Part 1

72.9K 10K 3.3K
                                    

"I'll be your dream, I'll be your wish and i'll be your fantasy."

╰╮╰╮╰╮

TOK

Tok

Tok

Ketukan palu hakim menjadi keputusan bahwa hubungan Jaehyun dan mantan istrinya-Ten kini telah benar-benar berakhir.

Jaehyun tidak tahu apa yang ia rasakan sekarang, hatinya sangat perih; masih tidak menerima jika satu-satunya orang yang berharga dalam hidupnya menjual dirinya seperti seongok sampah yang tidak berguna.

Menghela nafas, Jaehyun keluar dari ruang sidang yang sepi itu. Hanya ada dirinya dan Ten, mereka keluar beriringan. "Selamat Ten, kau benar-benar lepas dariku sekarang." ujar Jaehyun saat mereka sudah sampai di luar.

Kedua netra saling bersitatap. Jaehyun tertegun saat melihat wajah lesu dan juga mata sendu Ten, bolehkah Jaehyun berharap jika sang mantan istri berat melepas dirinya? Maka dari itu tampang Ten terlihat sangat acak-acakan seperti sekarang?

Mengangkat kedua sudut bibirnya, Ten mengangguk. "Terimakasih Jaehyun, berbahagialah.." gumam Ten lalu berlalu dari hadapan Jaehyun. Meninggalkan Jaehyun dengan pikiran yang berkecamuk.

Sebenarnya masih banyak pertanyaan di dalam kepalanya. Jaehyun masih tidak mengerti apa maksud Ten menjual dirinya seperti ini, pernikahan yang ia kira akan menjadi pernikahan pertama dan terakhirnya ternyata kandas di tengah jalan seperti sekarang.

Jaehyun bukan barang, tapi kenapa dirinya merasa seperti barang yang tidak lagi di butuhkan oleh Ten? Ia benar-benar kesal, Jaehyun ingin berteriak pada Ten dan menegaskan bahwa ia masih ingin bersama Ten-orang yang ia cintai.

Tapi kenyataan memukul dengan telak, Jaehyun tidak bisa lagi membahagiakan Ten, ia hanya bisa membuat hidup Ten menderita. Semua perkataan Ten mengenai dirinya terasa begitu benar, ia tidak berguna.

Merogoh kantung, Jaehyun mengambil ponsel lalu menekan beberapa angka yang sudah ia hapal di luar kepala dan menempelkan benda pipih itu pada telinga.

"Halo?"

"Kau ada di apartemen kan?"

"Tentu, ada apa Jae?"

"Bolehkah aku berkunjung?"

"Aku tidak melarang, jika ingin kesini ya kesini saja."

"Baiklah.."

Jujur saja saat ini Jaehyun tidak memiliki tempat tinggal, rumah besar miliknya yang tidak di sita oleh bank sudah menjadi atas nama Ten, surat-surat itu memang sengaja ia buat saat mereka baru saja menikah. Rumah itu hadiah pernikahan dari Jaehyun pada Ten.

Itu berarti saat ini ia benar-benar menjadi gelandangan kan?

"Jika begini caranya lebih baik aku mati saja." gumam Jaehyun lemah, menatap jalanan yang begitu ramai. Beberapa pasangan melintas di hadapan dirinya-seolah mengejek, dan Jaehyun hanya bisa tersenyum miris melihat hal tersebut.

╰╮╰╮

"Berhenti minum dan jelaskan padaku sebenarnya apa yang terjadi?"

[1] Truly Madly Deeply《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang