang"
"Nggak nyangka yah., lo tuh ternyata cowo baik. Gue kira lo cowo brengsek yang bisanya cuma mainan cewe"
"Hehehehe., kan sifat kita nggak bisa cuma dipandang dari kelakuan bang tapi juga dari hati"
"Iya iya iya., paham deh gue"
"Hehehehehe.,,"
*the end
Yeaaayyy.,
Akhirnya., gimana nih?ada yang seneng atau kecewa dengan akhir cerita Rafalala?
Sesuai hati kalian kah? Sesuai tebakan kalian atau gimana?ceritain dong dikolom komentarThanks ya buat selalu nge-suport author
Tunggu cerita cerita lainnya yah.
Siapa tau author lagi rajin nulis dan lagi rajin buat banyak ceritaTanpa kalian cerita ini nggak akan berlanjut sampai sini loh
Thanks allLove,
Arniannita
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFALALA
RandomKISAH SELANJUTNYA (CDD) TERUKIR DISINI💕💞 . . . . . . . . . . . . . . . CUSS LANGSUNG BACA!!😍