Part 12

47.4K 6.6K 856
                                    

"I love you more with every breath Truly Madly Deeply Do."

▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒

SETELAH Taeyong puas menangis sambil memeluk tubuh Jaehyun, ia terlelap, bercak air mata terlihat jelas di pipi tirusnya.

Jaehyun yang merasakan nafas Taeyong mulai teratur akhirnya memindahkan Taeyong ke kasur yang sudah ia ganti seprainya terlebih dahulu. Senyuman lega menghiasi wajah Jaehyun yang terlihat sangat kusam, setidaknya hari ini ia berhasil membuat Taeyong kembali menumpahkan seluruh kesedihan lelaki itu dan menyebut namanya.

Dengan itu, Jaehyun berbaring di sebelah Taeyong sambil menopang kepala dengan satu tangan, sedangkan satu tangan yang lain ia gunakan untuk memeluk tubuh Taeyongㅡbegitu erat.

Yang perlu Jaehyun lakukan sekarang adalah terus berada di sisi Taeyong dan membuktikan bahwa ia sangat mencintai lelaki mungil itu. Mungkin setelah ini Jaehyun akan berbicara pada Taeyong tentang operasi mataㅡbukankah Ten sudah rela memberikan matanya kepada Taeyong? Tidak mungkin jika Taeyong menolak niat baik sahabatnya itu kan?

"J-jaehyun.." tubuh Taeyong semakin memberingsut mendekati tubuh Jaehyun; ia menenggelamkan kepala pada dada bidang lelaki bermarga Jung itu. Matanya telelapㅡsepertinya Taeyong mengigau.

"Ya sayang.." bibir Jaehyun dengan lembut memberikan kecupan kecupan pada pucuk kepala Taeyong. Ia tersenyum saat Taeyong menyebutkan namanya seperti ini.

Namun tanpa yang bisa Jaehyun duga; Taeyong membuka mata dan mendongkak. Hingga bibir lelaki mungil itu bertabrakan dengan dagu Jaehyun. "Jangan tinggalkan aku." gumamnya pelan.

Jaehyun tersenyum getir. Ia menempelkan hidungnya dengan hidung Taeyong lalu memberikan gesekan lembut. "Tidak akan pernah, pegang janjiku. AkuㅡJung Jaehyun, tidak akan pernah meninggalkan seorang Lee Taeyong lagi." sumpahnya membuat Taeyong tersenyum tipisㅡhampir tidak terlihat.

Selama ini yang Taeyong butuhkan hanyalah kasih sayang dan juga perhatian berlebih. Karena semua yang ada di dalam hidup Taeyong membuat lelaki mungil itu muak, termasuk omong kosong setiap orang yang selama ini ada di hidupnya.

Taeyong belum pernah merasakan kasih sayang yang tulus selain dari Mingyu dan juga Jungwoo. Tapi itu juga belum cukup, karena mereka tidak selalu berada di sisi Taeyong. Bukan itu yang Taeyong butuhkan, Taeyong membutuhkan seseorang yang selalu setia berada di sampingnya, merawatnya, dan juga mencintainya sepenuh hati.

Tapi luka yang kemarin di torehkan oleh Jaehyun masih terlalu membekas di hatinya. Membuat Taeyong ragu untuk mempercayakan hatinya kembali kepada Jaehyun. Haruskah ia kembali menjauh dari Jaehyun dan kembali menjadi seperti 6 hari yang lalu? Hidup tanpa jiwa? Atau ia harus kembali percaya pada Jaehyun dan membuat lelaki itu membahagiakannya hingga semua warna di hidup Taeyong kembali?

"K-kau berbohong kan?" tanya Taeyong; suaranya bergetar, menahan tangis. Hatinya benar-benar terasa bimbang saat ini.

Jaehyun menggeleng. Kedua tangannya menangkup pipi Taeyong dan mengusapnya dengan lembut. "Tidak sayang, demi Tuhan aku tidak berbohong. Tolong.. Percaya padaku.."

"Aku sudah pernah melakukan itu Jaehyun.." lelaki mungil itu menghela nafas, lalu menyingkirkan tangan Jaehyun dari pipinya. Membuat hati Jaehyun mencelos saat Taeyong menolaknya seperti itu, "tapi kau malah meninggalkanku disaat aku percaya padamu." lanjut Taeyong getir, lalu membalikan tubuhnya untuk memunggungi Jaehyun.

[1] Truly Madly Deeply《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang